Nova Riyanti Yusuf begitu tekun dan berkomitmen mengampanyekan soal kesehatan jiwa. Di masa pandemi Covid-19, persoalan ini makin perlu mendapat perhatian.
Oleh
Nawa Tunggal
·1 menit baca
Pengetahuan tentang kesehatan jiwa penting bagi siapa saja. Apalagi ketika menghadapi krisis di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini.
Psikiater Nova Riyanti Yusuf gencar mempromosikan ini. Sampai-sampai Noriyu, sapaan akrabnya, akan diberi penghargaan oleh Museum Rekor-Dunia Indonesia (Muri) sebagai ”Pembicara tentang Kesehatan Jiwa Terbanyak secara Daring dalam 3 Bulan”.
”Penghargaannya akan disampaikan pada peringatan Hari Kesehatan Jiwa, 10 Oktober 2020,” ujar Noriyu, Kamis (17/9/2020), di Jakarta.
Hitungannya mulai pertengahan April sampai Juli lalu, Noriyu memenuhi undangan menjadi pembicara daring sebanyak 45 kali melalui beragam aplikasi video media sosial. Kemudian sebanyak 15 kali melalui aplikasi audio di podcast.
”Yang sering saya sampaikan soal destigmatisasi bagi penyandang gangguan jiwa,” ujar Noriyu, yang juga menjadi Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa DKI Jakarta.
Destigmatisasi itu melawan stigma bagi penyandang gangguan jiwa. Bagi Noriyu, sekarang ini juga menjadi momentum penting bagi para penyintas gangguan jiwa untuk menunjukkan kemampuan prooduktif dan kreatif mereka.
”Untuk memberi stimulus produktivitas bagi ODGJ (orang dengan gangguan jiwa), kita masih dihadapkan pada regulasi pemerintah yang masih berkutat pada koridor rehabilitasi. Regulasi pemerintah kita belum masuk ke soal produktivitas dan kreativitas penyintas gangguan jiwa,” ujar Noriyu, yang menyebut aktivitasnya menjadi pembicara di media daring itu sebagai mengamen.