Tiger Woods akhirnya harus angkat kaki dari turnamen golf US Open 2020. Woods sudah tiga kali tersingkir dari US Open yaitu 2006, 2015, dan 2020 dengan penyebab yang berbeda.
Oleh
korano nicolash lms
·3 menit baca
NEW YORK, JUMAT-Tiger Woods akhirnya harus angkat kaki dari Winged Foot Golf Club, di Mamaroneck, New York, tempat diselenggarakannya turnamen golf US Open. Salah satu turnamen utama golf dunia itu dimulai Kamis (17/9/2020) hingga Minggu (20/9/2020).
Woods tidak bisa masuk dalam 60 pegolf yang berhak melaju ke babak final, setelah dalam dua hari hanya bisa membukukan 10 angka di atas par 150. Pada hari pertama, Woods bermain buruk dengan 3 angka di atas par 73, setelah dia membuat 6 bogey dan sekali double bogey pada hole terakhir.
Sementara pada hari kedua, Woods bermain lebih buruk lagi dengan mengantongi 7 angka di atas par 77. Woods membuat 5 bogey dan 2 double bogey.
Hingga usai hari kedua turnamen US Open 2020, Patrick Reed yang juga berasal dari AS sementara berada di peringkat paling atas. Reed membukukan 4 di bawah par 136.
Turnamen US Open menyediakan total hadiah sebesar 12,5 juta dollar Amerika Serikat (Rp 185 miliar). Sang juara berhak membawa pulang hadiah 2,25 juta dollar AS (Rp 33,3 miliar).
Tentu ini penampilan terburuk “sang fenomenal” di turnamen utama golf dunia, khususnya di US Open. Tiger Woods sudah membukukan cut off untuk ketiga kalinya di turnamen US Open yaitu 2006, 2015, dan 2020. Tahun ini, penyebab cut off berbeda dengan tahun 2006 maupun 2015.
Cut off pertama Woods di turnamen US Open tahun 2006 dialaminya hanya berselang beberapa minggu setelah kepergian ayahnya, Earl Woods akibat kanker yang menderanya pada tahun.
Saat itu Woods benar-benar merasakan kehilangan ayahnya yang sudah mengantarkan dan menemani dirinya berlatih sejak berusia 6 tahun. “Saya pikir, hanya saya yang tidak siap untuk bermain. Terutama karena masih menghadapi kepergian ayah saya,” tutur “sang fenomenal” kepada wartawan, saat itu.
Pada tahun itu, Tiger Woods hanya mencapai urutan ketiga di The Masters, salah satu dari empat turnamen utama golf dunia, yang sudah dimenangi Tiger Woods hingga 5 kali. “Itu sangat sulit untuk saya raih, karena itu adalah acara terakhir di mana ayah saya akan menyaksikan saya bermain,” tutur Woods seperti dikutip pgatour.com.
Tidak lama kemudian, selesai The Masters yang digelar setiap bulan April itu, Earl Woods meninggal dunia. “Makanya terus terang, ketika saya sudah bersiap untuk mengikuti US Open saat itu, saya justru tidak bisa benar-benar meluangkan waktu. Saya tidak benar-benar berlatih. Dan akibatnya harus mengalami cut off dengan mudah sekali,” tambah “sang fenomenal”.
Pada dua turnamen utama golf dunia lainnya, yaitu The Open Championship maupun PGA Championship tahun 2006, Woods mampu bangkit untuk meraih kedua gelar tersebut.
Secara pribadi, kondisi Tiger Woods pada 2006 dan 2020 jauh berbeda. Saat itu Woods masih dalam suasana duka. Pada musim ini Woods berada dalam kondisi yang lebih terkontrol, meskipun masih belum bisa tampil dalam permainan terbaiknya.
“Ini membuat frustrasi, karena saya tidak bisa berada di sini hingga akhir pekan untuk bersaing pada turnamen yang luar biasa ini,” tutur Tiger Woods kepada wartawan usai menyelesaikan 18 hole hari kedua, Jumat (18/9/2020) waktu Amerika Serikat atau Sabtu (19/9/2-2020) WIB ini.
“Siapa pun yang berhasil lolos hingga akhir pekan, tentu memiliki peluang untuk memenangkan turnamen. Dan kesempatan itu tidak ada pada saya kali ini,” tambah Woods yang sudah mengoleksi 15 turnamen utama dunia. Woods masih tertinggal 3 gelar utama dunia dari Jack Nicklaus yang sudah mengoleksi 18 gelar utama dunia.
Sedangkan satu cut off lainnya dialami Tiger Woods pada US Open musim 2015. Itu terjadi karena Tiger Woods memaksakan diri meskipun dalam kondisi cedera. Adapun hasil terbaik yang diraih Tiger Woods pada musim ini yakni menempati urutan ke-17 di turnamen The Masters. (AP)