Rektor IPB Positif, ASN di Pemkot Bogor Jalani Tes Usap
›
Rektor IPB Positif, ASN di...
Iklan
Rektor IPB Positif, ASN di Pemkot Bogor Jalani Tes Usap
Total kasus positif di Kota Bogor sudah mencapai 1.025 kasus. Salah satu yang terkonfirmasi positif adalah Rektor IPB Arif Satria. Diketahui ada sejumlah ASN Pemkot Bogor yang kontak dengan Arif Satria.
Oleh
AGUIDO ADRI
·3 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Sejumlah aparatur sipil negara Kota Bogor, Jawa Barat, menjalani tes usap setelah kontak dengan Rektor Institut Pertanian Bogor Arif Satria yang terkonfirmasi positif Covid-19 dari hasil tes usap pada Jumat (18/9/2020).
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan, sejumlah aparatur sipil negara (ASN) atau pejabat Pemerintah Kota Bogor akan menjalani tes usap. Dari hasil pelacakan, ada 20 orang yang kontak dengan Arif Satria.
”Ada 20 orang yang akan menjalani tes usap. Dari 20 orang itu, tidak semua ASN atau pejabat di lingkungan pemkot. Jadi, ada yang ASN dan non-ASN. Sementara Rektor IPB Prof Arif Satria dalam kondisi sehat. Sejauh ini tanpa gejala,” kata Dedie di Bogor, Minggu (20/9/2020).
Selain sebagai Rektor IPB, Arif Satria juga menjadi anggota tim Panitia Seleksi Lelang Jabatan Sekretaris Daerah Kota Bogor. Oleh karena itu, ia kerap bertemu dengan sejumlah pejabat di Pemkot Bogor.
Melalui pesan singkatnya yang disebarkan langsung dari IPB, Arif Satria memberikan informasi bahwa ia terkonfirmasi positif Covid-19 setelah menjalani tes usap mandiri pada Jumat (18/9/2020) .
Arif menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada sivitas IPB atas segala upaya untuk menjaga kesehatan pribadi maupun keluarga serta kondusivitas kampus IPB dengan menjalankan dan mematuhi protokol kesehatan.
”Sebagai ikhtiar, kita telah mengikuti imbauan Gubernur Jawa Barat, Wali Kota dan Bupati Bogor dengan menerapkan kembali pembatasan masuk kampus IPB,” tulis Arif.
Arif menambahkan, dirinya dalam kondisi fisik yang baik untuk tetap dapat beraktivitas dan melaksanakan tanggung jawab selaku rektor melalui koordinasi secara virtual. ”Saya akan melaksanakan protokol kesehatan untuk isolasi mandiri sampai dinyatakan sembuh,” ujar Arif.
Mempertimbangkan hal tersebut, Arif memutuskan untuk memperpanjang dan memperketat masa pembatasan masuk kampus, terhitung 14 hari mulai Sabtu (19/9/2020).
Dedie melanjutkan, Pemkot Bogor saat ini juga masih menelusuri dugaan sumber penularan Covid-19 di pusat perbelanjaan di Kota Bogor. Dinas Kesehatan Kota Bogor sudah melaksanakan tes usap kepada karyawan swalayan Ada Bogor di GOR Pajajaran.
”Ada satu karyawan terindikasi terpapar Covid-19. Pihak Ada Bogor secara mandiri menutup sementara hingga batas waktu yang belum ditentukan. Jadi, kami apresiasi langkah tersebut. Tentu swalayan harus disterilisasi dan didisinfektan,” kata Dedie.
Menurut Dedie, saat ini tingkat kesembuhan pasien Covid-19 sebesar 64,9 persen, sedangkan tingkat kematian warga yang terinfeksi 4,2 persen. Untuk kasus pasien sakit atau masih dalam perawatan 30,9 persen. Sementara fasilitas pelayanan kesehatan di Kota Bogor, tingkat keterisian tempat tidur mencapai 55,8 persen dari 342 tempat tidur.
Berdasarkan pembaruan data terakhir pada Minggu (20/9/2020), terjadi penambahan 17 kasus sehingga total mencapai 1.025 kasus positif. Kasus pasien masih sakit berkurang 20 orang, total 294 kasus; kasus pasien sembuh bertambah 27 orang, total 692 kasus; dan kasus meninggal 39 orang.