logo Kompas.id
Tanpa Membakar, Petani di...
Iklan

Tanpa Membakar, Petani di Kalteng Masih Sulit Tanam Padi

Petani dan peladang di Kalimantan Tengah masih trauma dengan membakar lahan. Pembukaan lahan tanpa bakar pun diinisiasi, tetapi tak berjalan efektif. Tanpa dibakar, lahan sawah rentan diserang hama.

Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
· 4 menit baca

KAPUAS, KOMPAS — Petani di Kalimantan Tengah masih menggunakan cara membakar untuk mengolah ladang padi. Pengelolaan tanpa bakar masih sulit diterapkan untuk komoditas padi karena hama tak bisa musnah. Namun, singkong dan nanas menjadi komoditas andalan yang berhasil diolah tanpa membakar gambut.

Saat musim kemarau seperti sekarang, petani di Kalteng menghadapi dilema saat mengolah lahannya. Selama ini mereka membakar lahan untuk bisa menanam padi. Apalagi cara membakar merupakan tradisi yang sulit dilepas, tak hanya oleh masyarakat lokal, tetapi juga transmigran yang sudah puluhan tahun bertani di Kalteng.

Kompas mengunjungi salah satu wilayah transmigrasi di Basarang, Kabupaten Kapuas, Kalteng, Minggu (20/9/2020). Wilayah itu lebih dikenal dengan sebutan kampung Bali karena mayoritas penduduknya berasal dari Pulau Bali, sebagian lagi dari Pulau Jawa.

Editor:
Siwi Yunita
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000