Setelah beberapa hari menjalani karantina mandiri, Ketua KPU Arief Budiman menjalani perawatan di RSPAD Gatot Soebroto. Adapun anggota KPU, Pramono Ubaid Tanthowi, yang juga positif Covid-19 menjalani karantina mandiri.
Oleh
NIKOLAUS HARBOWO
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Setelah beberapa hari menjalani karantina mandiri, Ketua Komisi Pemilihan Umum Arief Budiman menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat atau RSPAD Gatot Soebroto. Perawatan di rumah sakit agar Arief dapat mempercepat proses pemulihan kondisi tubuhnya. Sebelumnya, Arief mengumumkan bahwa ia positif Covid-19 berdasar uji usap.
”Ketua KPU definitif sejak tadi pagi memutuskan melanjutkan perawatan ke RSPAD dalam rangka percepatan pemulihan kesehatan,” ujar Pelaksana Harian (Plh) Ketua KPU Ilham Saputra, melalui keterangan tertulis kepada Kompas, Selasa (22/9/2020).
Sebelumnya, pada 18 September 2020, Arief mengumumkan dirinya positif terinfeksi virus SARS-CoV-2. Namun, saat itu, Arief tidak mengalami gejala apa pun sehingga karantina mandiri di rumah.
Untuk memperlancar urusan tata administrasi KPU, Ilham diputuskan menjabat sebagai Plh Ketua KPU.
Ilham mengungkapkan, KPU kini sedang sibuk merampungkan revisi Peraturan KPU tentang Penyelenggaraan Pilkada pada Situasi Covid-19. Pada prinsipnya, revisi PKPU tersebut akan membatasi dan meniadakan kegiatan yang berpotensi melibatkan massa dalam jumlah banyak dan menyebarkan Covid-19.
Berbeda dengan Arief, Pramono Ubaid Tanthowi yang juga dinyatakan positif Covid-19 tetap menjalani karantina mandiri di rumah dinasnya. ”Alhamdulillah, saya stabil. Kalau saya, kan, sendiri di rumah dinas. Jadi, relatif aman untuk keluarga,” ujarnya.
Berdasarkan data KPU, sebanyak tiga komisioner KPU Pusat dan 32 pegawai Sekretariat Jenderal KPU Pusat terpapar Covid-19. Selain itu, ada satu anggota KPU tingkat provinsi yang terpapar Covid-19 ditambah 8 ketua dan anggota KPU tingkat kabupaten/kota, serta 19 pegawai sekretariat KPU di daerah. Kemudian, ada pula 29 anggota badan adhoc yang juga terpapar Covid-19.
Dari jumlah tersebut, 29 di antaranya, khususnya yang di KPU Pusat, sudah sembuh. Lainnya masih proses penyembuhan.
Adapun jumlah pengawas pemilu yang terpapar Covid-19, berdasarkan data Bawaslu, sebanyak 6 orang positif, 5 di antaranya sudah sembuh, di tingkat Bawaslu Pusat. Semuanya pegawai Sekretariat Jenderal Bawaslu Pusat. Untuk level provinsi, sebanyak 10 pegawai sekretariat positif Covid-19 dan 13 reaktif Covid-19. Kemudian, di level kabupaten/kota, sebanyak 12 anggota Bawaslu positif Covid-19 dan 3 lainnya reaktif Covid-19. Selain itu, ada 17 pegawai sekretariat yang positif Covid-19 dan 2 orang reaktif Covid-19.
Jumlah petugas pengawas pemilu yang terpapar Covid-19 lebih banyak di tingkat kecamatan dan desa/kelurahan. Di level kecamatan, sebanyak 52 orang positif Covid-19. Adapun di level desa kelurahan, 88 positif Covid-19 dan 8 reaktif Covid-19. Ketua Bawaslu Abhan saat rapat kerja dengan pemerintah, Komisi II DPR, dan penyelenggara pemilu lainnya, Senin (21/9), menyampaikan, mayoritas yang terinfeksi Covid-19 sudah sembuh.