logo Kompas.id
Putus Rantai Perbudakan
Iklan

Putus Rantai Perbudakan

Sejumlah pekerja migran Indonesia ditengarai menjadi korban perbudakan dan perdagangan orang. Pelakunya diduga melibatkan jaringan lintas negara.

Oleh
Kris Mada
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/lxVI4Q4Zpo_lJ5rDcWs69hVHVyI=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F07%2F2104766a-522f-473c-a5b7-561eb8333aaa_jpg.jpg
KOMPAS/PANDU WIYOGA

Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut IV Tanjung Pinang Laksamana Pertama Indarto Budiarto (kanan) dan Kepala Kepolisian Daerah Kepulauan Riau Inspektur Jenderal Aris Budiman saat memberikan keterangan pers di Pangkalan TNI AL Batam, Kepulauan Riau, Rabu (8/7/2020). Dua kapal ikan berbendera China, Lu Huang Yuan Yu 117 dan 118, ditangkap di perairan Pulau Nipah, Batam, yang berbatasan dengan Singapura.

JAKARTA, KOMPAS — Sejumlah pekerja migran Indonesia ditengarai menjadi korban perbudakan dan perdagangan orang. Pelakunya diduga melibatkan jaringan lintas negara. Polri kini menangani sejumlah kasus tindak pidana perdagangan orang terkait pekerja migran Indonesia di sektor kelautan.

Polisi menemukan beberapa pekerja migran Indonesia di kapal ikan asing tak dilengkapi surat-surat yang sah.

Editor:
Bonifasius Josie Susilo H
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000