Panggil Xi Jinping ”Badut”, Taipan China Dipenjara 18 Tahun
›
Panggil Xi Jinping ”Badut”,...
Iklan
Panggil Xi Jinping ”Badut”, Taipan China Dipenjara 18 Tahun
Selain divonis 18 tahun penjara, mantan direktur perusahaan perumahan milik negara itu juga didenda sebesar 619.003 dollar AS.
Oleh
Luki Aulia
·2 menit baca
BEIJING, SELASA — Ren Zhiqiang, taipan China yang pernah menyebut Presiden China Xi Jinping ”badut” dan mengkritik penanganan Xi terhadap pandemi Covid-19 dipenjara selama 18 tahun dengan tuduhan korupsi, penyusupan, dan penggelapan dana publik.
Selain hukuman penjara, mantan direktur perusahaan perumahan milik negara, Huayuan, itu juga didenda sebesar 619.003 dollar AS.
Pengadilan mendakwa Ren (69) bersalah, Selasa (22/9/2020), karena menggelapkan dan menyalahgunakan 111 juta yuan serta menerima suap sebesar 1,25 juta yuan.
Dalam putusan pengadilan juga disebutkan, Ren telah menyalahgunakan posisinya sehingga merugikan perusahaan negara mencapai 117 juta yuan dan memperkaya dirinya sendiri hingga 19,41 juta yuan.
Ren yang nama panggilannya ”Meriam Besar” karena sering bicara blak-blakan itu telah mengganti semua uang yang diperoleh dengan tidak sah itu dan mengakui semua tuduhan terhadapnya.
Ia juga disebut menerima dakwaan itu dan tidak akan mengajukan banding. Ren ditahan sejak Maret lalu setelah menyebut Xi dengan panggilan ”badut” saat ia berpidato pada sebuah acara, Februari lalu.
Dalam sebuah esai, tanpa menyebut nama Xi, Ren menjelaskan, ia telah mempelajari kembali pidatonya dan mengaku, ia mengatakan ”tidak melihat seorang kaisar yang berdiri memamerkan pakaian barunya, melainkan seorang badut telanjang yang bersikeras untuk menjadi kaisar terus”.
Esai Ren ini diunggah China Digital Times, situs web yang berbasis di Amerika Serikat.
Tidak disiplin
Badan Pengawas Antikorupsi Kota Beijing mengatakan, Ren diselidiki bukan karena sebutan badut itu, melainkan karena melakukan pelanggaran disiplin yang serius.
Partai Komunis (PKC) China mencopot Ren dari posisinya, Juli lalu. Kemudian sejak itu, otoritas distrik Beijing menuduh Ren menyalahgunakan anggaran untuk biaya bermain golf.
Ren juga dilaporkan selama ini memakai kantor dan tinggal di rumah yang diberikan gratis oleh para pengusaha. Belum lagi keuntungan lain yang ia peroleh dengan cara ilegal. Pemerintah China bersikukuh mendakwa Ren hanya karena kasus korupsi.
Sejak berkuasa tahun 2012, Xi agresif melucuti pejabat-pejabat yang dicurigai melakukan korupsi dan menyalahgunakan kekuasaan. Ren termasuk salah satunya. Tidak peduli dia dulu termasuk orang penting di dalam lingkaran elite PKC.
Ren bisa berada di dalam lingkaran terpenting PKC karena ayahnya mantan wakil Menteri Perdagangan China dan termasuk anggota PKC selama puluhan tahun.
Ia bahkan berkawan karib dengan Wakil Presiden dan mantan Direktur Antikorupsi Wang Qishan sejak masa remaja. Wang waktu itu juga menjadi mentor Ren di sekolah.
Kelompok-kelompok pejuang hak asasi manusia di China menuding Xi dan PKC sengaja menggunakan tuduhan korupsi untuk membungkam siapa saja yang bersuara vokal.
Kebebasan bersuara dan berpendapat diperketat sejak 2012 dan ratusan aktivis serta pengacara ditahan. (REUTERS/AFP)