Sekelompok warga menyerang Markas Polsek Elelim di Yalimo pada Kamis siang. Insiden ini dipicu informasi bohong bahwa pihak kepolisian melindungi pelaku penjualan miras.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Sekelompok orang menyerang Markas Polsek Elelim di Kabupaten Yalimo, Papua, Kamis (24/9/2020). Kepala Satuan Intelijen Polres Yalimo Inspektur Dua Samuel Yunus turut dianiaya para pelaku dalam insiden ini. Kepolisian menyatakan peristiwa itu disulut oleh hoaks atau kabar bohong.
Hal itu disampaikan Kepala Kepolisian Daerah Papua Inspektur Jenderal Paulus Waterpauw saat dikonfirmasi di Jayapura, Kamis malam. Paulus mengatakan, sekelompok warga itu menyerang Mapolsek Elelim dan menganiaya salah satu perwira di Polres Yalimo sekitar pukul 12.00 WIT. Pelaku berjumlah sekitar 20 orang.
Ia menuturkan, kejadian ini bermula ketika pihak kepolisian melakukan upaya penegakan hukum terhadap seorang yang menjual minuman keras di Elelim, ibu kota Yalimo. Aparat menangkap pelaku beserta barang bukti beberapa botol minuman beralkohol.
Kemudian, tersebar berita bohong di tengah masyarakat bahwa pihak kepolisian telah melindungi pelaku yang menjual minuman keras tersebut. Para pelaku pun terprovokasi dengan informasi tersebut sehingga menyerang Mapolsek Elelim dengan batu.
Ipda Samuel Yunus mencoba memberikan pengertian kepada orang-orang tersebut bahwa pihak kepolisian akan memproses hukum penjual miras itu. Namun, para pelaku tidak percaya kemudian memukul dan melemparkan batu ke kepala Samuel.
”Samuel mengalami cedera di bagian kepala. Korban telah dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara di Jayapura untuk mendapatkan perawatan yang lebih memadai,” kata Paulus.
Menurut dia, situasi keamanan di Yalimo telah kondusif setelah insiden tersebut. Aparat Polres Yalimo terus menempuh langkah persuasif kepada masyarakat agar menciptakan situasi aman di tengah pelaksanaan tahapan pilkada. Yalimo merupakan salah satu dari 11 kabupaten di Papua yang akan menggelar pilkada tahun ini.
”Kami mengimbau warga agar tidak mudah percaya dengan informasi bohong. Sebaiknya warga melakukan verifikasi langsung informasi tersebut ke jajaran kami,” ujar Paulus.
Kepala Polres Yalimo Ajun Komisaris Besar Rahmat Kaharuddin saat dihubungi dari Jayapura mengatakan, pihaknya sudah bertemu dan berkomunikasi dengan tokoh masyarakat setempat. Ini agar masyarakat tidak mudah terpengaruh dengan informasi bohong terkait perlindungan pelaku penjualan minuman beralkohol.
”Situasi keamanan di Elelim telah kondusif seperti biasa. Kami telah melaksanakan olah tempat kejadian perkara dan memeriksa sejumlah saksi mata,” ujarnya.