”Big Match” sejak Babak Awal di Roland Garros
Grand Slam Perancis Terbuka yang digelar di tengah pandemi menyuguhkan ”big match” sejak babak pertama. Pertandingan tersebut adalah Stan Wawrinka melawan Andy Murray serta Dominic Thiem melawan Marin Cilic.
PARIS, KAMIS — Turnamen tenis Grand Slam Perancis Terbuka menyuguhkan big match sejak babak pertama. Hal itu akan terjadi ketika para juara Grand Slam berjumpa sejak pukulan pertama di lapangan tanah liat Roland Garros, Paris, 27 September-11 Oktober.
Dua laga yang akan menyita perhatian adalah pertemuan Stan Wawrinka dan Andy Murray serta Dominic Thiem melawan Marin Cilic. Dari undian yang dilakukan di Paris, Kamis (24/9/2020) sore waktu setempat atau tengah malam waktu Indonesia, keempat pemain berada di paruh bawah.
Mereka menjadi bagian dari para jagoan tanah liat yang berkumpul pada paruh bawah undian tunggal putra. Di bagian yang sama terdapat juga 12 kali juara Perancis Terbuka, Rafael Nadal, dan Diego Schwartzman yang mengalahkan Nadal pada perempat final ATP Masters 1000 Roma, pekan lalu.
”Perjalanan hidup kadang berlangsung dengan cara yang lucu,” ujar Daniel Vallverdu mengomentari undian yang mempertemukan Murray dan Wawrinka, dalam New York Times. Valverdu adalah pelatih Wawrinka yang pernah menjadi pelatih Murray.
Valverdu mendampingi Wawrinka ketika berlatih melawan Murray di Stadion Philippe Chatrier, Roland Garros, awal pekan ini. Setelah sesi latihan itu, Murray mengunggah fotonya dalam Instagram setelah berlatih bersama Wawrinka.
”Saya melalui perjalanan panjang untuk kembali ke lapangan Philippe Chatrier. Tiga setengah tahun sejak melawan Stan Wawrinka dalam lima set semifinal brutal yang akhirnya menjadi masalah pada pinggul saya,” tulis Murray.
Bersaing pertama kali pada 15 tahun lalu, baru kali ini Murray dan Wawrinka bertemu dalam babak pembuka di arena Grand Slam. Itu karena Murray, yang hanya berperingkat ke-111 dunia, tak bisa mendapat tempat sebagai salah satu dari 32 unggulan. Sementara Wawrinka ditempatkan sebagai unggulan ke-16.
Cedera pinggul, yang membuat Murray harus menjalani dua kali operasi, pada 2018 dan 2019, menghalanginya bertahan pada papan atas daftar peringkat dunia. Dia terlempar dari posisi 100 besar dunia sejak pertengahan 2018.
Di antara 20 pertemuan sebelumnya (Murray menang dalam 12 laga), dua persaingan terjadi di lapangan tanah liat Roland Garros, yaitu pada semifinal 2016 dan 2017. Murray memenangi pertemuan pertama, lalu dibalas Wawrinka pada tahun berikutnya. Kekalahan 7-6 (6), 3-6, 7-5, 6-7 (3), 1-6 pada semifinal 2017 itulah yang disebut Murray dalam Instagram-nya. Sejak saat itu pula, Murray tak tampil di Roland Garros.
Murray dan Wawrinka memiliki kesamaan sebagai petenis dengan tiga gelar juara Grand Slam. Murray menjuarai AS Terbuka 2012 serta Wimbledon 2013 dan 2016. Adapun Wawrinka menjuarai Australia Terbuka 2014, Perancis Terbuka 2015, dan AS Terbuka 2016.
Dibandingkan petenis top lain, seperti Roger Federer, Rafael Nadal, dan Novak Djokovic yang meraih gelar Grand Slam pertama dalam rentang usia 19-21 tahun, Murray dan Wawrinka harus menanti lebih lama untuk menjuarai panggung kompetisi tertinggi di arena tenis itu. Gelar AS Terbuka 2012 didapat saat Murray berusia 25 tahun, sedangkan Wawrinka harus menanti hingga berusia 29 tahun ketika menjadi juara Australia Terbuka 2014.
Valverdu, yang melatih Murray pada 2010-2014, memprediksi, persaingan Murray dan Wawrinka di Roland Garros pada tahun ini akan berlangsung sengit. Meski pernah didera cedera panjang, kedua petenis dalam perjalanan menapaki kembali kemampuan terbaik mereka.
”Melihat mereka akan bertemu kembali di Roland Garros sama seperti ketika menonton John Isner dan Nicolas Mahut pada babak pertama Wimbledon dalam dua musim beruntun,” kata Valverdu menyebut pertandingan Mahut dan Isner yang terjadi pada Wimbledon 2010 dan 2011.
Tantangan Thiem
Murray melawan Wawrinka tak akan menjadi satu-satunya persaingan juara Grand Slam dalam langkah pertama mereka di Roland Garros 2020. Thiem melawan Cilic juga menjadi persaingan para juara AS Terbuka.
Pertemuan keempat dari kedua petenis akan menjadi tes bagi Thiem yang untuk pertama kalinya akan tampil dalam turnamen dengan status juara Grand Slam. Petenis Austria itu meraih gelar Grand Slam pertama dalam kariernya di AS Terbuka, dua pekan lalu.
Hal itu juga akan menjadi ulangan pertemuan Thiem dan Cilic yang berjumpa pada babak ketiga di Flushing Meadows, New York. Thiem memenangi persaingan tersebut, seperti dua pertandingan sebelumnya.
Sebelum akhirnya menjuarai Grand Slam, Thiem dikenal sebagai jago lapangan tanah liat. Dua kali dia berhadapan dengan Nadal pada final Perancis Terbuka dalam dua tahun terakhir meski akhirnya kalah.
Pemenang dari laga Thiem melawan Cilic berpeluang bertemu Murray atau Wawrinka di babak keempat sebelum berkesempatan melawan Gael Monfils atau Schwartzman pada perempat final. Pertandingan melawan Nadal berpeluang terjadi pada babak berikutnya.
Diminta kurangi penonton
Terkait penyelenggaraan turnamen pada masa pandemi Covid-19, Perdana Menteri Perancis Jean Castex meminta panitia penyelenggara untuk mengurangi jumlah penonton dari 5.000 menjadi 1.000 orang per hari. Pembatasan ini didasarkan pada peraturan yang dikeluarkan Pemerintah Perancis, Rabu, terkait jumlah maksimal orang yang boleh berkumpul pada satu acara.
”Kami akan menerapkan peraturan ini untuk semua, termasuk di Roland Garros. Kami mengurangi jumlah orang yang berkumpul dari 5.000 menjadi 1.000 orang,” ujar Castex.
Meski demikian, belum ada kejelasan apakah jumlah yang diperbolehkan tersebut termasuk panitia dan tim pendukung atlet, dengan akreditasi, yang akan selalu berada di Roland Garros. Hingga Kamis waktu setempat, diskusi masih terjadi antara panitia dan polisi.
Walau telah terdapat peraturan baru, pihak panitia bersikukuh bisa menggelar turnamen dengan 5.000 penonton per hari dalam keadaan aman. ”Kami bisa mengakomodasi 5.000 orang di area seluas 12 hektar yang setara dengan 15 lapangan sepak bola, juga berada di tempat terbuka. Semua akan mengenakan masker, termasuk wasit dan petugas pemungut bola,” tutur Direktur Turnamen Guy Forget.
Ketentuan jumlah penonton 1.000 orang dibuat seiring makin tingginya penambahan kasus Covid-19 di Perancis sepanjang September. Pada 18, 19, dan 23 September, misalnya, terdapat penambahan masing-masing 13.000-an kasus. Ini menjadi yang tertinggi sejak Covid-19 terdeteksi di Perancis pada Februari. Jumlah 5.000 penonton yang diajukan panitia turun dari rencana sebelumnya, yaitu 11.500 orang per hari.
Keinginan Federasi Tenis Perancis (FFT) untuk menggelar Perancis Terbuka dengan penonton itu didasari alasan bahwa turnamen menjadi sumber biaya bagi federasi. Dana tersebut, seperti yang didapat Asosiasi Tenis AS (USTA) dari AS Terbuka, digunakan untuk membiayai pengembangan tenis domestik.
Berdasarkan data dari AFP, 80 persen dari kebutuhan FFT, dengan total 325 juta euro (Rp 5,6 triliun) pada 2019, berasal dari turnamen. Sebanyak 18-20 persen dari pendapatan turnamen berasal dari penjualan tiket, sementara yang lain dari sponsor dan penjualan cendera mata. (AP/AFP/REUTERS)