BRI Luncurkan QRIS untuk Transaksi di Pasar Tradisional
›
BRI Luncurkan QRIS untuk...
Iklan
BRI Luncurkan QRIS untuk Transaksi di Pasar Tradisional
BRI Cabang Kupang meluncurkan metode QR Code Indonesia Standar untuk transaksi jual-beli secara daring bagi 17 pasar tradisional di Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Oleh
KORNELIS KEWA AMA
·4 menit baca
KUPANG, KOMPAS — BRI Cabang Kupang meluncurkan metode QR Code Indonesia Standar atau QRIS untuk transaksi jual-beli dalam jaringan bagi 17 pasar tradisional di Kupang, Nusa Tenggara Timur. Konsep ini antara lain untuk mencegah penyebaran Covid-19 karena tidak terjadi tatap muka dan penggunaan uang tunai.
Untuk mewujudkan program ini, BRI Kupang bekerja sama dengan PD Pasar Kupang. Program BRI Kupang ini sejalan dengan program Pemkot Kupang, yakni Kupang ”Smart City” dan Kupang ”Bagaya Berprestasi”.
Kepala BRI Cabang Kupang Stefanus Juarto pada peluncuran QRIS di Pasar Oebobo Kupang, Jumat (25/9/2020), mengatakan, program ini terwujud atas dorongan dan dukungan dari Bank Indonesia Perwakilan NTT guna memperkenalkan sistem pembayaran secara daring. Dengan konsep website pasar BRI dan pembayaran melalui aplikasi QRIS, masyarakat tidak perlu pergi ke pasar.
BRI Kupang, menurut Juarto, telah menyediakan laman untuk 17 pasar di Kupang. Para pembeli dapat memesan barang yang akan dibeli melalui website. ”Pembeli membayar barang yang dipesan ke agen BRILink dengan aplikasi QRIS. Selanjutnya, uang itu ditransfer ke rekening pedagang. Setelah selesai pembayaran, kurir akan mengantar barang yang dipesan langsung ke rumah pembeli,” tutur Juarto.
Kurir tersebut disiapkan PD Pasar Kupang. Mereka akan mengantar barang belanjaan dari pasar ke pembeli di rumah masing-masing. Para pedagang yang terlibat dalam proses jual-beli melalui website ini telah diimbau agar menyediakan barang yang benar-benar berkualitas dan sesuai permintaan konsumen.
Tanpa bertemu
Dengan cara ini, penjual dan pembeli tidak bertemu langsung dan tidak terjadi pembayaran tunai. Masyarakat tidak perlu ke pasar lagi. Cara ini sebagai upaya mencegah penularan Covid-19 antara pedagang dan pembeli yang sejak pandemi Covid-19 marak terjadi di pasar-pasar tradisional di sejumlah wilayah.
Pembeli membayar barang yang dipesan ke agen BRILink dengan aplikasi QRIS. Selanjutnya, uang itu ditransfer ke rekening pedagang. Setelah selesai pembayaran, kurir akan mengantar barang yang dipesan langsung ke rumah pembeli.
Konsep ini sudah diuji coba di pasar selama satu pekan sebelum diluncurkan. Pedagang tidak kesulitan menggunakan QRIS ini. Justru pedagang mengaku terbantu dengan sistem belanja secara daring ini.
Wakil Wali Kota Kupang Hermanus Man mengatakan, saat ini Kota Kupang belum aman dari ancaman Covid-19. Menindaklanjuti surat edaran Gubernur NTT mengenai pencegahan Covid-19, Pemkot Kupang menerbitkan surat edaran yang isinya antara lain memperketat penerapan protokol kesehatan dengan pembatasan-pembatasan interaksi masyarakat.
Website pasar BRI dan penerapan pembayaran metode QRIS sebagai salah satu solusi membantu pemkot dalam membatasi perjumpaan manusia secara langsung.
”Atas nama Pemkot Kupang, kami mengucapkan terima kasih kepada BRI Kupang dan BI NTT yang telah menggagas konsep ini. Generasi saat ini adalah generasi yang dalam setiap aktivitas harian tidak bisa lepas dari gadget, termasuk dunia perbankan,” katanya.
Ia mengatakan, dulu, untuk transaksi di perbankan, orang harus antre di bank berjam-jam, kemudian dibantu dengan anjungan tunai mandiri (ATM) dan sekarang dengan mobile banking.
Konsep digitalisasi sejalan dengan salah satu program prioritas Pemkot Kupang, yakni mewujukan program Kupang ”Smart City”, dan Kupang ”Bagaya Berprestasi”. Bagaya artinya perpaduan antara pengetahuan, teknologi, dan mode.
Digitalisasi
Pemasangan lampu jalan, pembangunan taman kota, dan konsep kota cerdas merupakan bagian dari mimpi besar Pemkot Kupang. Ke depan, pemkot akan merambah digitalisasi melalui pelayanan yang cepat, berkualitas, dan murah. Karena itu, semua perbankan yang beroperasi di Kota Kupang agar bersedia berkolaborasi dalam memanfaatkan teknologi untuk kepentingan masyarakat sebagai tujuan bersama.
Pemkot Kupang akan membangun plaza pelayanan, yang memberikan pelayanan semua jenis perizinan bagi warga Kota Kupang, di bawah satu atap secara digital sesuai konsep smart city. Pihak perbankan dapat mengambil bagian dalam rencana ini.
Kepala Kantor BI Perwakilan NTT I Nyoman Ariawan Atmaja mengatakan, konsep website pasar oleh BRI tidak hanya memberikan kemudahan bertransaksi, tetapi juga lebih efisien. Dengan sistem pembayaran nontunai ini, pedagang juga dapat melakukan pembayaran retribusi ke pemda secara elektronik sehingga mudah terpantau dan meningkatkan pendapatan asli daerah.
Ia mengatakan, saat ini penggunaan aplikasi QRIS di NTT baru mencapai 27.300 orang. QRIS merupakan suatu standar pembayaran QR yang diluncurkan Bank Indonesia untuk menambah saluran pembayaran selain ATM dan electronic data capture (EDC).
Cara membayar menggunakan sistem QRIS adalah dengan melakukan pemindaian (scan) atau mengunggah QR milik pedagang melalui aplikasi perbankan bergerak (mobile bangking) atau aplikasi pembayaran, seperti Ovo, Dana, Linkaja, dan Gopay.
Dengan sistem pembayaran QRIS, semua aplikasi pembayaran, baik bank maupun nonbank, dapat saling terhubung. Ditargetkan, pada 2020 pengguna aplikasi ini sebanyak 60.000. Tidak hanya pedagang di pasar, tetapi juga pelaku usaha kuliner, pusat oleh-oleh, dan restoran.
Hj Umi Laila (54), pedagang beras Pasar Penfui, Kupang, mengatakan belum mengetahui adanya aplikasi QRIS dari BRI Kupang untuk transaksi jual-beli antara pedagang dan konsumen tersebut. ”Coba tanya pedagang yang lain, mungkin mereka sudah pakai cara itu,” ujarnya.