Calon Diingatkan Disiplin Protokol Kesehatan dan Berpolitik Bersih
›
Calon Diingatkan Disiplin...
Iklan
Calon Diingatkan Disiplin Protokol Kesehatan dan Berpolitik Bersih
Dua pasang calon wali kota dan wakil wali kota yang bertarung untuk pemilihan di Surabaya, Jawa Timur, agar tetap menerapkan protokol kesehatan dan berpolitik bersih serta damai.
Oleh
AMBROSIUS HARTO
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Dua pasang calon wali kota dan wakil wali kota yang bertarung untuk pemilihan di Surabaya, Jawa Timur, agar tetap menerapkan protokol kesehatan dan berpolitik bersih serta damai.
Protokol kesehatan menjadi mutlak diwujudkan karena masa pemilihan berada dalam situasi wabah Covid-19 akibat virus korona jenis baru (SARS-CoV-2). Untuk itu, pasangan Eri Cahyadi-Armuji dan Machfud Arifin-Mujiaman Sukirno yang sedang bertarung tidak boleh mengabaikan persoalan protokol kesehatan.
”Protokol kesehatan tetap harus dijaga karena wabah Covid-19 belum teratasi,” kata Kepala Kepolisian Resor Tanjung Perak Ajun Komisaris Besar Ganis Setyaningrum saat Deklarasi Pilkada Aman, Damai, dan Sehat, Jumat (25/9/2020).
Pernyataan serupa diamini komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) tingkat Surabaya, penyelenggara dan pengawas tingkat kecamatan, serta kalangan pemuka agama dan tokoh masyarakat di wilayah hukum Tanjung Perak.
Protokol kesehatan tetap harus dijaga karena wabah Covid-19 belum teratasi.
Adapun deklarasi untuk pemilihan wali kota dan wakil wali kota Surabaya 2020 juga dilaksanakan dalam acara terpisah oleh Bawaslu Kota Surabaya pada Jumat malam.
Meski deklarasi diadakan beberapa kali oleh penyelenggara yang berbeda, pasangan kandidat yang bertarung tetap didorong untuk mewujudkan prinsip kontestasi yang bersih, aman, dan sehat.
Ketua Bawaslu Kota Surabaya Muhammad Agil Akbar mengatakan, deklarasi tetap penting dilaksanakan sebagai dorongan kepada kandidat yang akan bertarung.
”Kami berharap deklarasi ini mendorong pendewasaan politik bagi para kandidat,” kata Akbar.
Dalam deklarasi, Eri-Armuji dan Machfud-Mujiaman diminta menandatangani pakta integritas, antara lain mengikuti kontestasi secara jujur, adil, santun, dan bermartabat. Selain itu, tidak mengangkat isu suku, agama, ras, antargolongan atau SARA dan yang memprovokasi. Yang juga penting ialah mendukung aparatur untuk menjaga situasi tetap tertib dan aman serta menerapkan protokol kesehatan guna penanggulangan wabah Covid-19.
Adapun deklarasi merupakan rangkaian acara yang diikuti oleh Eri-Armuji dan Machfud-Mujiaman setelah pengundian nomor urut. Eri-Armuji atau Erji yang diusung koalisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (15 kursi) dan Partai Solidaritas Indonesia (4 kursi) mendapat nomor urut 1.
Machfud-Mujiaman atau Maju dengan nomor urut 2 diusung oleh koalisi Partai Kebangkitan Bangsa (5 kursi), Partai Gerakan Indonesia Raya/Gerindra (5 kursi), Partai Golongan Karya/Golkar (5 kursi), Partai Keadilan Sejahtera (5 kursi), Partai Demokrat (4 kursi), Partai Amanat Nasional (3 kursi), Partai Nasional Demokrat/Nasdem (3 kursi), dan Partai Persatuan Pembangunan (1 kursi).
Tegas
Surabaya merupakan satu dari 19 kabupaten/kota yang akan melaksanakan kontestasi serentak tahun ini di Jatim. Daerah lainnya ialah Sidoarjo, Gresik, Lamongan, Tuban, Kabupaten Mojokerto, Ngawi, Ponorogo, Pacitan, Trenggalek, Kabupaten Kediri, Kota Blitar, Kabupaten Blitar, Kabupaten Malang, Kota Pasuruan, Situbondo, Jember, Banyuwangi, dan Sumenep.
Ketua Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Jatim Novli Thyseen mengingatkan para kontestan untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan sebagai dukungan kepada pemerintahan yang sedang berjuang menangani wabah Covid-19.
”Perlu diingat, mereka ini saat pendaftaran mengabaikan protokol kesehatan sehingga menjadi contoh buruk,” kata Novli.
Pasangan kandidat yang notabene calon pemimpin sepatutnya memberi contoh kepada masyarakat dengan melaksanakan kontestasi yang bersih sekaligus sehat dalam konteks saat ini yang masih dalam masa pandemi.
Situasi wabah
Secara terpisah, Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim Joni Wahyuhadi mengatakan, situasi wabah pada dasarnya belum dapat tertangani.
Menurut laman resmi http://infocovid19.jatimprov.go.id/ yang dikelola oleh Pemprov Jatim, wabah Covid-19 telah menjangkiti 42.391 orang dengan rincian kematian 3.084 jiwa, perawatan 4.102 orang, dan kesembuhan 35.205 jiwa. Tingkat kesembuhan 83 persen, sedangkan fatalitas atau tingkat kematian 7,2 persen.
”Kami berharap pelaksanaan pilkada tetap memperhatikan protokol kesehatan untuk penanganan dan pencegahan perluasan wabah,” kata Joni yang juga Direktur Utama RSUD dr Soetomo, Surabaya.