Sepekan jelang bergulirnya Liga 1 Indonesia musim luar biasa 2020-2021, aktivitas bursa transfer pemain masih lesu. Hal ini tidak terlepas dari masalah finansial yang mendera klub-klub.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Seluruh klub di Shopee Liga 1 Indonesia intens melakukan persiapan jelang bergulirnya musim luar biasa 2020-2021 mulai pekan depan. Namun, hingga Kamis (24/9/2020) belum ada klub yang memanfaatkan bursa transfer pemain untuk menambah amunisi tim.
Meskipun Liga 1 musim luar biasa ini marak penyesuaian regulasi akibat pandemi, seperti ditiadakannya promosi dan degradasi, transfer pemain tetap diberlakukan. Padahal, 8 dari 18 tim peserta Liga 1 menolaknya.
Hal itu terungkap dalam rapat manajer tim peserta dengan PT Liga Indonesia Baru (LIB) pada 21 September lalu. Tujuh klub lainnya memilih setuju dibukanya transfer pemain, adapun tiga lainnya bersikap abstain.
Namun, PT LIB memutuskan jendela transfer dibuka sehingga klub-klub bisa merekrut pemain baru. Hal itu diperkuat pemberitahuan PSSI mengenai persetujuan FIFA atas perubahan transfer matching system (TMS) periode 2 Liga 1 yang seharusnya berlangsung pada 21 Juli hingga 19 Agustus menjadi 21 September hingga 18 Oktober.
”PSSI telah mengajukan perubahan TMS periode 2 kepada Divisi Kepatuhan, Hukum, dan Status Pemain FIFA karena TMS periode 2 sebelumnya tidak digunakan. PSSI menyampaikan(ke klub-klub Liga 1) permohonon itu telah dikabulkan,” bunyi keterangan resmi PSSI yang ditandatangani Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal Yunus Nusi.
Meski demikian, belum ada klub yang mengontrak pemain baru. Mayoritas klub justru kehilangan para pemain utamanya yang tidak menyepakati renegosiasi kontrak. Lalu, ada pula klub yang meminjamkan pemainnya untuk klub-klub Liga 2.
PSM Makassar, misalnya, kehilangan striker Ferdinand Sinaga yang hijrah ke PSMS Medan dan bek Dedy Gusmawan yang pindah ke Sulut United. Dua pemain lainnya, Irsyad Maulana dan Leo Guntara, pindah ke Semen Padang. Keempat pemain tersebut akan melanjutkan kariernya di Liga 2.
PSM enggan memanfaatkan bursa transfer untuk mencari pengganti keempat pemain itu. Selain masih menunggu empat pemain asing yang dipulangkan ke negara asalnya masing-masing, Maret lalu, PSM juga memilih mengorbitkan sejumlah pemain akademinya yang berusia di bawah 20 tahun. Sembilan pemain akademi PSM telah ikut berlatih dengan skuad tim utama sejak Senin (21/9) lalu.
”Menurut pelatih, para pemain akademi layak diberi kesempatan. Mereka akan dipercaya mengisi skuad utama PSM di Liga 1 nanti,” ujar Sulaiman Abdul Karim, Media Officer PSM, dihubungi dari Jakarta.
Perginya sejumlah pemain asing menunjukkan masalah finansial yang kini dialami klub-klub peserta Liga 1. (Jacksen F Tiago)
Langkah serupa diambil tim promosi Persita Tangerang. Meskipun kehilangan salah satu pemain asingnya, gelandang serang Mateo Bustos yang memilih mundur akibat pandemi, Persita memutuskan tidak mencari pemain asing baru.
”Kami tentu kehilangan sosok Bustos di lapangan, tetapi pemain asing yang tersisa sudah cukup memenuhi kebutuhan taktik dan permainan tim. Kami akan memaksimalkan pemain di tim guna menggantikan Bustos,” kata Manajer Persita I Nyoman Suryanthara.
Menurut Pelatih Persipura Jayapura Jacksen F Tiago, perginya sejumlah pemain asing menunjukkan masalah finansial yang kini dialami klub-klub peserta Liga 1. ”Maka itu, saya tidak mengerti kenapa bursa transfer dibuka?” gugatnya.
Atas dasar itu, Jacksen pun tidak akan mendatangkan pemain baru. Padahal, Persipura telah kehilangan dua pemain asingnya, yaitu penyerang Sylvano Comvalius dan bek Arthur Cunha, yang tidak memperpanjang kontraknya di Persipura. Kedua pemain itu telah bergabung dengan klub Liga Utama Malta, Sliema Wanderers.
Tak hanya dua pemain asing itu, tim ”Mutiara Hitam” dipastikan kehilangan kiper utamanya, Dede Sulaiman, yang mengalami cedera ligamen lutut. Kiper berusia 34 tahun itu telah menjalani operasi pada 17 September lalu, dan dipastikan butuh menjalani masa pemulihan sekitar enam bulan.
Pelatih Persib Bandung Robert Rene Alberts mengatakan, hengkangnya sejumlah pemain asing tidak bisa menjadi alasan bagi penyelenggara liga untuk membuka bursa transfer. Keputusan PSSI dan PT LIB membuka bursa transfer saat ini pun dianggapnya kian tidak logis mengingat transfer itu direncanakan kembali dibuka pada akhir paruh pertama musim ini, yaitu Desember mendatang.
”Bagi tim yang melanjutkan kompetisi tanpa pemain asing, seharusnya itu menjadi tanggung jawab setiap klub. Sebaiknya ada transparansi sebelum mengambil keputusan (dibukanya jendela transfer) itu,” kata Alberts dalam keterangannya di laman resmi Persib.