logo Kompas.id
Sebagian Warga Menolak Jadi...
Iklan

Sebagian Warga Menolak Jadi KPPS karena Wajib Tes Covid-19

Sejumlah warga menolak tawaran jadi anggota KPPS untuk pilkada serentak 2020 karena diwajibkan ikut tes cepat, antara lain karena takut jarum suntik, enggan ke rumah sakit, dan khawatir hasilnya positif tertular.

Oleh
Johanes Galuh Bimantara
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/tBAvtLLNXoZCYnBH8uju1sj0NDY=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F09%2F93f228af-cdf1-413e-acf8-a0b40dbb10f4_jpg.jpg
Kompas/Wawan H Prabowo

Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) mengikuti simulasi penggunaan Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) dalam penghitungan perolehan suara Pilkada 2020 di Posyandu Teratai, Puskesmas Depok Jaya, Depok, Jawa Barat, Kamis (17/9/2020).

JAKARTA, KOMPAS — Di Kota Depok dan Tangerang Selatan, sebagian warga yang diajak menjadi anggota kelompok penyelenggaraan pemungutan suara atau KPPS menolak karena enggan menjalani tes cepat Covid-19. Namun, dengan sisa waktu yang ada, Komisi Pemilihan Umum setiap daerah masih optimistis kebutuhan personel KPPS terpenuhi untuk penyelenggaran pemilihan wali kota-wakil wali kota.

Editor:
nelitriana
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000