Warga OTG Masih Diarahkan untuk Diisolasi ke Wisma Atlet Kemayoran
›
Warga OTG Masih Diarahkan...
Iklan
Warga OTG Masih Diarahkan untuk Diisolasi ke Wisma Atlet Kemayoran
Sejauh ini, arahan dari Pemerintah Kota Jakarta Utara ialah merujuk semua pasien positif Covid-19, termasuk OTG, ke Wisma Atlet Kemayoran dan sejumlah rumah sakit daerah ataupun swasta.
Oleh
Laraswati Ariadne Anwar
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kekhawatiran pada kluster penularan Covid-19 di rumah-rumah membuat isolasi mandiri tidak bisa lagi dilakukan di rumah warga. Apalagi di permukiman padat yang satu rumah bisa dihuni hingga delapan orang sangat berisiko menularkan virus korona jenis baru. Kecamatan pun mengarahkan warga positif korona diisolasi di Wisma Atlet Kemayoran.
Jumat (25/9/2020), Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia Tatri Lestari Handayani mengatakan ada 1.171 kasus baru tercatat. Secara total, Ibu Kota sudah memiliki 68.927 kasus positif.
Rinciannya, 54.352 orang dinyatakan sembuh dan 1.677 orang meninggal dunia. Adapun pasien yang masih dirawat dan menjalani isolasi (kasus aktif) berjumlah 12.898 orang. Tingkat penularan Covid-19 di Jakarta juga dua kali lipat dari ambang batas aman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yakni 10,9 persen. WHO menyatakan batas aman adalah 5 persen.
Kluster keluarga, diungkapkan Lurah Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Chenris Rahmasari, sempat terjadi pada bulan Juni 2020. Seorang warga terkena Covid-19 di tempat kerja dan menularkannya kepada sopir pribadi keluarga yang tinggal satu atap dengannya. Setelah itu, enam anggota keluarga lainnya juga tertular. Mereka mengisolasi diri di rumah mereka yang besar.
”Khusus di Melawai memang tidak ada perkampungan. Daerah ini hanya memiliki rumah-rumah di sepanjang jalan raya yang ukurannya kebetulan besar, pusat perbelanjaan, dan perkantoran sehingga isolasi lebih mudah dilakukan,” tuturnya beberapa waktu lalu.
Sementara itu, di Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara, yang terdiri dari permukiman padat mengakibatkan isolasi di rumah-rumah warga susah dijalankan. Satu rumah bisa dihuni 6-8 orang. Sesaknya suasana rumah membuat warga memilih untuk duduk-duduk ataaupun nongkrong di luar yang oleh beberapa warga masih dilakukan tanpa memakai masker.
Apabila ada satu warga tertular Covid-19, meskipun tanpa gejala, meminta yang bersangkutan berdiam di rumah memunculkan risiko kesehatan baru karena anggota keluarga yang lain rentan tertular. Mereka umumnya juga tidak memiliki cukup kamar ataupun kakus yang memungkinkan setiap anggota keluarga bisa menjaga jarak fisik.
Camat Pademangan Mumu Mustahid mengatakan, sejauh ini arahan dari Pemerintah Kota Jakarta Utara ialah merujuk semua pasien positif Covid-19, termasuk OTG ke Wisma Atlet Kemayoran dan beberapa rumah sakit (RS) daerah maupun swasta yang ada di wilayah tersebut.
”Walaupun demikian, kami tetap menyediakan graha sehat mandiri, tempat cadangan untuk isolasi kalau-kalau di Wisma Atlet atau RS sudah penuh dan tidak bisa menampung OTG baru,” tuturnya.
Demikian pula di Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Camat Arif Wibowo mengatakan, RS Umum Daerah Pasar Minggu dan RSUD Jati Padang merupakan rujukan pertama bagi pasien yang membutuhkan perawatan intensif. Khusus OTG memang diarahkan agar ke Wisma Atlet.
Sementara itu, Camat Tanah Abang, Jakarta Pusat, Yassin Pasaribu menyatakan tidak jadi menambah sarana isolasi mandiri dengan cara mengubah sekolah-sekolah menjadi tempat menginap sementara. Berdasarkan perhitungan ulang, belum ada kebutuhan untuk hal tersebut karena ada tiga rumah dinas lurah, gedung kesenian, dan gelanggang olahraga yang bisa menampung OTG.
Sementara itu, Wakil Komando Tugas Gabungan Terpadu RSD Wisma Atlet Kemayoran Brigadir Jenderal TNI M Sholeh Mustofa mengatakan, masih tersedia tempat di kompleks itu untuk menampung para pasien positif. Menara 4 memiliki 2.390 tempat tidur dan terisi 1.046. Menara 5 juga mempunyai 2.390 tempat tidur dan terisi 1.106.
Di Menara 6 kapasitas tempat tidurnya adalah 1.712 unit dan baru terisi 955. Adapun di Menara 7 terdapat 2.389 unit tempat tidur dan baru terisi 1.388. Menurut dia, grafik jumlah pasien di Wisma Atlet mulai melandai sejak tanggal 22 September, tetapi belum menurun secara signifikan.