Meditasi Menghadapi Pandemi
Kegiatan meditasi dapat dilakukan antara lain lewat yoga, apa pun agamanya atau aliran kepercayaannya, bahkan bagi yang tidak percaya Tuhan (ateis) sekalipun akan mengurangi stres, rasa bosan, depresi, dan kesakitan.
Sekarang ini, sekolah-sekolah masih banyak yang tutup karena pandemi. Pertengahan 1960-an, saat saya masih duduk di kelas 5 SD, sekolah saya di Temanggung pun ditutup. Karena sekolah digunakan untuk kegiatan yang dituduh terlibat komunis, semua gurunya diberhentikan.
Saat itu didatangkanlah guru yoga dari Solo untuk mengisi kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan seperti itu pernah dikhawatirkan akan dilarang, tetapi karena pasrah, malah tak jadi masalah.
Yoga merupakan bagian dari meditasi. Menurut para peneliti, meditasi sangat sulit didefinisikan karena caranya berbeda-beda. Ada unsur tradisi dan melibatkan kekuatan dari dalam pikiran. Kalau disederhanakan meditasi merupakan suatu praktik individu untuk latihan kesadaran sehingga mencapai kondisi mental yang jelas dan emosi yang stabil. Semua agama dan aliran kepercayaan melibatkan meditasi.
Secara umum yang dimaksud dengan yoga ialah latihan gerakan (asana), sirkulasi energi (mudra), dan pernafasan (pranayama). Adapun metode dasar meditasi menggunakan teknik pemusatan pikiran pada suatu obyek tertentu yang tidak kelihatan. Artinya, dapat juga latihan konsentrasi ditujukan ke virus korona dan mencoba mengendalikannya, mirip vaksin.
Saat menuju kondisi normal baru ini, kegiatan ekstrakurikuler yoga dan meditasi cocok dilakukan di rumah untuk semua umur. Praktis karena dapat dilakukan di ruang terbatas, tanpa perlengkapan rumit, dan mendukung gerakan jaga jarak. Yoga juga konon dapat meningkatkan kebugaran dan sistem kekebalan tubuh.
Berbeda dengan sebelum ada pandemi, kegiatan yoga dilakukan dalam grup besar, memakai pakaian yang trendi, seksi, dan mahal. Bagaimana dapat berkonsentrasi kalau terlalu banyak godaan?
Seksi
Perusahaan perlengkapan yoga Lululemon pernah diboikot produknya oleh para yogi (ahli yoga) karena produk-produk itu dibuat dengan menekan hak pekerja di negara yang sedang berkembang. Produknya juga dianggap terlalu seksi sehingga membuat konsentrasi buyar saat berlatih yoga.
Di negeri asalnya, India, banyak dijumpai di sudut jalan para fakir yang berlatih yoga dan meditasi dengan badan dekil dan pakaian lusuh. Soal mereka dapat mencapai kecerahan, kejernihan pikiran dalam kondisi ”kotor” seperti itu masih kontroversi. Belajar yoga disarankan dalam rumah dengan hanya memakai cawat di ruang seadanya.
Ada banyak sekali posisi untuk berlatih yoga. Salah satu yang penting dan selalu disebut dalam pustaka ialah shirshasana atau posisi kepala di bawah. Baik bayi yang lahir normal maupun yang tidak normal (sungsang, cesarean) pasti pernah mengalami posisi ini selama dalam rahim ibunya sebelum lahir. Posisi alami ini terbukti paling sehat dan paling aman dalam menyongsong kehidupan baru. Menghirup udara pertama kali di alam bebas.
Sigmund Freud dalam salah satu teori psikoanalisisnya mengaitkan posisi ini dengan janin mengapung dalam air ketuban kandungan ibu untuk melancarkan proses kelahiran bayi. Bahkan Freud pernah menulis kalau seseorang mimpi berenang atau bermain air, merupakan salah satu tanda bahwa orang tersebut, di alam tidak sadar, ingat ibunya yang mengandungnya. Penjelasan ilmiah mengenai mimpi tersebut, terdapat perbedaan suhu tubuh, salah satu tanda kalau tubuh sedang kurang sehat dan daya tahannya lemah.
Posisi shirshasana kalau dilatih dengan benar, rileks tanpa beban, bernapas teratur, seperti mengapung dalam air, akan memberi efek positif untuk peremajaan, kesehatan tubuh, dan menenangkan pikiran. Anak-anak kecil yang melihat orang dewasa melakukan posisi ini bakal merasa gembira dan kagum.
Seolah-olah ada ingatan segar bahwa mereka belum lama melakukannya selama dalam kandungan ibunya. Menarik mengamati bagaimana anak-anak menirukan kembali posisi ini.
Salah satu posisi meditasi dipahat di candi terbesar di dunia, Borobudur. Saat Siddhartha duduk dengan posisi padmasana atau bunga teratai, telapak tangan kiri di atas pangkuan menghadap ke arah dagu, ujung jari tangan kanan menyentuh tanah. Posisi meditasi ini disebut bhumiparsha mudra atau bumi menyentuh Buddha. Posisi ini merupakan bagian dari kisah detik-detik terakhir sebelum Buddha mendapatkan pencerahan di bawah pohon bodhi. Konon setelah enam tahun bermeditasi, semakin banyak godaan yang menghalangi Buddha untuk mendapatkan pencerahan.
Godaan kenikmatan
Salah satu godaan terberat berasal dari Mara, yaitu semua kenikmatan, ilusi atau sesuatu yang hanya ada dalam angan-angan, khayalan, yang tidak dapat dipercaya dan palsu. Kemudian, Buddha sepanjang malam bermeditasi meminta pertolongan Bumi dengan pose ini untuk mengatasi kebimbangan dan ketakutannya.
Bagi yang suka yoga dan meditasi, silakan mencoba posisi ini supaya dapat ikut menjaga bumi dan seisinya. Ini juga diharapkan dapat menghibur, menenangkan pikiran, dan memberi kesadaran bahwa pandemi saat ini diakibatkan oleh ketidakseimbangan alam, salah satu penyebabnya karena ulah manusia.
Kegiatan meditasi dapat dilakukan antara lain lewat yoga, apa pun agamanya atau aliran kepercayaannya, bahkan bagi yang tidak percaya Tuhan (ateis) sekalipun akan mengurangi stres, rasa bosan, depresi, dan kesakitan.
Banyak dilaporkan dalam penelitian ilmiah bahwa meditasi dapat mengontrol produksi hormon-hormon gembira: dopamin, hormon yang berhubungan dengan rasa senang karena olahraga motorik. Serotonin, hormon rasa senang karena dapat tidur, merasakan makanan, juga yang berhubungan dengan ingatan. Oksitosin, hormon yang berkait nafsu berahi. Endorfin, hormon untuk mengurangi rasa sakit. Dalam badan dan jiwa yang sehat, terbukti sistem ketahanan tubuh akan meningkat dan bermanfaat untuk menghadapi pandemi.
Gaya hidup sederhana dan sehat dapat dilatih melalui meditasi. Saat sekolah-sekolah masih ditutup untuk menghindari penyebaran Covid-19, juga masih banyak orang yang bekerja di rumah, kegiatan seperti meditasi dan yoga menjadi pilihan yang mudah dan praktis dilakukan. Dengan begitu, kita dapat tetap produktif sekaligus meningkatkan ketahanan tubuh dan kesehatan jiwa raga.
Salam sehat buat semua. Namaste.
BINTORO GUNADI
Praktisi yoga yang mulai belajar yoga sejak pertengahan tahun 1960-an