Perusahaan Swasta Didorong Berinisiatif Tes Covid-19 pada Karyawan
›
Perusahaan Swasta Didorong...
Iklan
Perusahaan Swasta Didorong Berinisiatif Tes Covid-19 pada Karyawan
Pemerintah Kota Tangerang Selatan menyediakan fasilitas karantina bagi karyawan Bank Permata yang merupakan warga Tangsel. Sebanyak 80 dari 2.000-an karyawan bank yang dites usap positif Covid-19.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
TANGERANG SELATAN, KOMPAS — Delapan puluh karyawan Bank Permata di Bintaro, Tangerang Selatan, Banten, positif Covid-19 setelah menjalani tes usap. Temuan kasus di perkantoran itu membuat Pemerintah Kota Tangerang Selatan kian mendorong perusahaan swasta berinisiatif mengadakan tes Covid-19 kepada karyawannya.
Head of Corporate Affairs Permata Bank Richele Maramis melalui keterangan tertulis, Minggu (27/9/2020), menjelaskan, total karyawan yang menjalani tes usap sekitar 2.000 orang. Tes dilaksanakan di kantor operasional di Bintaro Tower, Tangerang Selatan.
Hasil tes menyebut sekitar 4 persen dari total 2.000 karyawan yang dites positif Covid-19. Mereka yang dinyatakan positif kebanyakan orang tanpa gejala (OTG). Sesuai dengan kebijakan perusahaan, Bank Permata menindaklanjuti temuan tes tersebut dengan melakukan pelacakan kontak, mengisolasi karyawan yang positif, dan melakukan penyemprotan disinfektan di lingkungan kantor.
”(Pelaksanaan tes) sebagai tanggung jawab perusahaan dalam menjalankan tindakan preventif untuk menjaga keselamatan dan kesehatan karyawan, dan nasabah,” kata Richele.
Namun, Richele enggan memberi penjelasan lebih detail mengenai tindak lanjut perusahaan setelah hasil tes keluar. Ia hanya menyebut pihak Bank Permata secara intensif telah mengimplementasikan tindakan-tindakan pencegahan, seperti pemasangan pembatas akrilik di kantor cabang, pengaturan jarak, pembersihan, membagi operasional, sistem kerja dari rumah, serta sosialiasi rutin tentang pencegahan Covid-19 di seluruh kantor dan cabang-cabang.
Sementara itu, Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany mengatakan, dinas kesehatan telah berkomunikasi dengan Bank Permata terkait temuan 80 orang karyawan yang positif Covid-19. Pemerintah Kota Tangerang Selatan, kata Airin, telah menyediakan fasilitas karantina bagi karyawan Bank Permata yang merupakan warga Tangerang Selatan.
”Dinas tenaga kerja sudah melakukan asistensi. Demikian juga untuk dinas kesehatan dan puskesmas yang ada di sekitar Bank Permata Bintaro,” ucap Airin.
Menurut Airin, pelaksanaan tes secara inisiatif oleh perusahaan merupakan sebuah bentuk tindakan preventif untuk menjaga keselamatan dan kesehatan karyawan serta nasabah. Oleh sebab itu, ia mendorong seluruh perusahaan swasta yang ada di wilayah Tangerang Selatan agar berinisiatif melaksanakan tes cepat atau tes usap terhadap karyawannya.
Sejauh ini, kata dia, sudah ada beberapa perusahan di Tangerang Selatan yang melaksanakan tes Covid-19 kepada para karyawan mereka. Airin menyebut inisiatif perusahaan untuk melakukan tes Covid-19 secara mandiri sangat membantu pemerintah. Sebab, anggaran penanganan Covid-19 bisa lebih difokuskan untuk keperluan tes dan penelusuran kontak oleh satuan tugas penanganan Covid-19 Tangerang Selatan.
”Walau sudah ada perusahaan yang inisiatif, tetapi masih banyak juga yang belum. Datanya belum tahu persis berapa, tapi kami dorong agar mereka melakukan tes Covid-19 secara mandiri,” ujar Airin.
Kemampuan melaksanakan tes dan penelusuran kontak menjadi kelemahan dari Pemerintah Kota Tangerang Selatan. Satuan tugas penanganan Covid-19 tidak rutin memublikasikan capaian jumlah tes Covid-19 yang mereka lakukan. Data terakhir diperoleh Kompas pada 4 September 2020, di mana saat itu disebutkan total jumlah tes usap dengan metode reaksi berantai polimerase (PCR) mencapai 19.285 spesimen.
Jumlah itu masih belum sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang merekomendasikan jumlah tes setidaknya bisa mencapai 1 per 1.000 orang per minggu, bukan spesimen. Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Tangerang Selatan Deden Deni belum bisa dimintai keterangan terkait jumlah capaian tes usap terbaru di Tangerang Selatan.
Data satuan tugas penanganan Covid-19 Tangerang Selatan per 27 September 2020 menyebutkan, total kasus terkonfirmasi bertambah 11 kasus menjadi 1.099 kasus. Jumlah korban meninggal yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Tangerang Selatan sebanyak 54 orang.
Kabupaten Tangerang
Sebelumnya, persoalan penelusuran kontak yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Tangerang juga menjadi perhatian dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Vensya Sitohang menyoroti kemunculan kluster-kluster penularan Covid-19 di perusahaan-perusahaan yang ada di Kabupaten Tangerang. Kemunculan kluster itu, kata Vensya, harus disikapi pula dengan menyelesaikan persoalan penelusuran kontak.
”Perlu kami evaluasi apakah sudah dilakukan penelusuran kontak yang masif untuk memutus mata rantai penularan di kluster-kluster tersebut. Kalau penularan dapat diputus, dapat meringankan beban pihak rumah sakit agar tidak kewalahan menghadapi pasien yang banyak,” kata Vensya dikutip dari laman resmi Kemenkes.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tangerang Hendra Tarmizi mengemukakan, pihaknya telah menjalankan penelusuran kontak di perusahaan-perusahaan atau industri. Menurut Hendra, saat ini terdapat lima kluster penularan Covid-19 di Kabupaten Tangerang, yaitu kluster fasilitas pelayanan kesehatan, kluster keluarga, kluster agama, kluster industri, dan kluster perkantoran.
”Kami sadar dengan swab test yang makin banyak, maka akan berhadapan dengan kasus positif Covid-19 yang lebih banyak karena itu kami akan sering melakukan penelusuran kontak,” kata Hendra.
Hendra menjelaskan, rasio positif (positivity rate) Covid-19 di Kabupaten Tangerang mencapai 5,1 persen atau naik dari Juli 2020 yang berkisar antara 2 persen dan 3 persen. Adapun cakupan pemeriksaan tes usap PCR di Kabupaten Tangerang saat ini mencapai 26.000 spesimen.