Tenaga Kesehatan Positif, Dua Puskesmas di Blitar Ditutup
›
Tenaga Kesehatan Positif, Dua ...
Iklan
Tenaga Kesehatan Positif, Dua Puskesmas di Blitar Ditutup
Setelah lima tenaga kesehatan di Puskesmas Wates, Kabupaten Blitar, terkonformasi positif Covid-19, dua tenaga kesehatan di Puskesmas Sanankulon juga positif. Kedua puskesmas pun ditutup sementara.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·3 menit baca
BLITAR, KOMPAS — Dalam satu pekan terakhir, dua puskesmas di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, menghentikan pelayanan untuk sementara waktu. Hal itu lantaran tujuh tenaga kesehatan di dua puskesmas tersebut terkonfirmasi positif Covid-19.
Kedua puskesmas itu adalah Puskesmas Wates di Kecamatan Wates dan Puskesmas Sanankulon di Kecamatan Sanankulon. Di Wates, lima tenaga kesehatan dinyatakan positif, sementara di Sanankulon dua orang.
Puskesmas Wates menghentikan pelayanan pada 23-26 September. Adapun Sanankulon menghentikan pelayanan pada 26-29 September. Penutupan dilakukan dalam rangka penyemprotan disinfektan sekaligus mencegah potensi penularan.
”Puskesmas Sanankulon mulai tutup kemarin. Karena belum ada kepastian soal waktu, masih ada staf yang masuk, akhirnya efektif menghentikan pelayanan sementara mulai hari ini sampai Selasa (29/9),” ujar juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kabupaten Blitar Krisna Yekti, Minggu (27/9/2020).
Selain penyemprotan disinfektan, menurut Yekti, juga dilakukan pelacakan dengan pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR) melalui tes usap (swab) terhadap pegawai di kedua puskesmas. Namun, hingga kini hasilnya belum keluar. Jumlah mereka yang menjalani tes usap sekitar 65 orang, masing-masing 30 dari Sanankulon dan 35 orang dari Wates.
Disinggung soal kronologi tenaga kesehatan itu bisa tertular, Yekti menjelaskan, salah satu tenaga kesehatan di Puskesmas Sanankulon diduga tertular dari suaminya yang bekerja di Puskesmas Wates. ”Suaminya positif,” ucapnya.
Adapun di Puskesmas Wates belum bisa dipastikan sumber penularannya. Namun, ada salah satu tenaga kesehatan yang sebelumnya berkunjung ke Pulau Madura. Sepulang dari Madura, yang bersangkutan mengeluh sakit dan hasil tes usapnya positif Covid-19.
Penutupan sementara kedua puskesmas ini, lanjut Yekti, tentu saja berpengaruh terhadap pelayanan kesehatan masyarakat setempat. Untuk itu, masyarakat diarahkan berobat ke puskesmas di luar wilayah yang lokasinya paling dekat dengan tempat tinggal.
Berdasarkan data Jatim Tanggap Covid-19, kasus Covid-19 di Kabupaten Blitar hingga 27 September mencapai 574 orang terkonfirmasi positif. Dari jumlah tersebut, sebanyak 44 orang meninggal, 50 kasus aktif, dan 480 orang sembuh. Sementara angka suspek sebanyak 49 orang, probable 56 orang, dan isolasi 49 orang.
Sementara itu, di Kota Kediri, Satgas Covid-19 setempat akan menjemput satu warga (umur 70 tahun) di sebuah perumahan di Kelurahan Mojoroto. Warga yang bersangkutan telah menjalani uji usap mandiri di laboratorium swasta pada 15 Agustus lalu dan hasilnya positif.
Karena hasil swab BBTKL negatif, pada 31 Agustus dia dipulangkan dari rumah sakit.
Juru bicara Covid-19 Kota Kediri, Fauzan Ahima, mengatakan, atas kesadaran sendiri, sang pasien kemudian mendatangi RS Kilisuci Kediri pada 20 Agustus. Pada 21 Agustus, pihak RS kemudian melakukan uji usap kepada pasien bersangkutan dan dikirim ke Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan (BBTKL) Surabaya. Namun, pada 29 Agustus, hasilnya keluar negatif.
”Karena hasil swab BBTKL negatif, pada 31 Agustus dia dipulangkan dari rumah sakit. Setelah pulang, entah mengapa, pihak keluarga melakukan pemeriksaan swab ulang di laboratorium di Surabaya dan hasilnya tidak disampaikan ke Dinas Kesehatan Kota Kediri,” ucapnya.
Hingga kemudian, kata Fauzan, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur mengeluarkan pemberitahuan bahwa pasien tersebut positif. Pada 23 September, Pemerintah Kota Kediri mengumumkan kasus terkonfirmasi ini. Dinas Kesehatan Kota Kediri akan menjemput pasien tersebut guna menjalani isolasi.
Fauzan memastikan, pasien tersebut dalam kondisi baik dan fase virusnya sudah pada tahap tidak menularkan kepada orang lain. ”Virusnya tinggal cangkang saja,” ucapnya.
Berdasarkan data Jatim Tanggap Covid-19, kasus Covid-19 di Kota Kediri hingga 27 September mencapai 189 orang terkonfirmasi positif. Dari jumlah tersebut, 10 meninggal, 37 aktif, dan 142 orang sembuh.