Dua Gol Ronaldo Selamatkan Juventus di Stadion Olimpico
›
Dua Gol Ronaldo Selamatkan...
Iklan
Dua Gol Ronaldo Selamatkan Juventus di Stadion Olimpico
Cristiano Ronaldo menyelamatkan Juventus untuk membawa pulang satu poin ketika menghadapi AS Roma, Minggu dini hari. Sementara itu, Roma kecewa gagal meraih kemenangan meskipun telah unggul di babak pertama.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
ROMA, SENIN — Cristiano Ronaldo menyelamatkan Juventus dari kekalahan dalam laga kedua Liga Italia, Senin (28/9/2020) dini hari WIB, kontra AS Roma di Stadion Olimpico. ”Si Serigala” sempat unggul dua kali lewat gol yang diciptakan Jordan Veretout, tetapi keunggulan tim tuan rumah mampu disamakan ”CR7” sehingga kedua tim harus puas berbagi satu poin.
Di dua pertandingan ”Si Nyonya Besar” musim 2020-2021, Ronaldo telah mencetak tiga gol. Mencetak gol di dua laga awal adalah rekor baru yang ditorehkan penyerang berkebangsaan Portugal itu di Juventus.
Sebelumnya, Ronaldo tiga kali mencetak gol di dua pertandingan pembuka musim ketika berseragam Real Madrid. Tiga momen itu tercipta pada awal musim 2009-2010, 2011-2012, dan 2014-2015.
Dua gol Ronaldo ke gawang Antonio Mirante di menit ke-44 diciptakan lewat eksekusi penalti dan gol kedua dihasilkan melalui sundulan di menit ke-69. Gol kedua Ronaldo menjadi penentu bagi raihan satu poin skuad asuhan Andrea Pirlo. Pasalnya, Juventus harus bermain 10 orang ketika gelandang Adrien Rabiot menerima kartu kuning kedua di menit ke-65.
Sepasang gol itu membuat ”CR7” sudah mencetak 450 gol di level klub yang dihasilkan ketika membela Manchester United, Real Madrid, dan Juventus. `
”Ini adalah satu poin yang pantas didapatkan tim. Kami menjalani situasi sulit ketika menerima hukuman kartu merah, jadi poin ini akan terasa amat penting ketika kami telah mendekati akhir musim,” ujar Ronaldo kepada Sky Sport Italia.
Meskipun gagal meraih kemenangan, Ronaldo pun tidak menilai permainan Juventus lebih buruk dibandingkan Roma. Menurut Ronaldo, Juventus tengah dalam masa transisi di era Pirlo yang memiliki ide permainan baru yang berbeda dibandingkan di musim sebelumnya.
”Saya melihat masa depan cerah bagi tim (Juventus) ini. Saya menyaksikan bahwa seluruh skuad senang dan mampu tetap tersenyum di tengah bekerja keras,” kata Ronaldo, yang telah mencetak 29 gol dalam 25 laga bersama Juventus dan timnas Portugal selama 2020.
Pirlo pun memuji penyerang andalannya itu. ”Kami sangat bangga memiliki Ronaldo. Ia tidak hanya menyumbangkan gol. Ia ikut berlari lebih banyak untuk mengejar bola dan membantu rekan setim ketika kami bermain 10 orang,” ucap Pirlo.
Sementara itu, dua gol Veretout tercipta lewat eksekusi penalti di menit ke-31. Kemudian, Veretout membawa ”Si Serigala” unggul di akhir babak pertama setelah memaanfaatkan pola serangan balik cepat Roma yang dipimpin Henrikh Mkhitaryan.
Taktik berbeda
Sementara itu, Pirlo membawa Si Nyonya Besar bertarung di Stadion Olimpico dengan formasi berbeda dibandingkan di pertandingan perdana. Juventus memainkan dua penyerang murni dalam 11 pemain awal pada diri Ronaldo dan penyerang yang baru pulang dari Atletico Madrid, Alvaro Morata.
Adapun gelandang serang muda Dejan Kulusevski ditempatkan di sisi kanan. Kemudian, Juan Cuadrado dimainkan di posisi sayap kiri yang belum pernah ditempatinya selama ini.
Formasi itu membuat canggung permainan Juventus di 30 menit awal pertandingan. Tidak ada tembakan yang dihasilkan pemain Juventus. Di sisi lain, Si Nyonya Besar juga bermain dalam tempo lambat untuk meredam agresivitas dan permainan cepat Roma yang dimotori dua penyerang sayap, Pedro Rodriguez dan Mkhitaryan.
Secara taktik, Juventus memang bisa meredam kecepatan Roma, tetapi Si Nyonya Besar kebobolan akibat melakukan dua kesalahan. Gol penalti tercipta setelah bola sepakan Veretout mengenai tangan Rabiot. Kemudian, Juventus kemasukan gol kedua akibat kelengahan mengantisipasi serangan balik cepat Roma.
Pirlo mengungkapkan, keputusannya menurunkan formasi yang berbeda dibandingkan ketika pada laga pertama, pekan lalu, karena level dan kualitas Roma yang berbeda dari Sampdoria.
Mampu meraih satu poin dari Olimpico meskipun bermain dengan 10 pemain dalam 28 menit terakhir tidak membuat Pirlo senang. ”Hasil seri ini adalah kemunduran dari sisi penampilan tim, tetapi kami masih dalam tahap proses untuk melanjutkan kerja keras, sebab kami tidak memiliki cukup waktu untuk mencoba alternatif formasi di pertandingan uji coba pramusim,” kata pelatih berambut gondrong itu.
Pirlo mengungkapkan, dirinya akan berusaha meningkatkan permainan menyerang dan bertahan di sisi sayap. Daerah itu, lanjutnya, menjadi bagian yang dimanfaatkan Si Serigala untuk mengancam gawang Juventus.
Dzeko kembali
Di sisi lain, Pelatih Roma Paulo Fonseca akhirnya bisa menurunkan sang kapten, Edin Dzeko, sejak awal laga. Pada pekan pertama melawan Hellas Verona, Dzeko menolak diturunkan karena telah berniat hijrah ke Juventus.
Namun, akibat tidak terciptanya kesepakatan antara Roma dan Napoli untuk transfer penyerang Arkadiusz Milik, Dzeko mengurungkan keinginan untuk pindah klub. Pasalnya, Milik diproyeksikan mengisi tempat Dzeko sebagai penyerang tunggal.
Kehadiran Dzeko mampu menjadi pelengkap bagi lini depan Roma. Memang Dzeko tidak menciptakan gol, tetapi pergerakan tanpa bolanya mampu memecah konsentrasi dua bek veteran Juventus, Giorgio Chiellini dan Leonardo Bonucci.
Penyerang timnas Bosnia dan Herzegovina itu memiliki peluang emas di menit ke-65 ketika hanya berhadapan dengan kiper Juventus, Wojciech Szczesny. Sayang, bola sepakan kaki kiri Dzeko melebar ke sisi kiri gawang.
Bagi Fonseca, Dzeko bermain fokus, memiliki motivasi tinggi, dan mampu menunjukkan kerja keras selama 90 menit. Fonseca menganggap skuadnya telah bermain luar biasa, tetapi Roma harus menerima hasil yang tidak memuaskan.
”Memang Dzeko melakukan kesalahan di depan gawang, tetapi dia bermain sangat baik. Saya tidak puas dengan hasil akhir, tetapi saya puas dengan penampilan, sikap, dan keberanian seluruh pemain,” ucap Fonseca. (AFP)