17 Orang dari Kluster Pesantren Banyumas Sembuh, Pemkab Bantu Vitamin
›
17 Orang dari Kluster...
Iklan
17 Orang dari Kluster Pesantren Banyumas Sembuh, Pemkab Bantu Vitamin
Sebanyak 17 orang dari kluster pondok pesantren di Banyumas, Jawa Tengah, dinyatakan sembuh. Pemerintah daerah menyiapkan vitamin untuk tingkatkan imunitas para santri.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·3 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — Sebanyak 17 dari 190 santri di pondok pesantren di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, yang sebelumnya dinyatakan positif Covid-19, dinyatakan sembuh. Pemerintah setempat berupaya meningkatkan imunitas para santri dengan mendistribusikan bantuan vitamin dan meminta protokol kesehatan diterapkan ketat di area pondok pesantren.
’Yang sudah sembuh dari pondok pesantren ada 17 orang, (mereka adalah yang dirawat) dari RSUD Banyumas,” kata Bupati Banyumas Achmad Husein kepada wartawan di Purwokerto, Banyumas, Selasa (29/9/2020).
Husein mengatakan, 17 orang yang sembuh itu terdiri dari laki-laki dan perempuan. Setelah dinyatakan sembuh, mereka masih menjalani karantina mandiri di pondok pesantren selama beberapa hari ke depan. Semua penghuni ponpes di Purwokerto Utara yang sembuh tersebut berusia di bawah 65 tahun.
Husein menyebutkan, untuk meningkatkan imunitas bagi semua santri di Banyumas yang tersebar di 190 pondok pesantren, pemerintah kabupaten menyiapkan sejumlah bantuan. Mulai dari 50.000 butir vitamin C dan E, masker, serta fasilitas tes cepat (rapid test) sebanyak 5.000 buah dan tes usap tenggorokan 4.000 buah.
”Kita harus menjaga imunitas, jangan sampai turun. Penyakit ini bisa masuk kepada yang imunitasnya rendah,” kata Husein.
Selain itu, menurut Husein, seluruh kebutuhan logistik makan pondok pesantren yang terpapar Covid-19 ataupun wilayah desa atau RT/RW yang harus mengalami karantina wilayah akan ditanggung pemerintah. ”Kami sediakan konsumsi selama lockdown (karantina), makan dan minum dari Pemerintah Kabupaten Banyumas. Kami bertanggung jawab terhadap suplai makanan ke daerah yang lockdown,” kata Husein.
Ketua Forum Komunikasi Pondok Pesantren Banyumas Mohammad Roqib, Senin lalu, menyampaikan, pihaknya bersedia menaati protokol kesehatan dan terbuka menjalani pemeriksaan kesehatan asal prosedurnya jelas dan tidak mendadak. Selain itu, pihaknya juga sudah menjalin kerja sama dengan dokter-dokter dari jaringan Nahdlatul Ulama untuk mendeteksi gejala awal Covid-19 di lingkungan pesantren.
”Kami sudah ada grup (dokter). Jika ada keluhan, langsung koordinasi dan konsultasi via online,” kata Roqib.
Berdasarkan data, hingga Selasa, di Kabupaten Banyumas tercatat 529 orang terpapar Covid-19. Dari jumlah itu, 345 orang sembuh, 172 orang dirawat, dan 12 lainnya meninggal. Adapun jumlah pasien dalam pengawasan 457 orang dan orang dalam pemantauan ada 2.694 orang.
Dari Kabupaten Kebumen juga tercatat laporan kesembuhan. Sebanyak 29 orang yang sebelumnya terpapar Covid-19 dinyatakan sembuh. Dengan demikian, data hingga Selasa ini, dari kasus kumulatif sebanyak 627 orang positif Covid-19, 305 orang sembuh, 305 orang menjalani isolasi, dan 17 lainnya meninggal.
Koordinator Humas Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Kebumen Cokro Aminoto dalam siaran pers menyampaikan, hingga kini, warga yang telah menjalani pemeriksaan tes cepat massal 36.064 orang atau 3 persen dari jumlah penduduk.
Adapun pemeriksaan tes usap tenggorokan sudah dilakukan terhadap 5.806 orang atau 0,48 persen dari jumlah penduduk. Menurut Cokro, jumlah itu sudah memenuhi target pemeriksaan jika dibandingkan dengan 0,1 persen jumlah penduduk menurut standar WHO.