logo Kompas.id
Antisipasi Risiko Tsunami di...
Iklan

Antisipasi Risiko Tsunami di Selatan Jawa

Kajian terbaru menunjukkan potensi tsunami setinggi 20 meter di selatan Jawa. Hal itu menjadi momentum untuk mengevaluasi tata ruang dan strategi mitigasi di kawasan ini.

Oleh
Ahmad Arif
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/H7NBfTWuge_SyHaIgX0Omd_ODI4=/1024x684/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2F0ad94a0f-be75-484f-9b54-14bbee9ffd09_jpg.jpg
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

Penumpang mendatangi terminal keberangkatan di Bandara Internasional Yogyakarta, Kulon Progo, DI Yogyakarta, Senin (30/3/2020). Bandara itu mulai beroperasi penuh sehari sebelumnya dengan melayani 115 rute penerbangan. BIY berkapasitas 20 juta penumpang per tahun atau 11 kali lebih besar daripada Bandara Internasional Adisutjipto.

Jejak tsunami raksasa di selatan Jawa telah banyak ditemukan dalam satu dekade terakhir. Namun, pembanguan di kawsan ini justru semakin marak, termasuk Bandara Internasional Yogyakarta. Kajian terbaru tentang potensi tsunami 20 meter di selatan Jawa menjadi momen untuk mengevaluasi kembali tata ruang dan strategi mitigasi di kawasan ini.

Beberapa hari setelah tsunami melanda pada 17 Juli 2006, Kepala Pusat Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Eko Yulianto datang ke tapak bencana di Pangandaran. Dia menelusuri kawasan pesisir untuk memetakan jangkauan tsunami itu.

Editor:
evyrachmawati
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000