logo Kompas.id
Pertimbangkan Ulang ”Burden...
Iklan

Pertimbangkan Ulang ”Burden Sharing”, Neraca BI Bisa Defisit Rp 21,8 Triliun

Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan, mekanisme ”burden sharing” perlu dipertimbangkan ulang untuk tahun depan karena neraca keuangan BI diperkirakan defisit Rp 21,8 triliun pada 2021 sebagai dampak ”burden sharing”.

Oleh
KARINA ISNA IRAWAN
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/hAXkUFL3oUz01VWiwadprrgmAvQ=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F02%2F20190221_LOGO-BANK-INDONESIA_B_web_1550755117.jpg
KOMPAS/PRIYOMBODO

Logo Bank Indonesia di pagar akses masuk kawasan Bank Indonesia di Jakarta, Kamis (21/2/2019).

Di tengah guliran pro dan kontra Rancangan Undang-Undang Bank Indonesia dan independensi bank sentral tersebut, tugas Bank Indonesia mencukupi likuiditas pembiayaan nasional makin berat. Bahkan, pimpinan tertinggi Bank Indonesia memaparkan secara gamblang risiko dan konsekuensi atas perannya tersebut.

Di masa pandemi Covid-19 yang membuat aktivitas ekonomi terhenti, berbagai stimulus dan kebijakan moneter telah dikeluarkan Bank Indonesia (BI) untuk memastikan kecukupan likuiditas. BI diminta membeli surat berharga negara (SBN) di pasar perdana melalui skema berbagi beban atau burden sharing.

Editor:
Hendriyo Widi
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000