PSSI berharap Liga 1 musim 2020-2021 bisa dilanjutkan paling lambat pada November. Lebih lama dari itu, kompetisi akan lebih sulit berjalan karena agenda padat menanti, termasuk Piala Dunia U-20 pada 2021.
Oleh
DOMINICUS HERPIN DEWANTO PUTRO dan N ARYA DWIANGGA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Rencana melanjutkan kompetisi Shopee Liga 1 2020-2021 pada awal Oktober terhambat karena tidak ada izin keramaian dari kepolisian. Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan pun berharap kompetisi hanya tertunda satu bulan sehingga pada November kompetisi bisa dilanjutkan.
”PSSI memohon agar kompetisi bisa ditunda satu bulan, tentu dengan mempertimbangkan situasi yang ada,” ujar Iriawan dalam jumpa pers secara virtual di Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga, Selasa (29/9/2020). Ia ditemani Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali dan Direktur PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) Akhmad Hadian Lukita.
Iriawan menjelaskan, penundaan selama satu bulan masih memungkinkan liga bisa digelar. Apabila lebih lama dari satu bulan, PSSI dan PT LIB akan kesulitan mengelola jadwal kompetisi karena agenda lain sudah menanti pada 2021.
Jika ditunda selama satu bulan dan kembali digelar pada November, kata Iriawan, liga masih bisa dituntaskan pada Maret 2021. Namun, kompetisi akan sulit berjalan jika dilanjutkan mulai Desember karena April 2021 sudah memasuki Ramadhan dan pada Mei nanti Indonesia dijadwalkan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
Satu generasi bisa hilang
Oleh karena itu, Iriawan sangat memohon, khususnya kepada kepolisian, agar segera memberikan izin apabila situasi sudah kembali memungkinkan. ”Apabila kompetisi ini tidak berlanjut, akan hilang satu generasi sepak bola dalam satu tahun,” katanya.
Selain itu, tim nasional Indonesia juga tidak bisa mengikuti agenda FIFA dan AFC atau kompetisi level dunia dan level Asia. ”Namun, sekali lagi, PSSI menghormati dan memahami keputusan yang diambil pihak kepolisian,” ujar Iriawan.
Pernyataan itu disampaikan Iriawan sebagai tanggapan atas keputusan Kepolisian RI yang tidak bisa memberi izin kompetisi karena situasi pandemi di Indonesia masih mengkhawatirkan. Dalam situasi seperti ini, semua pihak tidak mengetahui pasti kapan kondisi akan membaik dan semua kegiatan, termasuk olahraga, bisa bergulir secara aman.
Secara terpisah, Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Raden Prabowo Argo Yuwono berkata, izin keramaian tidak dikeluarkan Polri karena situasi pandemi Covid-19 yang masih terus meningkat. Hal itu ditunjukkan dari semakin banyaknya jumlah masyarakat yang terinfeksi. Selain itu, Kepala Polri juga telah menerbitkan Maklumat Kapolri yang menjadi penegasan bahwa Polri tidak akan mengeluarkan izin keramaian di semua tingkatan.
”Polri bersama TNI beserta para pemangku kepentingan terkait sedang konsentrasi mendukung kebijakan pemerintah dengan melaksanakan operasi yustisi di semua jajaran,” kata Argo.
Kami berharap satu bulan ke depan ada tanda-tanda situasi bisa membaik sehingga kompetisi bisa dilanjutkan kembali. (Menpora Zainudin Amali)
Setelah menerima keputusan dari Mabes Polri, Iriawan pun berdiskusi dengan Amali untuk mencari jalan terbaik yang sudah disampaikan melalui konferensi pers pada Selasa siang ini. ”Kami juga mengapresiasi sikap federasi (PSSI) yang mengedepankan keselamatan umum. Kami berharap satu bulan ke depan ada tanda-tanda situasi bisa membaik sehingga kompetisi bisa dilanjutkan kembali,” kata Amali.
Klub sudah siap
Kompetisi Liga 1 sudah direncanakan kembali bergulir mulai 1 Oktober dengan laga pembuka PSS Sleman melawan Persik Kediri di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta. Klub lainnya juga sudah siap menjalani kompetisi ini.
Kelanjutan Liga 1 musim 2020 ini masih menyisakan 31 pekan laga (matchday) dan akan dipusatkan di Pulau Jawa. Laga-laga akan digelar di sembilan stadion yang tersebar di lima provinsi, yaitu Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Banten. Sebagian besar klub sudah berada di daerah yang menjadi markasnya.
”PSSI mengapresiasi klub yang sudah bersemangat, berkorban, dan menyiapkan tim untuk berkompetisi, apalagi mereka yang sudah berada di Pulau Jawa,” kata Iriawan.
Terkait penundaan ini, Iriawan meminta klub bersabar. PT LIB akan segera berkoordinasi dengan klub untuk memutuskan apa yang akan dilakukan sembari menunggu ”lampu hijau” kompetisi.