Antisipasi Banjir, MRT Selesaikan Perbaikan Saluran dan Penahan Banjir
›
Antisipasi Banjir, MRT...
Iklan
Antisipasi Banjir, MRT Selesaikan Perbaikan Saluran dan Penahan Banjir
Belajar dari pengalaman musim hujan 2019 dan awal 2020, PT MRT Jakarta mengantisipasi dengan sejumlah perbaikan.
Oleh
Helena F Nababan
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT MRT Jakarta memastikan aspek keselamatan dan keamanan penumpang serta operasional tetap terjaga selama musim hujan. Untuk itu, setiap pintu masuk dan keluar stasiun sekarang dilengkapi pintu atau panel penahan banjir, pembersihan dan perbaikan saluran air, serta pembuatan sodetan.
William P Sabandar, Direktur Utama PT MRT Jakarta, dalam acara forum jurnalis MRT Jakarta, Rabu (30/9/2020), yang digelar secara daring, menjelaskan, untuk menghadapi musim hujan di akhir tahun ini, belajar dari pegalaman menghadapi musim hujan tahun lalu, ada beberapa hal yang dikerjakan untuk mitigasi banjir.
Mitigasi terutama dilakukan di stasiun bawah tanah. Di Stasiun Senayan dilakukan pembuatan tali air besar juga pembuatan saluran penahan di pintu masuk Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Di Stasiun Istora Mandiri dibuat penambahan dinding penahan air limpasan, pembesaran tali air Istora, dan membuat sodetan penahan air dari arah Polda Metro Jaya.
Lalu di Stasiun Setiabudi Astra dilakukan perbaikan drainase. Sementara di Stasiun Dukuh Atas dibuatkan tanggul penahan air Dukuh Atas dan ramp penyandang disabilitas.
Muhammad Effendi, Direktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta, yang dihubungi di luar agenda forum jurnalis, menjelaskan, selain perbaikan-perbaikan saluran, juga memperbesar inlet dan membuat sumur resapan, nantinya juga akan dipasang kantong pasir untuk pencegahan selanjutnya.
Untuk pemasangan panel penahan banjir atau flood barrier, saat ini dalam proses penyelesaian. Ditargetkan Oktober atau November selesai terpasang.
Seperti diketahui, untuk panel penahan banjir ini, Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta Silvia Halim sempat memberikan penjelasan pada Desember 2019. Memperhatikan topografi tanah, untuk koridor selatan-utara fase 1 itu semakin ke utara semakin turun. Dengan demikian, dari enam stasiun bawah tanah yang dibangun, Stasiun Dukuh Atas dan Bundaran Hotel Indonesia yang paling rendah.
Di dua stasiun itu, pihak MRT Jakarta sudah memasang panel pelindung banjir. Namun, di empat stasiun lainnya belum.
Belajar dari hujan tahun lalu dan awal tahun ini yang sangat deras dan sempat menimbulkan genangan tinggi di sekitar stasiun, upaya pemasangan panel penahan banjir di empat stasiun bawah tanah lainnya sebagai salah satu cara mitigasi dikerjakan di tahun ini.
Pengerukan lumpur
Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta terus mengerjakan pengerukan lumpur menjelang musim hujan. Juaini Yusuf, Kepala Dinas SDA DKI Jakarta, menjelaskan, setelah pengerukan waduk di Waduk Ria Rio, pada Rabu kemarin pengerukan dilakukan di Kali Baru Barat di Jalan Dr Saharjo, Jakarta Selatan.
Kali Baru Kali Baru Barat adalah kali yang mengalir di wilayah DKI Jakarta dan menjadi bagian dari dari Pengendalian Banjir dan Perbaikan Sungai Ciliwung Cisadane. Kali itu mengalir melintasi, antara lain, Kecamatan Pancoran dan Tebet, Jakarta Selatan.
Juaini menjelaskan, pengerukan lumpur di kali itu akan dilakukan hingga dua pekan ke depan. ”Tujuan pengerukan ini adalah untuk menambah kapasitas aliran sungai. Supaya ketika hujan, daya tampung semakin banyak,” katanya.
Untuk pengerukan lumpur di lokasi itu dikerjakan dengan tujuh ekskavator. Sebanyak 20-30 truk disiapkan untuk mengangkut lumpur hasil kerukan dan dibuang di sejumlah tempat penimbunan, salah satunya di Ancol.
Pengerukan lumpur atau yang disebut SDA sebagai ”grebek lumpur” dikerjakan di saluran-saluran mikro, makro, saluran penghubung, kali-kali, dan waduk-waduk di lima wilayah kota di DKI Jakarta sejak Maret lalu. ”Semua kami kerjakan secara masif,” kata Juaini.
Selain di Kali Baru Barat, pengerukan lumpur juga dikerjakan di Kali Ciliwung, tepatnya di Kwitang, Jakarta Pusat. ”Titik-titik yang kemarin tergenang kami keruk juga di titik-titik yang banyak endapannya,” kata Juaini.