Empat Orang Tewas dalam Tabrakan Beruntun di Jalur Dieng-Wonosobo
›
Empat Orang Tewas dalam...
Iklan
Empat Orang Tewas dalam Tabrakan Beruntun di Jalur Dieng-Wonosobo
Kecelakaan bus wisata terjadi di jalur Dieng-Wonosobo, Jawa Tengah, Rabu (30/9/2020). Empat orang tewas dan puluhan lainnya luka. Kecelakaan diduga akibat rem bus blong.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·3 menit baca
WONOSOBO, KOMPAS — Empat orang meninggal dan puluhan lain luka-luka dalam kecelakaan beruntun di jalur Dieng-Wonosobo, tepatnya di Desa Kuripan, Kecamatan Garung, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, Rabu (30/9/2020) sore. Bus pariwisata Kurnia Jati Mandiri menabrak sejumlah kendaraan diduga akibat rem tak berfungsi.
Kepala Kepolisian Resor Wonosobo Ajun Komisaris Besar Fannky Sugiharto saat dihubungi dari Banyumas, Jateng, Rabu malam, mengatakan, kecelakaan terjadi sekitar pukul 15.30. Lokasi kecelakaan berada di akses jalur penghubung pusat kota Wonosobo dan Dataran Tinggi Dieng.
Adapun korban meninggal adalah Sri Dewi Rejeki (34), warga Temanggung; Pujiyanto (30) asal Wonosobo; Zaenal Abidin (44), pengemudi bus asal Jepara. Sementara satu orang lain yang meninggal masih belum diketahui identitasnya. Empat orang yang meninggal tersebut terdiri dari dua pengendara sepeda motor, seorang penumpang mikrobus, dan sopir bus pariwisata.
Adapun kronologis kejadian, bus wisata ukuran medium bernomor polisi K 1446 BL itu sarat penumpang, dinaiki 31 orang dan dua awak bus. Menurut Fannky, mereka adalah rombongan wisata dari Kabupaten Jepara.
Bus itu melaju turun dari arah Dataran Tinggi Dieng menuju Wonosobo dengan kecepatan cukup tinggi. Adapun topografi jalur tersebut terbilang curam, dengan beberapa turunan panjang dan kelokan tajam, serta lebar jalan tergolong sempit. Sebagian besar hanya muat untuk dua lajur berlawanan arah. Menjelang sore, daerah ini biasanya diselimuti kabut.
”Diduga rem bus tidak berfungsi. Bus wisata oleng, lalu menyenggol sepeda motor dan satu mobil Honda Jazz, kemudian melaju menabrak dua sepeda motor dan angkutan umum mikrobus. Bus masih melaju tak terkendali hingga berhenti menghantam pohon,” ujarnya.
Menurut Fannky, sebanyak 20 penumpang bus pariwisata yang terluka ringan dibawa ke RSUD Setjonegoro, Wonosobo,. Adapun 14 orang lainnya dibawa ke RSI Wonosobo.
Topografi jalur tersebut terbilang curam, berkelok-kelok, dengan lebar jalan tergolong sempit.
Sukarelawan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Wonosobo, Dodhy (37), mengatakan, kondisi jalan di lokasi kecelakaan menurun panjang sejak dari Dieng. Setelah menabrak sejumlah kendaraan di depannya, bus terhenti di kebun kosong dan salah satu rodanya masuk ke dalam parit sedalam 30 sentimeter.
”Tadi kami kesulitan mengevakuasi sopir karena terjepit dan mobil derek tidak kuat sehingga harus ganti mobil,” kata Dodhy yang ikut membantu evakuasi korban selama dua jam sejak pukul 16.00 hingga 18.00.
Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Wonosobo Ajun Komisaris Harman Rumenengge menambahkan, akibat kecelakaan ini, total kerugian mencapai Rp 20 juta. Harman mengatakan, pihaknya masih mendalami kondisi kelaikan bus dan pihak yang paling bertanggung jawab dalam peristiwa ini. ”Sementara masih dalam proses penyelidikan,” ujarnya.
Menurut Harman, kecelakaan itu melibatkan tujuh kendaraan yang terdiri dari satu bus pariwisata, satu angkutan umum jenis mikrobus, satu mobil pribadi, dan empat sepeda motor.
Sementara itu, Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Wonosobo Inspektur Dua Sudar menambahkan, rombongan wisata baru pulang dari Dieng dan menuju Wonosobo. ”Kondisi cuaca saat kejadian cerah, tidak hujan,” kata Sudar.