Organisasi sosial Pertiwi Pendidikan membagikan 150 telepon seluler kepada 150 pelajar dari 41 madrasah tsanawiyah negeri dan swasta di Bogor untuk menunjang pembelajaran jarak jauh.
Oleh
Emilius Caesar Alexey
·2 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Organisasi sosial Pertiwi Pendidikan bekerja sama dengan Citra Kartini Indonesia, Institut Hijau Indonesia, Taruna Bakti 86, dan alumni SMAN 6 Angkatan 86 membagikan secara simbolis 150 gawai berupa telepon seluler kepada 150 pelajar dari 41 madrasah tsanawiyah negeri dan swasta di Lapangan Upacara Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Bogor. Pembagian gawai oleh organisasi-organisasi sosial bagi siswa kurang mampu terus berlanjut untuk mendukung pembelajaran jarak jauh.
”Kami tergerak untuk mendukung aktivitas pembelajaran jarak jauh yang dilakukan anak-anak selama masa pandemi ini. Tujuan kami adalah membantu kegiatan belajar agar dapat berjalan maksimal,” kata Ketua Pertiwi Pendidikan Anggi Tjaja di Bogor, Selasa (29/9/2020), melalui siaran pers.
Sementara itu, Ketua Yayasan Citra Kartini Indonesia (Ciri) Ayu Heni Rosan dalam sambutannya mengatakan, sejak wabah Covid-19 menyebar di Indonesia, pada Maret 2020, para pelajar di daerah-daerah menghadapi masa-masa sulit, khususnya dalam proses belajar. Selain minimnya alat komunikasi berupa telepon seluler (ponsel), juga banyak yang mengeluhkan mahalnya kuota internet. ”Kami berusaha meringankan beban para pelajar untuk meraih masa depan cerah,” jelas Ayu.
Ayu mengatakan, pada kesempatan itu, Pertiwi Pendidikan dan Institut Indonesia Hijau melakukan sosialisasi tentang pentingnya menerapkan protokol kesehatan, seperti menggunakan masker, rajin mencuci tangan, dan menghindari kerumunan massa. Ayu berharap lebih banyak lagi sukarelawan maupun yayasan yang tergerak hatinya untuk bergerak bersama mewujudkan pendidikan di Indonesia yang lebih maju, merata, dan berdaya saing.
Ia meyakini melalui gerakan #BersamaKitaBisa, segenap elemen bangsa pada masa pandemi ini dapat secara bahu-membahu membantu pemerintah menyebarkan ponsel kepada pelajar yang sangat membutuhkan.
”Kami berharap gerakan ini akan meluas sampai ke pelosok di Tanah Air. Para pelajar sebagai calon pemimpin Indonesia di masa depan, saat ini mengalami kesulitan belajar secara daring karena tidak memiliki ponsel. Kami berharap melalui pemberian ponsel ini, anak-anak kami ini akan terus belajar. Terus membawa harapan untuk negara kita yang sangat bineka ini,” kata Ayu.
Ayu juga secara khusus berpesan kepada para pelajar madrasah tsanawiyah, gigih dan bersemangat meraih cita-cita agar kelak menjadi pemimpin-pemimpin yang cerdas dan berkarakter. Ia juga mengajak masyarakat bersama-sama terus saling membantu di masa sulit ini.
”Mari bersama-sama kita kalahkan kemelut ini. Kebersamaan akan memampukan kita memikul beban yang dihadapi. Harus selalu mengikuti protokol kesehatan. Ingat 3 M, menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak,” kata Ayu.