Pemkab Temanggung Siapkan Ruang Isolasi untuk Kluster ”Kondangan”
›
Pemkab Temanggung Siapkan...
Iklan
Pemkab Temanggung Siapkan Ruang Isolasi untuk Kluster ”Kondangan”
Pemerintah Kabupaten Temanggung kembali siapkan gedung sebagai tempat isolasi mandiri bagi 19 warga positif Covid-19 dari Kecamatan Parakan. Mereka adalah pasien yang tertular setelah beramai-ramai ”kondangan”.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
TEMANGGUNG, KOMPAS — Pemerintah Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, saat ini kembali menyiapkan Balai Latihan Kerja Kabupaten Temanggung sebagai gedung untuk isolasi mandiri. Gedung ini disiapkan untuk menampung 19 pasien positif Covid-19 dari kluster ”kondangan” dari Kecamatan Parakan.
Kluster ”kondangan” muncul setelah satu rombongan warga dari Kecamatan Parakan beramai-ramai pergi ke ”kondangan”, resepsi pernikahan salah seorang kenalan di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Dari rombongan tersebut, seorang di antaranya meninggal karena Covid-19, dan 20 orang lainnya positif Covid-19.
Dari 21 orang tersebut, dua orang di antaranya bisa menjalani di rumah masing-masing. Adapun 19 orang lainnya yang merupakan warga dari kampung lain tidak bisa menjalani isolasi mandiri di rumah karena kampung yang ditinggali merupakan daerah padat penduduk.
”Atas permintaan aparat desa setempat, didasari pertimbangan agar tidak menyebarkan penularan kepada warga lainnya yang tinggal berdekatan, akhirnya 19 orang tersebut diputuskan harus menjalani isolasi mandiri di tempat terpisah di BLK,” ujarnya, Rabu (30/9/2020).
BLK Kabupaten Temanggung berkapasitas 47 kamar. Semula, karena ada peningkatan kasus Covid-19 secara signifikan, gedung ini pun dikosongkan dan tidak difungsikan selama tiga bulan.
Khadziq mengatakan, munculnya kluster baru ini membuat perkembangan kasus Covid-19 di Kabupaten Temanggung yang sebelumnya sempat landai selama tiga bulan kini kembali meningkat. Sebagai bentuk antisipasi untuk peningkatan kasus yang lebih banyak lagi, Pemerintah Kabupaten Temanggung pun saat ini berupaya menyiapkan satu gedung lagi sebagai tempat isolasi, yaitu Gedung Pemuda, yang berkapasitas sekitar 70 orang.
Rombongan ini berangkat ke Cirebon sekitar satu minggu lalu. Mereka berangkat dengan naik bus sewaan, yang berkapasitas sekitar 30 orang. Hasil positif Covid-19 dari 21 peserta rombongan diketahui Jumat (25/9/2020).
Dengan terjadinya kasus ini, Khadziq mengatakan, segenap masyarakat pun diminta terus meningkatkan kewaspadaan dan terus disiplin menjalankan protokol kesehatan.
”Jangan lengah karena bahaya penularan Covid-19 masih nyata ada di sekitar kita,” ujarnya.
Sekretaris Daerah Kota Magelang Joko Budiyono mengatakan, acara resepsi pernikahan, terutama yang diselenggarakan di rumah warga, harus benar-benar dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat, dengan jumlah tamu yang terbatas.
Sebelumnya, rencana resepsi tersebut harus disampaikan terlebih dahulu pada aparat kelurahan setempat sekitar sebulan sebelumnya.
”Untuk memastikan semuanya dapat terselenggara secara aman, sebelumnya pihak pelaksana pernikahan juga harus terlebih dahulu melakukan simulasi resepsi,” ujarnya.
Sementara itu, pada Rabu (30/9/2020), jumlah pasien positif Covid-19 di Kota Magelang bertambah sembilan orang. Temuan ini didapatkan dari hasil tes usap masif, yang dilakukan pada Senin (28/9/2020).
Untuk memastikan semuanya dapat terselenggara secara aman, sebelumnya pihak pelaksana pernikahan juga harus terlebih dahulu melakukan simulasi resepsi.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Kota Magelang Majid Rohmawanto mengatakan, temuan kasus positif ini dimungkinkan masih akan bertambah. ”Saat ini, kami masih menunggu hasil tes usap dari 160 orang lainnya,” ujarnya.