KA Serayu Anjlok di Jalur Selatan Jabar, 69 Penumpang Selamat
›
KA Serayu Anjlok di Jalur...
Iklan
KA Serayu Anjlok di Jalur Selatan Jabar, 69 Penumpang Selamat
Kereta Api Serayu rute Pasar Senen-Kiaracondong-Purwokerto anjlok di jalur selatan Jawa Barat, Kamis (1/10/2020). Sebanyak 69 penumpang yang berada di kereta itu selamat.
Oleh
TATANG MULYANA SINAGA
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Kereta Api Serayu rute Pasar Senen-Kiaracondong-Purwokerto anjlok di jalur selatan Jawa Barat, Kamis (1/10/2020). Sebanyak 69 penumpang yang berada di kereta itu selamat.
Pada Juli 2019, KA Serayu juga pernah anjlok di jalur Nagreg, antara Stasiun Lebak Jero dan Stasiun Nagreg, Kabupaten Bandung. Akibat kejadian tersebut, beberapa rute kereta api jarak jauh terganggu karena memutar ataupun menunggu perbaikan.
Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 2 Bandung Noxy Citrea menyampaikan, roda lokomotif KA tersebut anjlok di jalur antara Stasiun Manonjaya (Tasikmalaya) dan Stasiun Ciamis di Kilometer 285 +0/1. Hingga Kamis malam, proses evakuasi masih berlangsung.
”Kami memohon maaf atas gangguan perjalanan yang disebabkan anjloknya KA. Saat ini petugas sedang melakukan evakuasi dan fokus mengembalikan roda lokomotif ke jalurnya,” ujarnya melalui aplikasi pesan, Kamis malam.
Kejadian tersebut pertama kali dilaporkan oleh masinis KA 322 Serayu pada pukul 17.25. Setelah mendapat laporan itu, petugas PT KAI dan kereta penolong bergerak menuju lokasi untuk melakukan evakuasi.
Kejadian itu mengganggu perjalanan KA Turangga rute Bandung-Surabaya Gubeng. Perjalanannya mengalami perubahan pola operasi ke lintas utara.
KA Serayu membawa enam kereta ekonomi dengan 69 penumpang. Noxy mengatakan, seluruh penumpang tidak mengalami luka. Penumpang lantas dievakuasi menggunakan bus menuju Stasiun Banjar. Kemudian, mereka melanjutkan perjalanan menggunakan kereta api menuju Stasiun Purwokerto.
”Penyebab anjloknya masih dalam penyelidikan. Namun, yang pasti tim tengah fokus dan bergerak cepat agar perjalanan KA kembali normal,” ujarnya.
Kejadian itu mengganggu perjalanan KA Turangga rute Bandung-Surabaya Gubeng. Perjalanannya mengalami perubahan pola operasi ke lintas utara menuju Cikampek, Cirebon, Purwokerto, Kroya, dan kemudian kembali ke lintas selatan menuju Surabaya Gubeng. KA Turangga dengan pola operasi memutar tersebut telah berangkat dari Stasiun Bandung pukul 18.49.
Kejadian kereta anjlok di jalur selatan Jabar kerap terjadi. Kondisi geografis jalur itu berbukit dan berkelok tajam. Tanahnya yang labil juga membuat jalur itu beberapa kali longsor, terutama pada musim hujan. Pada akhir 2017, longsor terjadi di antara Stasiun Bumiwaluya hingga Stasiun Cipeundeuy, Malangbong, Kabupaten Garut, sehingga mengganggu perjalanan kereta.
Pada September-Oktober, Jabar masih mengalami peralihan musim (pancaroba) dari kemarau ke hujan. Dalam keterangan tertulis, Kepala Stasiun Klimatologi Bogor Abdul Mutholib mengimbau warga mewaspadai cuaca esktrem serta dampak yang dapat ditimbulkan, seperti banjir, longsor, dan banjir bandang.