logo Kompas.id
Silentium
Iklan

Silentium

Reykjavic menyambut kami dalam dingin namun hangat ketika bersama-sama dengan orang yang kita cinta. Kami pindah ke sana karena kemuakan yang besar pada Jakarta dan bukan karena unsur mania pada ibu kota negeri es ini.

Oleh
Windhu Wee
· 8 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/uyPIObiRYbEqa53R0qcDHKHA7ZM=/1024x1385/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F10%2F20201007-Cerpen-Digital-Kamis-Judul-Silentium_1602085130.jpg

*1*

Namaku Bre Thaeliky, panggil saja Bre. Aku seorang istri yang suka sekali memandangi suamiku, dulu dan hingga kini. Siang ini, aku masih melihatnya sama dan aku melihatnya masih sama. Pemikiran yang tak berkurang namun tak begitu tampak karena miskinnya kata. Fisik tak bercela, gerak tak terbelenggu, namun keengganan membuatnya meragu. Satu yang jelas membedakannya dengan dia yang dulu adalah dia sekarang menjadi lupa termasuk lupa untuk cukup bicara. Entah dia memilih lupa atau dia terpilih menjadi lupa. Laki-lakiku baru tiga hari ini pulang ke rumah, memilih sehari-hari mendekat dengan jendela yang dibiarkannya setengah terbuka. Tangannya menggantung di bingkai bawah jendela, mengundang udara-udara untuk berjalan maupun berlari mendekati dirinya hingga menjelma angin. Angin yang sepoi, memabukkan, dingin dan kering, membuat dia sedikit menggigil dan lantas tertidur.

Editor:
Maria Susy Berindra
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000