logo Kompas.id
Warung Padang Tetangga
Iklan

Warung Padang Tetangga

Sudah menginjak minggu ketiga, aku masih tak bisa mencium aroma masakan tetangga. Aku rindu mendengar seruan dan celotehan mereka di dapur. Aku rindu otakku dirayu untuk memakan masakan padang.

Oleh
Ratna Ayu Budhiarti
· 9 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/VpWVBatbTZ-_TZgztI0YWnvaqMg=/1024x891/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F10%2Filustrasi-cerpen-warung-padang-tetangga-pensilballpoint-di-atas-kertas-110x96-cm-2020_1602133665.jpg

Nasib memiliki rumah bertetangga dengan pemilik warung nasi padang itu ibarat perempuan yang kenyang dengan rayuan gombal. Setiap hari, aroma rempah masakan khas nasi padang itu menyapa penciuman. Di jam-jam tertentu, aroma masakan seperti rayuan disertai ajakan untuk merelakan diri dibelai-belai sepenuh hasrat. Bahkan kadang kala hasrat itu minta dituntaskan menjadi sepiring nasi hangat yang masih mengepul, potongan rendang atau ikan, disiram kuah gulai dan rendang di atas sayur daun singkong, ditambah sambal hijau sebagai topping. Udara panas ketika menyantap rasa pedas masakan ini berlomba dengan desahan puas, sesekali berseru: ”tambo ciek!” seolah dunia milik sendiri dan diet adalah daftar terakhir dari seratus pantangan yang diingat. Begitulah imajinasiku tentang menikmati masakan padang langsung di tempatnya.

Kau tahu bagaimana rayuan maut lelaki, bukan? Sederetan julukan untuk lelaki perayu sudah banyak dikenal, mulai dari cassanova, don juan, buaya darat, hingga lelaki hidung belang. Sebutan ini tidak pernah mengenal kasta dan strata sosial. Setiap lelaki yang pandai merayu perempuan dan mengakibatkan perempuan mudah terjatuh dalam pelukan, mendapat julukan yang serupa. Dan perempuan, sering kali lupa diri ketika dimabuk rayuan. Bagi perempuan yang kebetulan pernah berjumpa dengan beragam tipe lelaki, meskipun sudah hafal berbagai jurus rayuan, ada perasaan senang diam-diam. Itu terbukti dari rona merah di pipi yang menyemburat tiba-tiba begitu terkena rayuan yang menggetarkan. Anehnya pula, meski tahu rayuan itu hanya gombalan untuk menyenangkan hati, perempuan tidak pernah kapok menerimanya.

Editor:
Mohammad Hilmi Faiq
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000