Crown Group Segera Luncurkan Proyek Apartemen Mewah “Artis” di Melbourne
Crown Group begitu optimistis meluncurkan apartemen di kota Melbourne, Australia, pada masa pandemi Covid-19. Bulan depan, apartemen mewah ”Artis" diluncurkan secara resmi dengan prioritas membidik konsumen Indonesia.
Akhirnya, Crown Group Sebutkan Menara Mewah ”Artis” di Melbourne
JAKARTA, KOMPAS – Setelah dua bulan merahasiakan nama proyek properti terbarunya di Melbourne, Australia, pengembang Crown Group akhirnya menyebut menara hunian mewah itu dinamakan ”Artis”. Nama itu diambil dari akar kata art yang berarti senin. Desain proyek ini dipercayakan kepada arsitek Koichi Takada.
Artis dibangun di Kawasan Southbank, yang dikenal sebagai kawasan bergengsi di Melbourne. Hunian ini merupakan bagian dari rencana Crown Group untuk menciptakan rantai pengembangan senilai Rp 30 triliun.
Seperti diberitakan pada pertengahan Agustus lalu, Komisaris dan CEO Crown Group Iwan Sunito menjanjikan akan mengungkapkan detail proyek apartemen mewah ini beberapa waktu setelah pengumuman awal proyek itu. Iwan Sunito bersama Direktur Colliers International Residential Melbourne Robert Papaleo, dalam konferensi pers, Selasa (13/101/2020), mengatakan, kompleks apartemen Artis akan diluncurkan secara resmi bulan depan.
Pada peluncuran tersebut, calon pembeli dan investor dari Indonesia akan mendapatkan prioritas untuk memiliki apartemen yang terdiri atas 153 unit tersebut. Porsi untuk pembeli asal Indonesia akan disesuaikan dengan aturan persentase terkait kepemilikan asing yang ditetapkan pemerintah setempat. Setelah pembeli Indonesia, secara bertahap unit apartemen akan ditawarkan kepada investor Tiongkok dan Asia Tenggara, diikuti Australia pada Tahun Baru.
Bagi Arsitek Koichi Takada, kawasan Southbank, Melbourne, yang dikenal sebagai kawasan seni kota tersebut, sangat penting bagi kota sehingga secara alami memengaruhi desain bangunan tersebut. ”Saat kami mulai mendesain, kami ingin memikirkan tentang hubungan antara seni dan bentuk, dengan kata lain seni dan arsitektur,” kata Koichi.
Dalam beberapa hal, seni dan arsitektur memiliki sifat berlawanan, yang satu mementingkan fungsi, sementara yang lain tidak mementingkan fungsi tetapi fokus pada estetika. Dari sana tercipta karya desain arsitektural yang menyerupai gumpalan awan (cloud).
”Jadi, kami datang dengan konsep art in motion. Dan motion atau gerak bukanlah sesuatu yang biasanya kita kaitkan dengan arsitektur. Oleh karena itu, ini menciptakan rasa ketegangan antara seni dan arsitektur, kontras. (Dipadukan) dengan upaya memanusiakan bangunan bertingkat tinggi dalam konteks perkotaan,” kata Koichi.
Koichi terinspirasi gambar dalam seni yang akhirnya memunculkan desain yang memiliki dua menara putih melengkung yang mencolok dikelilingi oleh ”pita” putih yang berliku-liku. Pita tersebut akan membentuk pola indah yang berkilau putih, memantulkan cahaya, menciptakan kanvas yang selalu berubah dan menjadi ”mercusuar” bagi masyarakat di sekitarnya.
Lantai yang lebih rendah dan ruang seni komunitas juga akan membantu memanusiakan bangunan. ”Dalam hal perkembangan perkotaan, ada banyak ruang di dalamnya di mana Anda bisa menemukan perasaan melarikan diri (escape) dari rutinitas kota,” kata Koichi.
Iwan meyakini peluncuran apartemen ini telah didukung fundamental pasar utama karena berada di lokasi utama yang sangat dicari di luar wilayah CBD Melbourne. Ada permintaan kuat untuk pengembangan hunian berkonsep butik dengan desain unik. Selama ini, pasokan masih terbatas untuk produk semacam itu.
Hanya ada sedikit pengembang yang meluncurkan proyek huniannya di Melbourne pada tahun 2021. Oleh sebab itu, stok yang tersedia sangat terbatas untuk memenuhi permintaan. ”Bukan hanya pengembangan proyek hunian, melainkan bagi kami, pengembangan apartemen ini menjadi bagian dari sebuah legacy,” ujar Iwan.
Direktur Colliers International Residential Melbourne Robert Papaleo menambahkan, Artis akan berbatasan dengan kawasan seni dan kawasan St Kilda Road, menawarkan kehidupan utama di pinggiran kota dengan akses ke Royal Botanic Gardens dan beberapa sekolah top di Melbourne.
Peremajaan kawasan Southbank terus berlanjut dengan transformasi daerah tepi sungai dan jalan-jalan utama agar sesuai dengan daya tarik jalan raya St Kilda Road yang terkenal. ”Lokasi ini akan ditingkatkan lagi dengan dibukanya Stasiun Metro Anzac baru pada tahun 2025, sekitar 600 meter dari lokasi, dekat sudut Park Street dan St Kilda Road,” ungkap Papaleo.
Dia mengatakan, pasar apartemen kontemporer Melbourne telah menikmati kelahiran kembali melalui beberapa proyek di sekitar kawasan Southbank sejak 30 tahun yang lalu dan sekarang terus berkembang seiring dengan peningkatan status Melbourne sebagai kota global. ”Artis akan berada di garis depan generasi berikutnya dari kebutuhan akan apartemen canggih di Melbourne,” kata Papaleo.
Menurut Papaleo, Artis diluncurkan pada saat pasokan apartemen baru di Melbourne berkurang. ”Outlook saat ini adalah penyelesaian apartemen baru bakal turun drastis pasca-tahun 2022 sehingga pembeli apartemen di lokasi pinggiran kota, seperti Southbank, menghadapi pilihan terbatas,” kata Robert.
Kawasan seni
Kawasan Seni Melbourne di Southbank membentuk jantung budaya kota, dengan konsentrasi galeri, teater, dan ruang seni yang lebih tinggi dibandingkan kebanyakan kota di dunia. Kawasan ini menampilkan lebih dari 3.000 pertunjukan dan pameran setiap tahunnya.
Di kawasan ini terdapat galeri yang paling banyak dikunjungi di Australia, yakni Galeri Nasional Victoria, dan pusat seni pertunjukan terbesar di negara itu, Arts Centre Melbourne yang merupakan rumah bagi The Australian Ballet, Orkes Simfoni Melbourne, Perusahaan Teater Melbourne, dan Opera Australia.
Pemerintah Negara Bagian Victoria sekarang sedang bekerja untuk mengubah Kawasan Seni Melbourne menjadi salah satu tujuan kreatif dan budaya di dunia dengan suntikan dana sebesar Rp 2 triliun.
Transformasi kawasan ini, antara lain, akan memunculkan atraksi wisata budaya baru, seperti NGV Contemporary yang akan menjadi galeri terbesar di Australia yang didedikasikan untuk seni dan desain kontemporer, serta pusat kreatif baru Arts Centre Melbourne di 1 City Road. Tempat ini akan menampilkan galeri Australian Performing Arts yang baru dan Gudang Musik Australia yang diperluas untuk merayakan kisah musik kontemporer Australia.
Proyek ini juga akan memodernisasi gedung teater Arts Centre Melbourne di bawah bangunan ikonik kota, Spire. Di sekelilingnya akan ada area pejalan kaki dan taman baru seluas 18.000 meter persegi.