Jangan Ragu Tentukan Langkah
Compass dan Sejauh Mata Memandang memproduksi sepatu yang kemudian dilelang dan terjual Rp 11,9 juta. Hasilnya untuk kegiatan sosial.
Sepatu memiliki daya tarik tersendiri bagi setiap orang. Tak sekadar fungsional melindungi kaki sekaligus pelengkap gaya, alas kaki ini juga bertransformasi menjadi ikon di jagat mode. Bahkan, penegas personalitas dan media ekspresi.
Di pengujung Agustus 2020, lelang yang diselenggarakan secara daring oleh Nusantara Fashion Festival (NUFF) resmi ditutup. Para peminat terus mengajukan harga penawaran melalui situs resmi milik NUFF 2020. Sepuluh karya dari penggiat mode dan seniman Indonesia ditawarkan.
Salah satunya adalah kolaborasi antara jenama sepatu Compass dan Sejauh Mata Memandang. Awal lelang dibuka pada 16 Agustus 2020, harga yang masuk telah mencapai Rp 8 juta. Hingga ditutup pada 31 Agustus malam, hasil kerja sama dua jenama favorit anak muda ini terjual dengan harga Rp 11,9 juta.
”Kolaborasi itu gagasan dari NUFF, bertepatan juga dengan bulan Agustus, yaitu bulan kemerdekaan. Kami pun berdiskusi. Dari Sejauh Mata Memandang menyarankan untuk menggunakan kain sisa produksi kami dari koleksi Sejauh Daur,” ujar pemilik Sejauh Mata Memandang, Chitra Subyakto, saat dihubungi, Rabu (7/10/2020).
Potongan sisa kain ini dijahit tangan untuk disatukan di bahan kanvas yang menjadi bahan dasar sepatu. Sebelumnya, bahan kanvas itu melalui proses pencelupan dengan pewarna alam indigo. Gabungan kain perca dan bahan kanvas itu kemudian dikirimkan ke Compass untuk disatukan menjadi sebuah sepatu.
Sepatu dengan desain unik bermotif batik ini hanya dibuat sepasang dengan ukuran 41. Hingga saat ini, belum tebersit untuk memproduksi ulang alas kaki yang dibuat khusus untuk program amal dari NUFF 2020. ”Dibuat memang buat lelang saat itu. Hasilnya kami salurkan ke Komunitas Bantar Gebang (BGBJ) untuk membantu pemulung di sana yang kesulitan saat pandemi. Ada 600 keluarga,” ungkap Chitra.
Selain bersama Compass, Sejauh Mata Memandang juga memiliki produk alas kaki sendiri berupa selop yang juga memanfaatkan kain dari koleksi Sejauh Daur. Koleksi ini sempat muncul saat pergelaran puncak NUFF 2020 pada 17 Agustus 2020, dipadukan dengan kain dari Sejauh Mata Memandang. Ada empat motif yang ditawarkan, yakni Selop Daur Kunyit, Selop Daur Hitam, Selop Daur Biru, dan Selop Daur Maroon. Masing-masing dibanderol dengan harga Rp 1,6 juta.
Selop cantik ini berlandaskan bahan batik yang telah digunakan untuk produk lainnya. Hasilnya, setiap selop yang dipesan akan memiliki motif unik. Pola yang dihasilkan tidak seragam. Sejak awal, pembeli juga sudah diingatkan bahwa produk yang diterima belum tentu serupa seperti yang ditampilkan dalam foto situs penjualan milik Sejauh Mata Memandang.
”Koleksi Sejauh Daur ini memang konsepnya circularity. Semua yang dibuat tidak ada yang terbuang, tapi dibuat perputaran menjadi sebuah produk lain. Diberi kehidupan kedua agar tidak begitu saja terbuang sampai ke laut dan menjadi sampah,” kata Chitra.
Gebrakan anak muda
Jenama alas kaki yang kini juga tengah naik daun dan muncul dalam panggung NUFF 2020 adalah Chiel Shoes yang kini berubah menjadi Chiel Official. Produk sepatu yang mulai aktif pada 2011 ini dimulai dari hobi Aad Kurniadi mengoleksi beragam sepatu sewaktu tinggal di Palembang, Sumatera Selatan.
Saat berkuliah di Jakarta, hobinya mulai terhenti karena harus menyesuaikan dengan pengeluarannya. ”Akhirnya mikir, bikin sepatu sendiri saja untuk dipakai sendiri. Ternyata, banyak yang suka dan tanya, terus minta dibikinin. Waktu itu, sepatu cowok saja. Sampai ada yang minta untuk bikin sepatu cewek,” tutur Aad.
Tak disangka, responsnya luar biasa. Saat itu, sepatu bikinannya belum memiliki merek. Promosinya pun hanya dari mulut ke mulut antarteman. Melihat permintaan yang membeludak, Aad mulai menciptakan jenama bagi sepatu buatannya yang kemudian fokus pada sepatu untuk perempuan, terhitung sejak Oktober 2011.
Mengamati model sepatu yang diciptakannya, setiap koleksinya identik dengan model Mary Jane atau sandal gunung bersol tebal. Pemilihan model jenis ini juga didasarkan pada pengalamannya melihat jenis sepatu perempuan yang banyak dijual terlalu monoton. ”Banyak flat shoes yang manis-manis atau high heels. Belum ada yang main warna dan siluet berbeda,” katanya.
Selain itu, banyak perempuan ingin tetap aktif dengan alas kaki yang nyaman, tapi tetap terlihat modis. ”Jadi, enggak ngejar unik saja. Kadang, kan, ada tuh unik, tapi terus bingung mau dipakai ke mana. Ini harus unik dan punya pembeda, tapi bisa dipakai sehari-hari. Mau jalan, ke pantai, ke mal, atau acara yang khusus juga bisa,” ujarnya.
Seiring perkembangan, muncul koleksi lain dengan model sneakers, slip-on, hingga selop terbuka dengan permainan gabungan warna terang. Namun, satu ciri khas dari berbagai produk ini adalah sol sepatu yang disemprot pewarna sehingga memunculkan pola bintik warna-warni.
”Bosan kalau ngeliat sol yang polos saja. Sesuai juga dengan semangat dari Chiel, yaitu not for basic. Jadi, kepikiran untuk disemprot biar muncul titik-titik itu dan terus ada di setiap produk,” kata Aad yang menjalin kerja sama dengan perajin lokal untuk bahan sepatu yang dibuatnya.
Dari rangkaian seri yang dikeluarkan, seri Arka cukup diincar karena jumlahnya terbatas. Pembatasan jumlah juga disebabkan sulitnya pembuatan dari seri yang merupakan penggabungan tujuh bahan berbeda dan patchwork yang kemudian dijahit satu per satu dengan tangan. ”Kalau sehari biasanya bisa bikin 30 pieces, ini sehari cuma 3 pieces. Susah banget bikinnya. Akhirnya dibatasi. Itu saja 30 menit dibuka langsung sold out,” ungkapnya.
Keterlibatannya dalam NUFF 2020 juga atas tawaran jenama Monday to Sunday. Akan tetapi, durasi persiapan yang tidak terlalu panjang membuat Aad memilih untuk menggunakan produknya yang sudah ada. Seri Mimosa ditampilkannya berpadu dengan pakaian milik Monday to Sunday. Desainer Priyo Oktaviano yang tampil pada pergelaran puncak NUFF 2020 juga memadu-padankan desain bajunya dengan seri lain dari Chiel.
Pada akhirnya, alas kaki tak cukup sekadar nyaman. Alas kaki juga wujud sikap yang menentukan langkah.