Brio Memimpin Penjualan Honda hingga Kuartal Ketiga 2020
›
Brio Memimpin Penjualan Honda ...
Iklan
Brio Memimpin Penjualan Honda hingga Kuartal Ketiga 2020
Honda Brio menjadi penyelamat Honda di tengah seretnya penjualan otomotif karena pandemi Covid-19 yang tak kunjung berakhir. PT Honda Prospect Motor pun terus menyesuaikan strategi pemasaran mengikuti kondisi pasar.
Oleh
Dahono Fitrianto
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Honda Brio menjadi penyelamat Honda di tengah seretnya penjualan otomotif karena dampak pandemi Covid-19 yang tak kunjung berakhir. Hingga kuartal ketiga tahun 2020 yang berakhir September lalu, Honda Brio tercatat menjadi mobil terlaris Honda sepanjang tahun ini.
”Menuju masa normal baru ini, Honda Brio terus menunjukkan tren positif penjualan. Mobil ini menjadi kontributor utama penjualan Honda, dan pada September lalu bahkan mencapai 62 persen dari total penjualan Honda. Pada bulan itu juga, mobil ini tercatat sebagai mobil paling laris di Indonesia,” tutur Yusak Billy, Direktur Inovasi Bisnis, Penjualan dan Pemasaran PT Honda Prospect Motor (HPM), selaku agen pemegang merek mobil Honda di Tanah Air, dalam jumpa pers virtual di Jakarta, Senin (19/10/2020).
Billy menambahkan, sebagian besar pembeli Brio adalah pembeli mobil pertama alias first time buyer. Pada varian Honda Brio Satya, yang masuk dalam kategori LCGC (low cost green car), sebanyak 60-70 persen pembelinya adalah pembeli pertama.
”Di kategori LCGC, Honda Brio Satya itu market share-nya juga mencapai 25 persen,” ungkap Billy.
Menurut Billy, kondisi pasar otomotif di Indonesia memang belum sepenuhnya pulih karena dampak badai pandemi Covid-19. Namun, Honda mencatat, penjualan dalam empat bulan terakhir terus meningkat.
”Target utama kami saat ini adalah mempertahankan market share. Apa pun kami lakukan untuk mengikuti kondisi pasar terkini karena ke depan pasar ini belum stabil. Kami targetkan hingga akhir tahun kami akan mempertahankan pangsa pasar di 14,4 persen,” ujarnya.
Dalam siaran pers yang diedarkan pekan lalu, PT HPM mencatat penjualan total pada periode Januari-September 2020 sebanyak 55.548 unit. Dari jumlah tersebut, 51 persen disumbangkan penjualan Honda Brio. Angka ini, lanjut Billy, masih berada pada posisi 51 persen dibanding total penjualan pada periode yang sama tahun lalu.
”Artinya, penjualan kami turun 49 persen dibanding periode sama tahun lalu,” ujarnya.
Angka penurunan ini lebih besar dari angka penurunan penjualan otomotif nasional. Berdasarkan data Gaikindo, total penjualan mobil pada tahun ini hingga September sebanyak 407.396 unit atau turun 46 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Menyesuaikan strategi
Khusus September, HPM membukukan penjualan secara ritel (retail sales) sebanyak 5.835 unitm atau naik 20 persen dari bulan sebelumnya. Dari jumlah tersebut, Honda Brio menyumbangkan sebesar 3.622 unit dengan sebanyak 2.507 unit di antaranya Honda Brio Satya. Total penjualan Honda Brio Satya ini naik 33 persen dibanding bulan sebelumnya.
Pada posisi kedua terdapat Honda HR-V yang terjual sebanyak 773 unit, atau naik 3 persen dari bulan sebelumnya. Disusul posisi ketiga diisi Honda Mobilio yang terjual 526 unit (naik 29 persen dari bulan sebelumnya), dan Honda Jazz di posisi keempat dengan 328 unit terjual, serta Honda CR-V di posisi kelima dengan 253 unit terjual.
”Keberhasilan Honda Mobilio menunjukkan program penjualan yang kami terapkan untuk model ini cukup efektif dari bulan ke bulan,” papar Billy.
Selama ini, hasil penjualan melalui kanal-kanal digital kami selalu di atas 50 persen. (Yusak Billy)
Dia mengatakan, saat ini pihaknya secara bertahap menyesuaikan strategi sesuai dengan perkembangan kondisi pasar. Salah satunya yang terus dikembangkan adalah strategi pemasaran digital yang terbukti efektif mendongkrak penjualan dalam beberapa bulan terakhir.
”Digital marketing terus kami kembangkan, mulai dari pemasaran, penjualan, sampai layanan purnajual. Selama ini, hasil penjualan melalui kanal-kanal digital kami selalu di atas 50 persen. Itu membuktikan strategi ini berhasil,” katanya.
Billy membandingkan kondisi pasar otomotif Indonesia saat ini dengan pasar di negara-negara lain yang sudah mulai pulih. Pasar otomotif di Amerika Serikat, misalnya, sudah pulih 80 persen. Demikian juga dengan Jepang (75-80 persen pulih), India (75 persen pulih), Thailand (80 persen), dan Malaysia serta China yang bahkan sudah lebih dari 100 persen pulih alias kembali mencatat pertumbuhan.
”Itu karena adanya stimulus di setiap negara. Di Malaysia, misalnya, ada relaksasi pajak. Pajak penjualan sebesar 10 persen dihilangkan, dan harga mobil ditentukan pemerintah. Di Thailand ada kupon dengan nilai tertentu yang bisa ditukar untuk mengurangi pajak atau untuk mengganti mobil yang sudah tua,” tuturnya. (DHF)