Laporan Uji Klinis Calon Vaksin Covid-19 Ditargetkan Selesai Januari 2021
›
Laporan Uji Klinis Calon...
Iklan
Laporan Uji Klinis Calon Vaksin Covid-19 Ditargetkan Selesai Januari 2021
Riset mengenai calon vaksin Covid-19 terus melangkah maju. PT Biofarma menargetkan laporan uji klinis kandidat vaksin tersebut bisa rampung pada Januari 2021.
Oleh
PRADIPTA PANDU
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT Bio Farma menargetkan menuntaskan laporan uji klinis fase tiga kandidat vaksin Covid-19 yang dikembangkan Sinovac Biotech, perusahaan farmasi asal China, pada Januari 2021. Selanjutnya, kemampuan vaksin ini baru bisa diketahui dan diedarkan secara luas ke publik.
Sekretaris Korporat PT Bio Farma Bambang Heriyanto mengemukakan, uji klinis vaksin Covid-19 yang dilakukan bersama dengan Universitas Padjadjaran ini telah disuntikkan kepada 1.620 sukarelawan dosis pertama. Sementara dosis kedua telah disuntikkan kepada 1.074 sukarelawan. Adapun 671 sukarelawan juga telah diambil sampel darahnya.
”Mudah-mudahan akan selesai pada Januari 2021 sehingga laporan untuk uji klinis dapat digunakan untuk mendapatkan emergency use of authorization dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan),” ujarnya dalam bincang daring dari Gedung Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Senin (19/10/2020).
Bio Farma memiliki kapasitas produksi vaksin hingga mencapai 250 juta vaksin dengan komitmen suplai saat ini dari Sinovac, China, sebanyak 260 juta dosis. Nantinya seluruh vaksin akan diproduksi setelah selesai uji klinis dan mendapatkan izin dari BPOM.
”Persiapan bisa dilakukan mulai November dan Desember nanti sejak vaksin didatangkan. Ini karena akan ada sejumlah pengujian sebelum dilakukan produksi, yakni stability hingga quality control. Semua pengujian dilakukan dengan hati-hati untuk menjaga mutu, keamanan, dan efikasi dari vaksin tersebut,” katanya.
Semua pengujian dilakukan dengan hati-hati untuk menjaga mutu, keamanan, dan efikasi dari vaksin tersebut.
Menurut Bambang, produksi vaksin akan dilakukan secara bertahap dengan target sebanyak 16 juta dosis setiap bulan. Namun, hal ini juga bergantung ketersediaan atau pasokan dari Sinovac. Harga vaksin diperkirakan dipatok di kisaran Rp 200.000 atau bisa lebih murah dari harga tersebut.
Selain vaksin dari Sinovac, Bio Farma juga bersama Lembaga Biologi Molekuler Eijkman juga meneliti dan mengembangkan calon vaksin Covid-19 bernama Merah Putih. Prototipe calon vaksin ditargetkan diperoleh pada Januari atau Februari 2021 dan berikutnya dilakukan uji klinis.
Prioritas pemberian vaksin
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, vaksin akan siap beredar setelah tahap uji klinis selesai dilakukan dan hasilnya aman digunakan serta efektif. Pemberian vaksin diprioritaskan untuk orang dengan risiko tinggi penularan Covid-19 seperti tenaga kesehatan dan petugas pelayanan publik.
”Vaksin diberikan kepada orang yang sehat dan belum pernah terkena Covid-19. Efektivitas dari vaksin ini baru bisa diketahui saat hasil uji klinis satu, dua, dan tiga selesai dilakukan. Apabila vaksin menimbulkan imunitas baik, otomatis hal ini juga akan memberikan perlindungan kepada masyarakat,” tuturnya.
Meski demikian, adanya vaksin Covid-19 jangan sampai membuat masyarakat abai terhadap protokol kesehatan, seperti menjaga jarak, mencuci tangan, dan mengenakan masker. Seluruh protokol kesehatan itu tetap harus dilakukan. Peningkatan imunitas tak hanya dari vaksin, tetapi juga melalui pola hidup sehat.