Tim Catur Indonesia Lolos ke Perempat Final Piala Asia
›
Tim Catur Indonesia Lolos ke...
Iklan
Tim Catur Indonesia Lolos ke Perempat Final Piala Asia
Tim putra dan putri Indonesia berhasil menembus perempat final turnamen catur beregu Piala Asia Catur Daring 2020. Kedua tim sudah memenuhi target, tetapi diharapkan bisa melangkah lebih jauh.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH dan Emilius Caesar Alexey
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Tim putra dan putri Indonesia menembus perempat final turnamen catur beregu Piala Asia Catur Daring 2020. Tim putra lolos setelah berada di peringkat kelima penyisihan grup, sedangkan tim putri lolos seusai meraih posisi keenam di penyisihan grup. Kedua tim telah memenuhi target, tetapi diharapkan bisa melangkah lebih jauh.
”Kami bersyukur tim putra dan putri bisa lolos ke perempat final. Sejak awal, target (tim) putra dan putri adalah lolos ke perempat final lebih dulu. Mengingat persaingan di Asia cukup ketat, target perempat final itu realistis,” ujar Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Utut Adianto, seperti disampaikan Kepala Bidang Pembinaan Prestasi PB Percasi Kristianus Liem ketika dihubungi dari Jakarta, Senin (19/10/2020).
Sama halnya dengan Olimpiade Catur Daring 2020 pada Agustus lalu, Piala Asia Catur Daring 2020 adalah Piala Asia pertama yang digelar secara daring akibat pandemi Covid-19. Kejuaraan ini digelar lewat sistem catur cepat dengan waktu 15 menit plus 5 detik per papan, laiknya sistem Swiss. Perjumpaan dua negara setiap laga dilangsungkan dengan duel empat papan. Ajang ini berlangsung pada 10-25 Oktober 2020.
Setelah melalui sembilan laga penyisihan grup, tim putra Indonesia (yang menempati unggulan kedelapan dari 38 tim peserta) berhasil meraih 5 kemenangan, 2 imbang, dan 2 kekalahan. Hasil itu membuat mereka duduk di peringkat kelima. Mereka mengumpulkan 12 poin kemenangan laga dan 25,0 poin kemenangan papan.
Eka Putra Wirya, anggota Dewan Pembina Percasi, menyambut baik hasil tersebut. Eka berharap Indonesia dapat terus melaju ke semifinal dan final pada ajang tersebut.
Kepastian tim putra lolos ke perempat final itu terjadi seusai memetik dua kemenangan dan satu kali kalah pada laga terakhir penyisihan grup, Minggu (18/10/2020). ”Hari terakhir kemarin, tim putra menang 2,5-1,5 atas Nepal pada babak ketujuh, kalah 1,5-2,5 dari Iran pada babak kedelapan, dan menggulung Arab Saudi 4-0 pada babak kesembilan,” kata Kristianus membeberkan hasil tim putra catur Indonesia pada hari Minggu lalu.
Pertarungan sulit
Babak kedelapan menghadapi Iran menjadi pertarungan yang sulit bagi Indonesia. Hanya Grand Master (GM) Susanto Megaranto yang meraih kemenangan. Adapun Master Internasional (IM) Yoseph Theolifus Taher bermain remis. Sementara IM Novendra Priasmoro dan IM Jodi Setyaki, masing-masing, menelan kekalahan pada babak tersebut.
Sementara itu, dari sembilan laga penyisihan grup, tim putri Indonesia (yang menempati unggulan kedua dari 31 tim peserta) berhasil meraih 5 kemenangan, 2 imbang, dan 2 kali kekalahan. Mereka pun duduk di peringkat keenam. Mereka mengumpulkan 12 poin kemenangan laga dan 20,0 poin kemenangan papan.
Tim putri mengunci tiket ke perempat final setelah mengumpulkan dua hasil imbang dan sekali kemenangan pada laga terakhir babak penyisihan grup, Senin (19/10/2020).
”Tim putri imbang 2-2 dengan Kazakhstan pada babak ketujuh, menang 2,5-1,5 atas Kirgistan pada babak kedelapan, dan imbang 2-2 melawan Mongolia pada babak kesembilan,” tutur Kristianus.
Tim putra lebih berpeluang
Kristianus mengatakan, pada babak perempat final, tim putra akan berduel dua kali dengan Australia yang menempati unggulan keenam dan duduk di peringkat keempat penyisihan grup. Sementara itu, tim putri akan bertanding dua kali dengan Iran yang menempati unggulan keenam dan duduk di peringkat ketiga penyisihan grup. Laga perempat final, baik untuk tim putra maupun putri, akan berlangsung pada Jumat (23/10/2020).
Secara keseluruhan, peluang tim putra untuk melangkah lebih jauh ke babak berikutnya cukup besar. Di atas kertas, tim putra Indonesia kalah kelas dengan Australia. Tim ”Merah Putih” hanya memiliki dua pecatur yang bergelar GM. Adapun Australia memiliki total empat pecatur yang bergelar GM.
Di atas kertas, tim putra kita mungkin kalah dibandingkan dengan Australia. Namun, di atas papan, kemampuan pecatur putra kita seimbang dengan mereka.
Namun, pada pertemuan terakhir kedua tim, yaitu pada Olimpiade Catur Daring 2020, tim campuran Indonesia mampu melumat tim campuran Australia, 5-1. Saat itu, Indonesia berhasil menyapu kemenangan laga papan putra.
”Di atas kertas, tim putra kita mungkin kalah dibandingkan dengan Australia. Namun, di atas papan, kemampuan pecatur putra kita seimbang dengan mereka. Jadi, peluang tim putra (Indonesia) melangkah lebih jauh kini cukup terbuka,” ujar Kristianus optimistis mengenai kans tim putra lolos ke babak semifinal.
Tantangan tim putri
Adapun peluang tim putri untuk melangkah lebih jauh cukup berat. Di atas kertas ataupun di atas papan, kekuatan tim putri Indonesia masih berada di bawah Iran. Terbukti, pada babak kelima penyisihan grup, tim putri Iran berhasil menaklukkan Indonesia, 3-1.
Pada laga itu, tim putri Indonesia hanya meraih poin dari laga remis yang diperoleh masing-masing oleh Master Internasional (IM) Irene Kharisma Sukandar pada papan pertama dan IM Medina Warda Aulia pada papan kedua. Kemampuan tim putri Indonesia sangat timpang di papan ketiga dan keempat.
Khususnya di papan keempat, dua pecatur putri Indonesia yang bergantian bermain, yakni Dita Karenza dan Nadya Anggraini Mukim, sangat sulit meraih kemenangan. Bahkan, dari tujuh laga yang dimainkan, Dita hanya meraih satu kemenangan, satu kali remis, dan lima kekalahan. Adapun Nadya hanya meraih satu kemenangan dan dua kekalahan dari tiga laga pada turnamen daring itu.
”Selama jeda, sebelum perempat final, kami berusaha meningkatkan motivasi bermain pecatur (tim putri) di papan ketiga dan keempat yang selama ini menjadi titik lemah. Kami bersama-sama mengevaluasi semua laga di penyisihan grup dan memberikan mereka (atlet) semangat,” tukas Kristianus.