Delegasi UEA Kunjungi Tel Aviv, Isu Palestina Kian Terpinggirkan
›
Delegasi UEA Kunjungi Tel...
Iklan
Delegasi UEA Kunjungi Tel Aviv, Isu Palestina Kian Terpinggirkan
Pemerintah Uni Emirat Arab mengutus dua pejabat seniornya berkunjung ke Israel sekaligus menandatangani perjanjian kerja sama ekonomi dengan negara tersebut. Isu Palestina semakin terpinggirkan.
Oleh
Mahdi Muhammad
·3 menit baca
TEL AVIV, SELASA — Untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade terakhir pejabat senior Pemerintah Uni Emirat Arab menginjakkan kaki di tanah Israel, Selasa (20/10/2020). Ditemani pejabat Pemerintah Amerika Serikat, termasuk Menteri Keuangan Steven Mnuchin, para pejabat senior Pemerintah UEA terbang ke Tel Aviv untuk bertemu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan menandatangani sejumlah perjanjian kerja sama kedua negara.
Masalah Palestina pun makin sunyi senyap ditelan gempita kerja sama ekonomi kedua negara.
Saat maskapai Etihad milik Pemerintah UEA menyentuh landasan Bandara Ben Gurion, Selasa (20/10/2020), PM Netanyahu menyambut langsung kedatangan delegasi UEA yang dipimpin oleh Menteri Keuangan UEA Obaid Humaid al-Tayer dan Menteri Ekonomi Abdullah bin Touq al-Mari.
”Hari ini kami membuat sebuah sejarah baru. Sebuah sejarah baru yang akan bertahan dari generasi ke generasi. Dan, kami akan mengingat hari ini. Sebuah hari kemenangan bagi perdamaian,” kata Netanyahu dalam upacara penyambutan.
Netanyahu juga mengatakan, kunjungan delegasi UEA menunjukkan pada rakyat kedua negara, kawasan, dan dunia internasional manfaat dari persahabatan, perdamaian, dan normalisasi hubungan yang telah disepakati oleh keduanya.
Kunjungan delegasi UEA adalah kunjungan balasan mereka setelah sebelumnya delegasi senior Pemerintah Israel mengunjungi Abu Dhabi, beberapa hari sebelum penandatanganan kesepakatan normalisasi hubungan kedua negara ditandatangani di Washington, AS. Kunjungan ini juga dimaksudkan untuk memperkuat kesepakatan normalisasi tersebut.
Dalam pertemuan yang tertutup bagi media, pemerintahan kedua negara menandatangani empat perjanjian kerja sama, yaitu terkait bidang investasi, kerja sama ilmiah, penerbangan sipil, termasuk di dalamnya adalah kunjungan bebas visa di antara kedua negara. Kerja sama penerbangan sipil kedua negara mengesahkan 28 kali penerbangan dalam sepekan di antara keduanya.
Tayer tidak berbicara di luar konteks kunjungan yang diarahkan untuk meningkatkan kerja sama kedua negara. Dia menilai, kesepakatan itu menawarkan peluang besar untuk mencapai kemakmuran bagi ekonomi dan rakyat UEA. ”Kami berharap dapat menyambut Anda (warga Israel) di UEA dalam waktu dekat,” kata Tayer.
Mnuchin, Menkeu AS, mengatakan, kesepakatan normalisasi hubungan yang ditandatangani kedua negara pertengahan bulan September lalu menjadi fondasi kuat untuk membangun perekonomian, baik untuk kedua negara maupun kawasan. Pembangunan ekonomi itu akan membawa mereka menjadi lebih berkembang dan maju.
”Ikatan ini menciptakan fondasi yang luar biasa untuk pertumbuhan ekonomi, peluang, inovasi, dan kemakmuran. Dengan kemakmuran ekonomi yang lebih besar, muncullah keamanan yang lebih kuat,” kata Mnuchin.
Pada saat yang sama, pemerintahan ketiga negara sepakat untuk mengumumkan pembentukan Abraham Fund yang diproyeksikan untuk mendorong investasi sektor swasta dan kerja sama ekonomi di level regional Timur Tegah. Kepala International Development Finance Corporation Adam Boehler mengatakan, dana yang dikumpulkan akan menjadi insentif untuk pengembangan dan promosi kerja sama ekonomi di Timur Tengah.
Namun, menurut Boehler, dana itu bisa juga digunakan untuk memordenisasi pos-pos pemeriksaan di perbatasan Israel dengan Palestina. Tidak ada penjelasan lebih lanjut mengenai rencana modernisasi ini, termasuk tanggapan dari UEA sendiri.
Terpinggirkan
Kerja sama perekonomian antara UEA dan Israel yang lebih intensif telah memicu kemarahan rakyat Palestina. Isu Palestina dipastikan akan semakin terpinggirkan dari diskusi di meja-meja perundingan negara-negara Arab dengan Israel, Amerika Serikat, dan sekutunya.
Wasel Abu Youssef, anggota Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina, mengatakan, kunjungan UEA hari Selasa itu dilakukan di tengah rencana perluasan pemukiman Israel dan ”memalukan”.
”Perjanjian bilateral yang diumumkan hari ini dan delegasi yang datang dan pergi, semua itu memberikan kekuatan pada proses pendudukan, pencaplokan Israel terhadap Palestina. Juga meningkatkan agresinya, kejahatannya terhadap rakyat Palestina, serta meningkatkan sikap keras dan arogannya,” kata Abu Youssef, berbicara di wilayah Tepi Barat yang diduduki Israel.
Sementara di Gaza, juru bicara Kelompok Hamas Hazem Qassem menyatakan, kunjungan delegasi UEA ke Israel hanya akan mendorong pencaplokan secara bertahap wilayah Palestina di Tepi Barat. (AP/AFP/Reuters)