Hindari Keramaian, Konsumen Pilih Penginapan Kecil
›
Hindari Keramaian, Konsumen...
Iklan
Hindari Keramaian, Konsumen Pilih Penginapan Kecil
Konsumen berminat berekreasi di properti penginapan skala kecil yang memiliki 20-30 kamar, bukan skala besar yang menyediakan 100-200 kamar.
Oleh
M Paschalia Judith J
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Akibat pandemi Covid-19, selera rekreasi konsumen bergeser ke penginapan skala kecil untuk menghindari keramaian. Penyedia layanan jasa penginapan mengakomodasi pergeseran kebutuhan konsumen.
Country Head OYO Indonesia Agus Hartono Wijaya mengatakan, berdasarkan riset yang dihimpun, selama pandemi Covid-19, konsumen berminat berekreasi di properti penginapan skala kecil yang memiliki 20-30 kamar, bukan skala besar yang menyediakan 100-200 kamar. ”Konsumen menghindari keramaian. Di sisi lain, kami juga berupaya membuat konsumen merasa aman saat menginap,” katanya saat konferensi pers virtual, Senin (19/10/2020).
Mayoritas properti penginapan yang dikelola OYO Indonesia berskala kecil. Sejalan dengan tren tersebut, OYO Indonesia menggencarkan program penginapan tersanitasi yang dapat menaikkan tingkat okupansi 20-30 persen.
Konsumen menghindari keramaian.
Saat ini, OYO Indonesia memiliki 3.000 mitra properti dengan jumlah total 45.000 kamar. Akan tetapi, peserta program penginapan tersanitasi baru mencapai 860 mitra properti. Targetnya, sebanyak 50 persen mitra properti mengikuti program ini pada akhir 2020.
Syarat mengikuti program tersebut, mitra properti mesti menyediakan termometer tembak (thermometer gun), sarung tangan, masker, dan cairan penyanitasi tangan. Menurut dia, pengadaan ini tidak membutuhkan biaya yang begitu mahal.
Selain itu, OYO Indonesia menyediakan opsi penyuplai cairan penyanitasi tangan bagi mitra properti. OYO Indonesia juga bekerja sama dengan penyuplai ini untuk memenuhi kebutuhan di 37 properti yang dikelola sendiri.
Pada awal pandemi Covid-19, yakni Maret-April 2020, tingkat okupansi OYO Indonesia anjlok 70-85 persen. Dalam tiga bulan terakhir, tingkat okupansi telah pulih ke 50-60 persen dari posisi normal atau sebelum pandemi, dengan rata-rata lama pelanggan menginap 1-2 hari.
Pemesanan fleksibel
Public Relations Lead Tiket.com Yosi Marhayanti menyebutkan, Tiket.com menawarkan fitur fleksibel untuk memesan penginapan atau aktivitas rekreasi pada hari libur tahun 2021. Tahun depan, ada 17 hari libur.
Fitur yang fleksibel ini memungkinkan pelanggan memesan produk Tiket.com tanpa menentukan tanggal di awal. Pelanggan dapat lebih fleksibel menentukan waktu yang tepat untuk menginap atau rekreasi dengan periode penukaran voucer sampai dengan satu tahun dari waktu pemesanan, melalui reservasi dan konfirmasi pada tujuh hari sebelumnya.
Agus mengatakan, OYO Indonesia sebagai penyedia jasa penginapan siap mengikuti promosi dan pemasaran agen perjalanan dalam jaringan. ”Meskipun demikian, kami harus meninjau rinciannya serta memahami syarat dan ketentuannya untuk menghindari risiko,” katanya.
Sementara dalam memasarkan dan mempromosikan rekreasi bagi masyarakat Indonesia, Traveloka menghadirkan promosi yang mengandalkan kanal siaran langsung bertema liburan menginap atau perjalanan.
VP Marketing Traveloka Accommodation Shirley Lesmana menyampaikan, program tersebut merupakan inovasi berbasis teknologi untuk menginspirasi wisatawan Indonesia menyasar tujuan domestik. Perusahaan juga mendorong mitranya menerapkan protokol kesehatan melalui program Traveloka CleanAccommodation.