Performa tim nasional Indonesia U-19 yang dipersiapkan untuk Piala Dunia U-20 di Indonesia tahun depan dinilai terus menanjak. Sekarang, pekerjaan rumah tim pelatih adalah menjaga kemampuan pemain agar tidak menurun.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·4 menit baca
SPLIT, SELASA — Permainan tim nasional sepak bola U-19 Indonesia, yang menjalani pemusatan latihan di Kroasia, kian menjanjikan. Pada laga di Kota Split, Selasa (20/10/2020), tim ”Garuda Muda” membungkam tim U-19 milik klub besar Kroasia, HNK Hajduk Split, dengan skor telak 4-0.
Selama menjalani pelatnas untuk persiapan Piala Asia U-19 2020 di Uzbekistan pada awal 2021 mendatang, performa skuad timnas U-19 dinilai terus meningkat secara teknik, taktik, maupun fisik atau stamina. Hal itu terlihat dari grafik hasil pertandingan persahabatan yang terus membaik dari satu laga ke laga lain.
”Performa timnas sudah meningkat cukup bagus. Stamina sudah siap main 2x45 menit, bahkan 2x60 menit. Pelatih Shin Tae-yong memang fokus meningkatkan mental, displin, dan stamina. Khususnya stamina, ini sangat menopang permainan. Sebagus apa pun anak-anak bermain baik teknik dan strateginya, tetapi kalau stamina tidak mendukung, maka mereka tidak bisa main maksimal,” Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, Selasa (20/10/2020).
Timnas U-19 telah menjalani 11 laga dengan hasil 5 menang, 3 imbang, dan 3 kalah sejak tiba di Kroasia 30 Agustus lalu hingga sekarang. Awalnya, mereka menuai kekalahan beruntun, yakni 0-3 dari Bulgaria dan 1-7 dari Kroasia. Namun, setelah itu, penampilan mereka membaik.
Sebelum kalah 0-1 dari Bosnia Herzegovina, mereka menahan imbang 3-3 Arab Saudi, menang 2-1 atas Qatar, dan imbang 1-1 dengan Qatar. Setelah itu, mereka menang beruntung 1-0 atas klub Kroasia Akademi Dinamo Zagreb, menang 3-0 atas klub Kroasia NK Dugopolje, dan menang 4-1 atas Makedonia Utara sebelum imbang 1-1 dengan Makedonia Utara di laga ulang.
Kerja keras pemain
Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong menyatakan, kunci kemenangan telak atas Hajduk Split adalah kerja keras para pemainnya sepanjang laga uji coba itu. Pergerakan tanpa bola para pemain juga makin baik.
”Pemain menunjukkan performa ciamik pada pertandingan hari ini. Untuk dua pemain baru, yakni Kelana Mahessa dan Luah Mahessa, saya rasa mereka bermain cukup baik terutama Kelana,” kata Shin dikutip laman resmi PSSI.
Dalam laga itu, gol-gol mereka dilesatkan oleh bek Bagas Kaffa di menit ke-19, bek Pratama Arhan dari penalti di menit ke-48, gelandang Beckham Putra dari penalti di menit ke-53, dan penyerang Jack Brown di menit ke-78.
Kunci kemenangan telak atas Hajduk Split adalah kerja keras para pemain. Pergerakan tanpa bola para pemain juga makin baik. (Shin Tae-yong)
Pemain keturunan, seperti Jack Brown dan Elkan Baggott, kian menyatu dengan tim. Baggott, bek keturunan Indonesia-Inggris, misalnya, menjadi tembok kokoh bersama rekannya di lini pertahanan sekaligus kapten tim Rizky Ridho. Dengan tubuh kekar dan menjulang 196 sentimeter, Baggott yang kini bermain di klub Inggris, Ipswisch Town FC, sulit dilewati para pemain lawan, baik dari permainan bola bawah maupun atas.
Sementara itu, Brown yang sempat tidak mendapatkan tempat di tim utama perlahan selalu dipercaya Shin. Penyerang bertinggi 175 sentimeter yang kini bermain di klub Inggris, Lincoln City, itu unggul kecepatan dan sentuhan bola pertama. Dia juga pandai mencari posisi sehingga berhasil mencetak tiga gol atau terbanyak di tim bersama rekannya di lini depan, Wita Sulaeman.
Sekarang, tugas tim pelatih adalah menjaga kondisi pemain agar tidak turun, terutama sekembali ke Tanah Air pekan depan. Itu akan menjadi tantangan besar mengingat tidak ada kompetisi di Indonesia saat ini. Apalagi, Liga 1 dan 2 belum bisa bergulir karena belum mendapatkan izin keramaian dari kepolisian.
Padahal, Shin punya program check in dan check out. Maksudnya, seusai dari pemusatan latihan, para pemain dikembalikan ke klub masing-masing untuk melanjutkan latihan dan kompetisi. Di klub, mereka diharapkan bisa terus berkompetisi agar mentalitas, teknik, pemahaman strategi, hingga stamina tetap terjaga.
Maka itu, agar program timnas U-19 tetap berjalan optimal, PSSI berharap pemerintah melalui kepolisian mempertimbangkan izin untuk melanjutkan Liga 1 dan 2. Sejatinya, PT Liga Indonesia Baru sebagai operator berencana melanjutkan Liga 1 pada 1 Oktober lalu dan Liga 2 pada 17 Oktober.
Karena izin belum keluar, kelanjutan Liga 1 dan 2 kembali tertunda hingga November. ”Kami mohon kepada Kepolisian untuk mengizinkan agar Liga 1 dan Liga 2 kembali berputar. Sebab, kompetisi ini penting bagi timnas,” ujar Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi.