Untuk mengusir kebosanan, sejumlah atlet bulu tangkis nasional berlatih di luar Pelatnas Cipayung, Jakarta. Ada yang ke Sragen, Jawa Tengah, dan sebagian menginap ke vila di Bogor. Namun, mereka tetap diminta mawas diri.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Aktivitas latihan para pemain bulu tangkis nasional tetap berlangsung walaupun tidak ada lagi turnamen yang bisa diikuti hingga akhir tahun ini seraya menanti hasil Musyawarah Nasional Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI). Latihan tak hanya dilakukan di Cipayung, tetapi juga di luar Jakarta, dengan syarat mawas diri menjalankan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Pada pekan ini, misalnya, tim ganda campuran Indonesia berlatih di Sragen, Jawa Tengah, atas undangan pengusaha yang merupakan pehobi bulu tangkis. Kegiatan serupa, di tempat yang sama, dilakukan tim ganda putra pada pekan lalu.
”Senin sampai Rabu latihan. Setelah itu, dilanjutkan ke Yogyakarta. Kami akan ke Merapi. Latihan sekaligus penyegaran,” ujar pelatih ganda campuran Richard Mainaky yang berada di Sragen, Selasa (20/10/2020).
Anthony Sinisuka Ginting, pemain tunggal putra, dan rekan-rekannya serta para pemain tunggal putri Indonesia juga berlatih dalam suasana berbeda. Mereka mengunjungi vila milik pemain ganda putra Mohammad Ahsan yang berada di Bogor, Jawa Barat, pekan lalu.
”Pemain tetap bebas dan aktif. Latihan masih berjalan meskipun tidak ada lagi turnamen pada tahun ini. Selain latihan di pelatnas, ada tim yang meminta izin berkegiatan di luar pelatnas. Kami mengizinkan itu dengan syarat bertanggung jawab menjalankan protokol kesehatan serta diawasi pelatih,” ujar Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PP PBSI Susy Susanti.
Wajib karantina mandiri
Setiap orang yang telah melakukan perjalanan, terutama dari luar wilayah Jabodetabek, diwajibkan melakukan karantina mandiri dan tes usap sebelum kembali ke Pelatnas Cipayung di Jakarta. ”Tes dilakukan dengan biaya sendiri karena mereka yang meminta untuk berkegiatan di luar Cipayung,” tutur Susy kemudian.
Susy mengatakan, pengurus PBSI memberi izin kegiatan di luar pelatnas untuk mengurangi kejenuhan mengingat tak ada lagi turnamen internasional yang bisa diikuti tahun ini. Tiga seri kejuaraan di Asia yang semula akan berlangsung menjelang akhir 2020 telah ditunda ke Januari 2021. Ketiganya adalah Kejuaraan Asia I, Asia II, dan Final BWF di Thailand.
Pengurus PBSI memberi izin kegiatan di luar pelatnas untuk mengurangi kejenuhan mengingat tak ada lagi turnamen internasional yang bisa diikuti tahun ini.
Akibat pandemi, tim Indonesia hanya bisa berkompetisi pada Januari-Maret sebelum semua turnamen dihentikan seusai All England pada 11-15 Maret lalu. Setiap pemain hanya berkesempatan mengikuti empat hingga lima turnamen sepanjang tahun ini.
Herry Iman Pierngadi, pelatih ganda putra, mengatakan, tanpa turnamen internasional sejak Maret, pemain butuh suasana berbeda. ”Setelah latihan di Sragen, mereka tetap kembali ke pelatnas sambil menunggu jadwal libur akhir tahun dari pengurus. Mungkin, jadwalnya akan diumumkan setelah Munas PBSI,” kata Herry.
Jadwal Munas PBSI
Munas PBSI akan digelar di Tangerang Selatan, Banten, 5-6 November, dengan agenda utama pemilihan ketua umum. Itu digelar seiring berakhirnya masa bakti pengurus PP PBSI periode 2016-2020 yang dipimpin Wiranto.
Beberapa agenda pelatnas PBSI, seperti libur akhir tahun serta promosi dan degradasi pemain, akan diputuskan setelah munas digelar.
”Saya hanya akan menyediakan data pemain untuk keperluan promosi dan degradasi. Untuk penentuannya, tergantung dari hasil munas nanti, apakah akan dilakukan sepenuhnya oleh pengurus baru atau akan ada kolaborasi dengan pengurus sekarang,” ujar Susy.
Tanpa banyak turnamen, lanjut Susy, faktor-faktor yang bisa dijadikan indikator untuk untuk menurunkan, menaikkan, atau mencoret status pemain nasional adalah prestasi mereka selama di pelatnas. Juga, faktor usia, potensi, serta target. ”Sikap mereka selama berada di pelatnas juga akan menjadi bahan penilaian,” katanya.
Promosi-degradasi pemain
Selain faktor-faktor yang disebutkan Susy, Herry menjadikan komitmen selama latihan dan penampilan dalam turnamen internal pelatnas sebagai penilaian untuk memilih pemain yang akan ditariknya dari pelatnas pratama ke utama. Tiga pemain yang diincarnya adalah Yeremia Erich Yoche Rambitan, Pramudya Kusumawardana, dan Amri Syahnawi.
”Selama ini, mereka sudah sering berlatih dengan pemain-pemain pelatnas utama. Ketiganya punya potensi untuk naik ke jenjang utama,” kata Herry.
Guna mengisi kekosongan turnamen, PBSI menyelenggarakan dua turnamen internal pelatnas pada Juli dan September lalu. Satu turnamen berformat individu untuk setiap nomor, yang lainnya menggunakan format kejuaraan beregu Piala Thomas dan Uber.
Semula, PBSI berencana menggelar turnamen beregu campuran, seperti Piala Sudirman. Akan tetapi, ajang ini belum pasti diselenggarakan mengingat waktu penyelenggaraan munas yang makin dekat.