logo Kompas.id
Darurat Serapan Garam Rakyat
Iklan

Darurat Serapan Garam Rakyat

Stok garam nasional menumpuk dan harganya anjlok meski hasil panen cenderung turun tahun ini. Tanpa perlindungan harga, usaha pergaraman bakal semakin ditinggalkan dan upaya menggenjot produksi bakal sia-sia.

Oleh
BM Lukita Grahadyarini
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/25QQB7lHA1d1JwrYtTfet5mp6xs=/1024x623/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F07%2F1166faee-40b2-4b81-85e7-911232e46e84_jpg.jpg
Kompas/Bahana Patria Gupta

Petambak garam Arifin Jami\'an memanen garam di ladang garam prisma miliknya di Desa Sedayulawas, Kecamatan Brondong, Kecamatan Lamongan, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Jumat (3/7/2020).

JAKARTA, KOMPAS — Upaya pemerintah mendorong usaha pergaraman rakyat belum diimbangi perlindungan harga dan pemasaran yang memadai. Akibatnya, meski hasil panen turun tahun ini, harga garam rakyat anjlok dan stoknya menumpuk karena tak terserap pasar.

Kementerian Kelautan dan Perikanan mencatat, per 16 Oktober 2020, sisa stok garam nasional mencapai 702.870 ton. Produksi garam rakyat tercatat 510.625 ton, sementara produksi PT Garam (Persero) mencapai 118.876 ton.

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000