Arsenal menatap era baru tanpa pemain paling kreatif klub dalam satu dekade terakhir, Mesut Oezil. Masa depan Oezil di Arsenal berakhir dengan pencoretan dari daftar skuad jelang laga Liga Europa melawan Rapid Vienna.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
LONDON, RABU — Kisah indah Mesut Oezil dan Arsenal selama tujuh tahun berakhir. Gelandang kreatif ini disambut bak pahlawan saat datang. Namun, aksi tak disiplin dan kurang solidaritas belakangan membuat pesepak bola Jerman itu diseret keluar klub.
Kedatangan Oezil dari Real Madrid pada 2013 adalah simbol harapan bagi Arsenal di tengah masa sulit. Antusiasme fans terlihat saat ribuan pendukung berkumpul di depan Stadion Emirates, menunggu pengumuman pemain yang memecahkan rekor transfer klub pada jam-jam terakhir jendela musim panas itu.
Setelah kontribusi besar bertahun-tahun, Oezil menatap akhir cerita di Arsenal. Pada Rabu (21/10/2020), dia dicoret dari daftar skuad untuk Liga Inggris ataupun Liga Europa. Artinya, dia tidak akan bermain enam bulan ke depan dan tidak dibutuhkan oleh Manajer Mikel Arteta.
Akhir kisah ini agak mengejutkan. Oezil (32) berkomitmen memperjuangkan tempatnya hingga kontrak habis pada akhir musim. Namun, klub memilih menepikan pemain dengan gaji termahal itu meski tetap membayarnya. Arteta pun menutup pintu bagi mantan rekannya.
Mantan Manajer Arsenal Arsene Wenger yang mendatangkan Oezil menilai pemain itu sangat berharga di lapangan. Pemain dengan kreativitas tinggi itu seharusnya bisa diberi kesempatan memperjuangkan tempatnya. Apalagi, ”Si Meriam” kekurangan sosok kreatif di lini tengah.
”Dia adalah pemain yang luar biasa, dia juara dunia yang memiliki kualitas untuk berjuang kembali ke tim. Namun, kenapa tidak bermain? Saya tidak tahu. Kita harus menghormati keputusan manajer. Dari yang saya lihat, masalah dia dengan klub ini bukan hanya di lapangan,” tutur Wenger kepada Sky Sports.
Oezil adalah pemain dengan asis terbanyak ketiga sepanjang sejarah klub, 77 kali. Arsenal menyadari akan kehilangan pemain paling kreatif dalam satu dekade terakhir. Akan tetapi, hal itu dinilai paling tepat karena perlakuan Oezil beberapa bulan terakhir hanya merugikan klub.
Arteta berulang kali menyampaikan, Oezil tidak berlatih sekeras pemain lain. Karena itu, manajer asal Spanyol tersebut tidak memainkannya lagi sejak musim ini bergulir.
Oezil juga dianggap tidak bersikap seperti ikon sekaligus veteran tim. Arteta meminta pemain memotong gajinya sebesar 12,5 persen untuk menyelamatkan klub dari krisis finansial di tengah pandemi, tetapi Oezil menolaknya.
Puncaknya, pada awal Oktober, Oezil lewat media sosial mengumumkan akan membayar gaji staf di balik maskot Arsenal Gunnersaurus, Jerry Quy. Hal itu secara tidak langsung ”menampar” klub, yang beberapa hari sebelumnya telah memecat Quy.
Kami punya skuad yang besar saat ini. Semuanya sangat ingin bermain. Jadi, kami akan memberikan kesempatan kepada semua pemain.
Oleh karena itu, pemain yang memperkuat Jerman saat menjadi juara Piala Dunia 2014 itu dinilai seperti parasit dalam klub. Dia bisa merusak keharmonisan tim yang menjadi kunci sukses Arteta.
Menurut Arteta, Arsenal baik-baik saja tanpa Oezil. ”Saya melihat para pemain berkembang setiap hari. Mereka semakin menyatu. Saya melihat keharmonisan yang diciptakan. Hal terpenting bagi kami adalah saling percaya,” ucapnya seusai kalah dari Manchester City, Sabtu lalu.
Siapkan pengganti
Arsenal jelas butuh pengganti Oezil sebagai gelandang kreatif. Sejak awal musim, mereka terlihat kurang bisa menghasilkan peluang di sepertiga akhir lapangan. Kurangnya kreativitas itu membuat serangan mudah dibaca oleh lawan.
Menyiasati itu, Arteta menjadikan laga Liga Europa melawan Rapid Vienna, Jumat dini hari WIB di Stadion Allianz, sebagai eksperimen. Dia berpotensi memainkan formasi baru dan pemain muda.
”Kami harus terbiasa bermain setiap tiga hari di kompetisi berbeda. Kami punya skuad yang besar saat ini. Semuanya sangat ingin bermain. Jadi, kami akan memberikan kesempatan kepada semua pemain,” ucap Arteta menatap perjalanan ke markas Rapid.
Bintang baru Thomas Partey berpeluang mendapat kesempatan pertama tampil sejak awal. Partey sempat bermain lawan City sebagai pemain pengganti.
Dengan Partey, Arteta bisa mencoba formasi baru 4-3-3, dari formasi lama 3-4-3. Formasi itu membuat Arsenal bisa mencontoh Liverpool yang bermain tanpa gelandang serang murni. Jika sukses, mereka bisa melepas ketergantungan terhadap Oezil.
Arteta juga bisa mencoba pemain muda Emile Smith-Rowe (20). Gelandang serang dari akademi Arsenal itu sering dijuluki pengganti Oezil, tetapi belum banyak jam terbang. Laga melawan Rapid menjadi kesempatan unjuk gigi. (AP/REUTERS)