Ibu Kota Waspadai Kluster Liburan Panjang Akhir Oktober
›
Ibu Kota Waspadai Kluster...
Iklan
Ibu Kota Waspadai Kluster Liburan Panjang Akhir Oktober
Pemprov DKI Jakarta mewaspadai munculnya kluster libur panjang pada pekan depan. Mengacu pada libur Idul Adha lalu, kasus positif Covid-19 melonjak tajam.
Oleh
Helena F Nababan
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pekan terakhir Oktober 2020 akan ada libur panjang, Rabu (28/10/2020) hingga Minggu (1/11/2020). Pemprov DKI Jakarta mewaspadai munculnya kluster liburan panjang dengan imbauan kepada warga untuk tidak mengisi liburan dengan ke luar kota.
”Tadi pagi sudah rapat dengan pemerintah pusat, mengambil langkah-langkah terkait antisipasi libur panjang. Memang kami minta kepada seluruh masyarakat untuk tidak melakukan liburan ke luar kota,” kata Ahmad Riza Patria, Wakil Gubenur DKI Jakarta, Kamis siang, di Balai Kota DKI Jakarta.
Saat ada libur panjang seperti saat libur Idul Adha pada 31 Juli lalu, warga Jakarta bepergian ke kota-kota di sekitar Jakarta, seperti ke Puncak, Anyer, Bogor, dan Bandung. Tak lama, jumlah kasus harian positif Covid-19 yang tercatat meningkat tajam.
Ahmad Riza mengakui, setiap ada kebijakan pelonggaran, potensi orang keluar rumah bertambah, interaksi meningkat, dan kerumunan juga bertambah. Pada akhirnya, penyebaran virus korona juga bertambah.
Itu sebabnya Pemprov DKI meminta warga Jakarta tetap melaksanakan protokol Covid-19 dengan disiplin ketat. ”Warga sebaiknya tetap berada di rumah. Kedua, warga melakukan protokol Covid-19 dan yang tidak kalah penting warga meningkatkan kesehatan kekebalan tubuh,” jelasnya.
Sementara itu, memasuki pekan kedua PSBB transisi, per Kamis ini, di DKI Jakarta terdapat pertambahan kasus sebanyak 781 kasus terkonfirmasi postifi Covid-19. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia memaparkan, dari tes PCR terhadap 9.885 spesimen yang diambil dari 7.908 orang per Kamis ini didapati 781 positif dan 7.127 negatif.
”Namun, total penambahan kasus positif sebanyak 989 kasus lantaran terdapat akumulasi data sebanyak 208 kasus dari tanggal 19 dan 20 Oktober yang baru dilaporkan,” jelasnya.
Untuk rata-rata tes PCR total per 1 juta penduduk sebanyak 109.905. Jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 57.145 orang. Adapun jumlah kasus aktif di Jakarta sampai saat ini sebanyak 12.748 (orang yang masih dirawat/isolasi).
Adapun jumlah kasus konfirmasi korona secara total di Jakarta sampai hari ini sebanyak 98.206 kasus. Dari jumlah total kasus tersebut, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 83.338 dengan tingkat kesembuhan 84,9 persen dan total 2.120 orang meninggal dengan tingkat kematian 2,2 persen, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 3,4 persen.
Adapun positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 10,8 persen, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 8,4 persen. WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5 persen.