Federer yakin bisa meramaikan kembali arena persaingan tenis putra pada 2021, setelah tidak mengalami kesakitan pada lututnya saat berlatih.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
BASEL, RABU — Berlatih tanpa rasa sakit di lutut menjadi tanda baik bagi Roger Federer. Dengan kondisi tersebut, Federer yakin bisa meramaikan kembali arena persaingan tenis putra pada 2021.
”Saya berada dalam jalur yang benar,” kata Federer dikutip dari majalah berbahasa Jerman, Schweizer Illustrierte. ”Saya kembali secara bertahap, tetapi tak ingin terburu-buru hingga bisa menjadi tekanan besar bagi diri sendiri. Saya akan kembali bertanding saat seratus persen fit.”
Dalam majalah yang terbit di Swiss itu, Federer menyebut peluangnya untuk tampil di arena Grand Slam Australia Terbuka, 18-31 Januari 2021, cukup besar. Hal yang sama pernah dikatakan pelatihnya, Severin Luthi, awal Oktober.
Pada 2020, turnamen di lapangan keras kompleks Melbourne Park itu menjadi satu-satunya kejuaraan yang diikuti Federer. Langkahnya terhenti pada semifinal setelah dikalahkan Novak Djokovic yang akhirnya menjadi juara.
Sekitar sebulan kemudian, Federer menjalani operasi lutut kanan. Semula, dia direncanakan bersaing kembali pada musim kompetisi lapangan rumput yang setiap tahunnya berlangsung Juni-Juli.
Namun, sebelum Wimbledon dinyatakan batal digelar, sebagai salah satu akibat pandemi Covid-19, Federer memutuskan untuk tidak tampil lagi pada musim 2020. Dia memutuskan mengistirahatkan tubuhnya.
Meski mengalami kemajuan signifikan dalam latihan, Federer belum menjalani program secara penuh seperti sebelum menjalani operasi. ”Saya masih fokus untuk mengembalikan stamina dan kekuatan. Saat ini, belum memungkinkan latihan menggunakan raket selama lebih dari dua jam. Namun, saya mampu menjalani latihan fisik tanpa rasa sakit dan tak akan ada lagi operasi,” katanya.
Enam bulan setelah operasi, Federer menunjukkan keinginan kembali ke kompetisi dengan berlatih. Namun, dia justru banyak menerima pertanyaan tentang rencana pensiun. ”Ide itu ada dalam pikiran saya sekitar lima tahun terakhir. Namun, selama saya masih menikmati dan keluarga menerima apa yang saya lakukan, saya akan tetap melakukannya,” ujar Federer.
Pernyataan itu diperkuat oleh pendapat Luthi dalam majalah Smash. Menurut Luthi, yang telah mendampingi Federer sejak 2007, petenis peringkat keempat dunia itu sangat mencintai kehidupan sebagai petenis profesional meski telah berusia 39 tahun dan memiliki empat anak.
Saya tak pernah mendengar dia akan berhenti karena ingin mengubah hidupnya atau lelah melakukan perjalanan. Memang banyak faktor yang tak bisa dikesampingkan, tetapi melihat bahwa dia sangat mencintai tenis, saya pikir dia tak akan pensiun pada 2021.
”Saya tak pernah mendengar dia akan berhenti karena ingin mengubah hidupnya atau lelah melakukan perjalanan. Memang banyak faktor yang tak bisa dikesampingkan, tetapi melihat bahwa dia sangat mencintai tenis, saya pikir dia tak akan pensiun pada 2021,” kata Luthi.
Kembali ke Paris
Sementara Federer harus menanti lebih lama untuk bertanding kembali, rivalnya, Rafael Nadal, memastikan akan kembali ke Paris, Perancis. Nadal akan tampil pada ATP Masters 1000 Paris, 2-8 November, lalu menuju London, Inggris, untuk mengikuti Final ATP pada 15-22 November.
Setelah membawa pulang trofi turnamen tanah liat Perancis Terbuka untuk ke-13 kalinya, dari total 20 gelar Grand Slam, kali ini Nadal akan bersaing di Paris untuk turnamen lapangan keras di dalam ruangan. Final ATP, yang diikuti delapan petenis terbaik sepanjang 2020, juga menjadi rangkaian turnamen dalam ruangan.
Di tengah pandemi Covid-19, Paris Masters hanyalah turnamen ATP Masters 1000 ketiga yang digelar pada tahun ini setelah Cincinnati dan Roma Masters. Enam lainnya, yaitu Indian Wells, Miami, Monte Carlo, Toronto, Madrid, dan Shanghai, dibatalkan.
Nadal membawa misi meraih gelar pertama dari Paris dan London, dua turnamen terakhirnya pada tahun ini. Jika itu bisa dilakukan di Paris, dia akan menyamakan kembali posisinya dengan Djokovic sebagai peraih gelar ATP Masters 1000 terbanyak. Djokovic unggul dengan 36 gelar setelah menjuarai Roma Masters.
Di ajang Final ATP, Nadal akan bersaing dengan Djokovic, Dominic Thiem, Stefanos Tsitsipas, Daniil Medvedev, dan Alexander Zverev. Dua tiket lain masih diperebutkan, di antaranya, oleh Andrey Rublev, Diego Schwartzman, Matteo Berrettini, Gael Monfils, dan Denis Shapovalov. (REUTERS)