Madrid takluk dari Donetsk di laga pembuka Liga Champions. Tampil dengan banyak pemain pelapis, Madrid justru disadarkan kedalaman skuad mereka musim ini sangat dangkal.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
MADRID, KAMIS — Strategi Zinedine Zidane merotasi skuad utama Real Madrid ketika menjamu Shaktar Donetsk berujung petaka. Kontrasnya kualitas pemain utama dan pelapis ”Si Putih” sangat terlihat dalam laga pembuka Liga Champions. Donetsk mengejutkan tuan rumah dengan hujan tiga gol dalam 45 menit pertama.
Madrid menelan kekalahan kedua kali beruntun dalam rentang tiga hari. Setelah kalah di La Liga, skuad asuhan Zidane dipermalukan tamu asal Ukraina, Donetsk, 2-3, dalam laga Grup B Liga Champions, Kamis (22/10/2020), di Stadion Alfredo Di Stefano.
Kekalahan ini berawal dari perjudian Zidane menurunkan pemain pelapis. Madrid mengganti trio lini serang utama dengan Luka Jovic, Marco Asensio, dan Rodrygo. Jenderal lapangan tengah Toni Kroos digantikan Federico Valverde, sementara sang kapten Sergio Ramos yang cedera ditukar dengan Eder Militao.
Lima pemain pelapis yang bermain sejak awal berujung petaka bagi tuan rumah. Hanya dalam 45 menit, Donetsk memborbardir gawang mereka dengan tiga gol, dari Manor Solomon, Tete, dan bunuh diri Rafael Varane.
Lima pemain pelapis yang bermain sejak awal berujung petaka bagi tuan rumah. Hanya dalam 45 menit, Donetsk memborbardir gawang mereka dengan tiga gol, dari Manor Solomon, Tete, dan bunuh diri Rafael Varane. Serangan cepat dan efektif tim tamu begitu merepotkan mereka.
Setelah tertinggal 0-3, Zidane langsung memasukkan Karim Benzema di babak kedua. Pengalaman Benzema terbukti memberikan ketenangan di lini depan Madrid. Tuan rumah terus mengepung pertahanan lawan. Tidak lama berselang, gol tercipta di awal babak kedua lewat tendangan jarak jauh Luka Modric.
Sang pelatih asal Perancis kembali memasukkan pemain andalannya, Vinicus Jr, menggantikan Jovic. Lagi-lagi, pergantian ini berbuah manis. Hanya beberapa menit sejak masuk, Vinicius membawa ”Si Putih” menipiskan selisih gol menjadi 2-3, dengan memanfaatkan kesalahan barisan pertahanan Donetsk.
Kroos masuk menggantikan Modric pada 20 menit akhir. Madrid semakin menguasai pertandingan, mengurung Donetsk di separuh lapangan sendiri. Serangan mereka semakin matang dengan kehadiran pemain-pemain utama.
Namun, pertahanan Madrid tanpa Ramos terlihat sangat rapuh. Beberapa kali, Donetsk mengancam melalui serangan balik lewat penyerang cepat Tete. Untungnya, beberapa kali peluang satu lawan satu masih bisa diselamatkan aksi gemilang dari Thibaut Courtois.
Di injury time, Madrid sempat menyamakan kedudukan lewat sepakan dari luar kotak penalti Valverde. Namun, gol itu dianulir karena salah satu pemain mereka berdiri di posisi offside. Pemain itu dianggap mengganggu pandangan kiper Donetsk Anatolii Trubin.
Pengamat sepak bola, Steve Nicol, menilai, problem kekalahan Madrid berada pada kedalaman skuad yang dangkal. Terutama di posisi bek tengah yang diisi Militao dan striker yang ditempati Jovic. Mereka membuat kualitas Madrid menurun jauh dibandingkan dengan para pemain utama.
”Penampilan lini bertahan mereka adalah sebuah bencana saat bersama Militao. Begitu juga Madrid tidak punya penyerang berkualitas (selain Benzema), Jovic tidak memperlihatkan itu. Dia membuang peluang,” katanya dalam ESPN FC.
Zidane mengatakan, kekalahan ini sangat buruk bagi timnya. Masalah besar terjadi di paruh pertama karena skuadnya terlihat tidak bermain sesuai kapasitas. ”Tetapi setidaknya mereka memperlihatkan perjuangan di babak kedua. Tugas saya untuk mencari solusi agar hal seperti ini tidak terulang lagi,” ucapnya seperti dikuti situs resmi UEFA.
Kekalahan ini menjadi alarm bagi tim ibu kota Spanyol tersebut. Akhir pekan lalu, mereka baru saja takluk di kandang dari tim promosi Cadiz, 0-1. Ini menandakan dua kali hasil buruk di markas sendiri.
Zidane harus memutar otak karena tidak punya banyak pilihan dalam timnya musim ini. Hal itu merupakan konsekuensi dari sepinya bursa transfer musim panas mereka. Madrid banyak melepas pemain penting, seperti Gareth Bale dan James Rodriguez, tetapi tidak mendatangkan satu pun pemain bintang. (AP/REUTERS)