Tiga pecatur Indonesia meraih gelar individu kejuaraan beregu Piala Asia Catur Daring 2020 10-23 Oktober. Gelar ini diharapkan menjadi pelecut semangat tim putra maupun putri yang akan berlaga di perempat final.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Tiga pecatur Indonesia meraih gelar individu kejuaraan beregu Piala Asia Catur Daring 2020 10-23 Oktober, yakni Grand Master/GM Susanto Megaranto meraih emas individu putra, Master Internasional/IM Medina Warda Aulia meraih emas individu putri, dan IM Irene Kharisma Sukandar meraih perak individu putri. Gelar ini diharapkan menjadi pelecut semangat tim putra maupun putri yang akan berlaga di perempat final kejuaraan perdana itu, Jumat (23/10/2020).
”Senang bisa mendapatkan emas sebagai pecatur terbaik di papan kedua putri. Itu tidak mudah karena pertandingan sangat ketat, terutama di hari terakhir yang dihantui ketakutan kalau-kalau gagal lolos ke perempat final. Ternyata, kami akhirnya bisa lolos ke perempat final sebagai peringkat keenam penyisihan grup. Semonga ini bisa berlanjut (tim putri menghadapi Iran) sehingga bisa lolos ke semi final, untuk tim putri maupun putra,” ujar Medina, Kamis (22/10/2020).
Federasi Catur Asia (ACF) yang bermarkas di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Rabu (21/10) siang mengumumkan di situs resminya para pecatur putra maupun putri negara peserta yang meraih medali individu per papan dari penyisihan grup Piala Asia Catur Daring 2020 yang digelar 10-19 Oktober. Total, ada 15 pecatur putra dari lima papan dan 15 pecatur putri dari lima papan yang meraih penghargaan tersebut.
Sesuai regulasi, pemberian medali perorangan per papan hanya dilakukan pada penyisihan grup yang sebanyak sembilan babak. Sementara itu, mulai perempat final hingga final, sudah tidak ada lagi pemberian penghargaan individu.
Susanto menjadi yang terbaik di papan kedua putra. Dari tujuh laga yang dijalaninya, pecatur dengan rating 2.517 itu mengemas lima kemenangan dengan rating performa 2.530 dan rating games 2.236. Dengan itu, pecatur berusia 33 tahun ini mengungguli pecatur Filipina GM Rogelio Barcenilla di urutan kedua dan pecatur Iran GM Parham Maghsoodloo di peringkat ketiga.
Di kelompok putri, Medina menjadi yang terbaik di papan kedua. Pecatur berating 2.344 itu meraih lima kemenangan dari delapan laga. Pecatur berusia 23 tahun itu berhasil mengumpulkan rating performa 2.306 dan rating games 2.074 sehingga unggul atas pecatur Iran Master Internasional Putri (WIM) Mobina Alinasab di urutan kedua dan pecatur Filipina WIM Jan Jodilyn Fronda di peringkat ketiga.
Adapun Irene menjadi yang terbaik kedua di papan pertama putri. Pecatur dengan rating 2.381 itu mengemas lima kemenangan dari sembilan laga. Pecatur berusia 28 tahun itu mengumpulkan rating performa 2.296 dan rating games 2.202 atau di bawah pecatur India Grand Master Putri/WGM R Vaishali dan di atas pecatur Kazakhstan Master FIDE/FM Bibisara Assaubayeva.
”Raihan ini hasil dari usaha bermain sebaik mungkin selama penyisihan grup. Dalam catur cepat (sistem perlombaan Piala Asia Catur Daring 2020), kita harus meminimalisir kesalahan karena waktu sangat terbatas. Kami akan bermain sebaik mungkin juga di perempat final nanti walaupun melawan Australia yang semua pecaturnya berpredikat GM,” kata Megaranto yang turut membawa tim putra ke peringkat kelima penyisihan grup.
Pecatur terakhir
Kepala Bidang Pembinaan Prestasi PB Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Kristianus Liem mengatakan, tim putra akan bertemu dua kali dengan Australia yang menempati unggulan keenam dan duduk di peringkat keempat penyisihan grup. Sementara itu, tim putri akan berjumpa dua kali dengan Iran yang menempati unggulan keenam dan duduk di peringkat ketiga penyisihan grup.
Kristianus menuturkan, peluang tim putra untuk ke semifinal cukup besar karena kekuatan lima pecatur untuk berlaga di empat papan atau papan inti cukup merata. Sebaliknya, tim putri cukup berat untuk melangkah lebih jauh karena ketimpangan kekuatan antara pecatur yang ditempatkan di papan pertama dan kedua dengan di papan ketiga dan keempat.
Bahkan, pecatur putri di papan keempat sangat sulit meraih kemenangan selama penyisihan grup. Ada dua pecatur putri di papan keempat, yakni Dita Karenza dan Nadya Anggraini Mukim. Dari tujuh laga yang dimainkan, Dita hanya meraih satu kemenangan, satu remis, dan lima kekalahan. Sedangkan Nadya, hanya meraih satu kemenangan dan dua kalah dari tiga laga.
Kami berharap gelar individu itu bisa menularkan semangat ke pecatur lain, terutama tim putri. Sejauh ini, tim putra maupun putri sudah lebih siap.
”Kami berharap gelar individu itu bisa menularkan semangat ke pecatur lain, terutama tim putri. Sejauh ini, tim putra maupun putri sudah lebih siap. Saya sudah melakukan pendekatan individu ke semua pecatur,” tutur Kristianus.
Menurut Dita, dirinya yakin bisa memberikan hasil terbaik jika diturunkan pada perempat final nanti. ”Sebab, pecatur papan ketiga Iran tampil jelek (di penyisihan grup) jadi kemungkinan nggak bakal dimainkan di perempat final. Kalau pemain papan keempat naik ke papan ketiga, maka pemain papan kelima (cadangan) naik ke papan keempat. Nah, pemain papan kelima ini pernah saya kalahkan,” pungkasnya.