Pagi Ini Jusuf Kalla Bertemu Pemimpin Umat Katolik Paus Franciscus
›
Pagi Ini Jusuf Kalla Bertemu...
Iklan
Pagi Ini Jusuf Kalla Bertemu Pemimpin Umat Katolik Paus Franciscus
Kiprah Wakil Presiden ke-10 dan ke-12, RI, Jusuf Kalla, di bidang perdamaian dan kemanusiaan, terus dijalankan. Jumat pagi ini, JK dijadwalkan bertemu pemimpin umat Katolik, Paus Franciscus di Vatikan, Roma, Italia.
Oleh
FX LAKSANA AS
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Wakil Presiden Republik Indonesia ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla, dijadwalkan bertemu dengan pemimpin umat Katolik, Paus Franciscus di Vatikan, Roma, Italia, Jumat (23/10/2020) pagi waktu setempat. Selaku anggota Dewan Juri Zayed Award for Human Fraternity, Kalla bersama dengan empat juri lainnya akan meminta pandangan pemimpin tertinggi umat Katolik sedunia itu tentang toleransi, kemanusiaan, dan persaudaraan antarsesama, untuk dijadikan rujukan penilaian para nominator.
Kalla bertemu dengan Dewan Juri Zayed Award for Human Fraternity lainnya di Roma, Italia, Kamis (22/10/2020) pagi, waktu setempat. Pertemuan ini merupakan yang kedua bagi para dewan juri dan panitia Zayed Award for Human Fraternity guna membicarakan tentang kriteria penilaian calon nominator. Sebelumnya, pada pertengahan September lalu, Dewan Juri melakukan pertemuan secara virtual.
Dewan Juri yang dimaksud, selain Kalla, adalah Catherine Samba Panza (mantan President Central of African Republic, Adama Dieng (mantan United Nations Under Secretary General and Soecial Adviser of The Secretary General on The Prevention Genocide), Cardinal Dominique Mamberti (Supreme Tribunal of the Apolistic Signature), dan Michaelle Jean (27th Governor General, Commander in Chief of Canada).
"Kalla ditunjuk menjadi salah satu juri untuk mewakili kawasan Asia"
Adapun sebagai Secretary General of the Higher Committe of Human Fraternity adalah Mohamed Mahmoud Abdulsalam. Kalla ditunjuk menjadi salah satu juri untuk mewakili kawasan Asia.
Menurut rencana, Dewan Juri akan beraudiensi dengan Paus Fransiskus di Ruangan Pribadi Paus di Tahta Suci Vatikan, Jumat 23/10/2020 pagi waktu setempat. Dalam pertemuan tersebut diagendakan Para Dewan Juri dan Panitia Zayed Award for Human Fraternity, meminta pandangan Paus Fransiskus tentang toleransi, kemanusiaan dan persaudaraan antarsesama, untuk dijadikan rujukan penilaian para nominator.
Dewan Juri selanjutnya juga akan beraudiensi dengan Grand Seikh Al Azhar, Seikh Ahmad At -Thayyib di Cairo, Mesir. Agendanya sama dengan agenda pertemuan Paus Fransiskus, yakni meminta pandangan untuk rujukan penilaian nominator.
Pertemuan pertama dewan juri dimulai sekitar pukul 11 pagi waktu setempat. Pembicaraan menyangkut jadwal proses, evaluasi, dan keputusan juri tentang calon-calon penerima penghargaan. Prosesnya dimulai September 2020 dan hasilnya diumumkan per 4 Februari 2021. Dalam kesempatan itu, dibicarakan pula tentang kriteria utama. Misalnya adalah komitmen dan perbuatan seseorang dalam bidang kemanusiaan, persaudaraan, dan solidaritas kemanusiaan.
Usulkan penemu obat dan vaksin Covid-19
"Apakah penghargaan ini untuk individu atau organisasi? Apakah hanya berlaku untuk satu orang saja atau boleh lebih dari satu org? Keputusannya adalah bahwa sasaran bisa individu atau organisasi dan boleh lebih dari satu orang"
Kalla dalam pembahasan pertama tersebut menegaskan bahwa Dewan Juri harus menetapkan terlebih dahulu sasaran penghargaan. "Apakah penghargaan ini untuk individu atau organisasi? Apakah hanya berlaku untuk satu orang saja atau boleh lebih dari satu org? Keputusannya adalah bahwa sasaran bisa individu atau organisasi dan boleh lebih dari satu orang," ujarnya.
Adapun persyaratan utamanya adalag bahwa para calon nominator harus secara aktif memiliki kontribusi dalam mengampanyekan persaudaraan, solidaritas global mengenai kemanusiaan sebagai satu keluarga, serta keadilan dan perdamaian dunia. Salah satu yang diusulkan Kalla, salah opsi nominator penerima Sayed Award for Human Fraternity adalah penemu obat dan vaksin Covid-19.