Aksi mahasiswa di Makassar disusupi kelompok perusuh. Mereka menyerang dan merusak Kantor DPC Nasdem Makassar dan membakar sebuah ambulans. Aksi unju krasa mahasiswa terkait penolakan UU Cipta Kerja.
Oleh
RENY SRI AYU
·3 menit baca
MAKASSAR, KOMPAS — Aparat kepolisian akan mengusut perusuh yang menyusupi aksi mahasiswa dalam unjuk rasa di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (22/10/2020) malam. Perusuh menyerang Kantor DPC Partai Nasdem Kota Makassar dan membakar sebuah kendaraan ambulans milik partai yang terparkir di halaman.
Hingga Jumat (23/10/2020) dini hari, aparat kepolisian dan TNI masih berjaga-jaga di sekitar Kampus Universitas Negeri Makassar (UNM). Kampus ini berhadapan dengan Kantor DPC Partai Nasdem Kota Makassar.
”Kami akan mencari pelaku yang berbuat rusuh. Aksi mahasiswa ini disusupi oleh kelompok yang menamakan diri aliansi Makar. Mereka melakukan provokasi dan juga aksi anarkis. Mereka adalah gabungan berbagai kelompok. Kami akan menyelidiki,” kata Kapolda Sulsel Irjen Merdisyam di lokasi.
Peristiwa perusakan kantor Nasdem dan pembakaran mobil ambulans terjadi pada Kamis malam sekitar pukul 22.00 Wita. Saat itu mahasiswa UNM yang melakukan unjuk rasa sejak sore menutup jalan di depan kampus. Jalan di depan kampus terbagi dua jalur dan mahasiswa menutup jalan di jalur depan kampus. Kantor Nasdem berada di jalur sebelah.
Entah dari mana asalnya sekelompok orang datang dan mendorong kendaraan ambulans yang terparkir di halaman kantor Nasdem ke jalan raya. Mobil ini kemudian dibakar. Tak hanya membakar, pelaku kemudian masuk menyerang ke dalam kantor sembari memecahkan kaca-kaca jendela dan merusak barang dan perabotan. Sejumlah barang dijarah, antara lain komputer jinjing dan televisi.
Seusai aksi ini, warga berdatangan dan menyerang mahasiswa yang sedang berorasi di depan kampus. Sebuah motor di samping kantor dibakar. Saling serang terjadi hingga mahasiswa dipukul mundur ke dalam kampus.
Aksi mahasiswa ini disusupi oleh kelompok yang menamakan diri aliansi Makar. Mereka melakukan provokasi dan juga aksi anarkis.
Warga terus menyerang dengan melempar batu dan berbagai benda ke dalam kampus. Aksi ini berlangsung sekitar setengah jam hingga aparat kepolisian tiba di lokasi. Saat polisi tiba, massa masih tetap menyerang, bahkan beberapa di antaranya masuk ke kampus.
Polisi kemudian menyisir daerah sekitar kampus dan terus-menerus menembakkan gas air mata, termasuk ke dalam kampus. Mahasiswa yang sebelumnya melakukan aksi dan diserang warga bertahan di kampus.
Wakil Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman yang datang ke lokasi dan berbicara melalui pengeras suara serta meminta mahasiswa keluar tidak digubris. Mahasiswa tetap bertahan. Di luar, polisi terus menembakkan gas air mata.
”Saya meminta polisi mengusut peristiwa ini. Aksi mahasiswa jelas disusupi. Kejadian sepeti ini bukan gaya mahasiswa, apalagi sampai melakukan penjarahan,” kata Sudirman.
Sementara itu, Ketua DPC Partai Nasdem Kota Makassar A Rachmatika Dewi mengatakan hal yang sama. Polisi diminta mengusut tuntas pelaku perusakan kantor dan pembakaran ambulans.
”Kami tentu sedih dan prihatin dengan kejadian ini. Mobil yang dibakar ini adalah milik partai yang selama ini kami gunakan membantu masyarakat dengan gratis. Kami tidak masalah jika adik-adik mahasiswa mau melakukan unju krasa, tapi jangan merusak. Kami minta polisi mengusut tuntas kasus ini,” katanya.
Aksi unjuk rasa mahasiswa di Makassar sudah berlangsung sejak awal bulan ini. Mereka memprotes Rancangan Undang Undang Cipta Kerja yang disetujui DPR. Aksi juga terkait setahun pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin.