Relawan Bantu Lindungi Tukang Becak pada Masa Pandemi
›
Relawan Bantu Lindungi Tukang ...
Iklan
Relawan Bantu Lindungi Tukang Becak pada Masa Pandemi
Komunitas Turun Tangan menggalang donasi Program Bantu Lindungi Tukang Becak lewat kanal Kitabisa.com untuk membantu tukang becak di Jakarta Utara.
Oleh
ERIKA KURNIA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pekerja informal, seperti tukang becak, yang hanya bisa menjemput nafkah dengan bekerja di luar, menjadi kelompok rentan penularan Covid-19. Kondisi tersebut memantik kepedulian relawan untuk membantu mereka agar terhindar dari infeksi yang telah menjangkit ratusan ribu orang di Indonesia.
Komunitas Turun Tangan baru-baru ini menggalang donasi Program Bantu Lindungi Tukang Becak lewat kanal Kitabisa.com. Tukang becak yang disasar berlokasi di Jakarta Utara. Menurut Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, per 18 Oktober, wilayah kotamadya itu memiliki 1.343 kasus aktif.
Untuk itu, komunitas tersebut menggunakan donasi tersebut untuk membagikan paket alat pelindung diri (APD) kepada tukang becak. APD itu terdiri dari pelindung wajah (face shield) dan cairan pembersih tangan (hand sanitizer). Dio Armansyah, selaku Program Strategic Intern Turun Tangan, mengatakan, bantuan tersebut diharapkan mengurangi risiko tukang becak terpapar Covid-19 saat bekerja.
”Pandemi ini adalah situasi yang sulit untuk kita semua. Dengan program ini, saya berharap tidak ada lagi korban tukang becak yang meninggal karena tidak dilengkapi APD ketika sedang berjuang di jalan,” ujar Dio dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas, Jumat (23/10/2020).
Pada Kamis, 22 Oktober 2020 siang, sebanyak 400 paket telah disiapkan untuk para tukang becak yang disalurkan oleh relawan Turun Tangan bekerja sama dengan Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK), Serikat Becak Jakarta (Sebaja), dan Urban Poor Consortium (UPC).
Relawan menyerahkan bantuan APD kepada Idim selaku perwakilan dari Sebaja, sebagai salah satu komunitas tukang becak. Selain Itu, relawan Turun Tangan juga berkeliling membagikan paket APD kepada tukang becak di Jakarta Utara.
”Saya seneng banget, masih banyak yang peduli dengan tukang becak seperti kami. Saya berterima kasih karena sudah diberikan pelindung diri, kami jadi lebih tenang untuk bekerja,” ujar Idap, salah satu penerima manfaat, yang biasa mengayuh becaknya di kawasan Teluk Gong, Penjaringan, Jakarta Utara.
Melalui kepedulian tersebut, gerakan yang dilakukan Turun Tangan dan Kita Bisa diharapkan dapat menyemangati semua elemen masyarakat dalam menghadapi pandemi yang telah berlangsung selama tujuh bulan. Selain itu, tentunya, dengan tetap mematuhi protokol kesehatan hingga situasi kembali normal.