Tes Usap Belum Capai Target, Indramayu Siapkan Laboratorium
›
Tes Usap Belum Capai Target,...
Iklan
Tes Usap Belum Capai Target, Indramayu Siapkan Laboratorium
Pemerintah Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, kini memiliki laboratorium yang dapat memeriksa sampel usap. Dengan begitu, kasus Covid-19 bisa lebih cepat dilakukan.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·2 menit baca
INDRAMAYU, KOMPAS — Pemerintah Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, menyiapkan laboratorium biomolekuler yang dapat memeriksa sampel usap dengan metode reaksi rantai polimerase atau PCR. Laboratorium itu dapat mempercepat pencapaian target tes usap tenggorokan untuk penanganan Covid-19.
Laboratorium yang berada di kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu itu mulai beroperasi Jumat (23/10/2020). Sebanyak 11 petugas disiapkan, mulai dari analis hingga dokter umum. Dengan laboratorium tersebut, Pemkab Indramayu tidak lagi harus mengirimkan sampel tes usap ke Cirebon atau Bandung, Jabar.
Selama ini, pemeriksaan sampel membutuhkan waktu lebih dari dua hari karena harus mengantre dengan sampel dari daerah lain. Mobile PCR Dinkes Indramayu yang dapat memeriksa sampel sejak akhir Juli juga terbatas. Hingga kini, alat itu baru memeriksa 1.644 sampel dengan hasil positif tercatat 24 sampel.
Kehadiran laboratorium senilai Rp 2,5 miliar itu pun dapat mempercepat tes usap dan pemeriksaannya. ”Izin operasional laboratorium sudah keluar. Dalam sehari kami bisa memeriksa 270 sampel,” kata Kepala Dinkes Indramayu Deden Bonni Koswara.
Pihaknya juga telah menyiapkan 10.000 kit reagen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Indramayu serta lebih dari 500 reagen dari Pemprov Jabar. Begitu pun dengan alat lainnya, seperti VTM (viral transport medium).
Dengan begitu, katanya, pihaknya dapat mengatasi ketertinggalan pemeriksaan tes usap yang belum mencapai target. Badan Nasional Penanggulangan Bencana menargetkan Indramayu memeriksa lebih dari 18.000 sampel atau 1 persen dari jumlah total penduduk sekitar 1,8 juta jiwa. Saat ini, pihaknya baru memeriksa 10.956 sampel.
Dari pemeriksaan itu, sebanyak 238 orang terkonfirmasi positif Covid-19. Sebanyak 18 orang di antaranya meninggal dunia dan 70 orang masih dalam perawatan. Adapun 195 orang lainnya dinyatakan sembuh.
Tidak semua kota dan kabupaten punya laboratorium seperti kami.
Jumlah kasus tersebut belum menggambarkan penyebaran Covid-19 di Indramayu karena cakupan tes dan pemeriksaannya belum ideal. Padahal, daerah tetangga, seperti Kota Cirebon dan Kabupaten Cirebon, telah melewati target 1 persen tes usap dari total penduduk.
Penjabat Sementara Bupati Indramayu Bambang Tirtoyuliono menambahkan, kehadiran laboratorium tersebut dapat menambah cakupan tes usap dan mempercepat deteksi penyebaran Covid-19. ”Tidak semua kota dan kabupaten punya laboratorium seperti kami,” katanya.