Tumbuhkan Keyakinan Wisatawan dengan Penerapan Protokol Kesehatan Covid-19
›
Tumbuhkan Keyakinan Wisatawan ...
Iklan
Tumbuhkan Keyakinan Wisatawan dengan Penerapan Protokol Kesehatan Covid-19
Pemangku kepentingan pariwisata di Bali, baik dari kalangan pemerintah maupun asosiasi industri pariwisata, berharap pelancong juga menerapkan protokol kesehatan pencegahan penyakit akibat virus korona baru.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·3 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Pemangku kepentingan pariwisata di Bali, baik dari kalangan pemerintah maupun asosiasi industri pariwisata, berharap pelancong juga menerapkan protokol kesehatan pencegahan penyakit akibat virus korona baru, Covid-19, selama berwisata sehingga terhindar dari risiko tertular penyakit.
Baik pengelola industri pariwisata maupun pemerintah daerah di Bali juga menekankan pentingnya disiplin dan komitmen penerapan protokol kesehatan di kalangan usaha pariwisata. Dengan demikian, akan tumbuh kepercayaan wisatawan untuk berkunjung ke Bali pada masa pandemi Covid-19.
Kepala Dinas Pariwisata Bali I Putu Astawa mengatakan, pemerintah provinsi dan kabupaten/kota bersama asosiasi pariwisata terus memastikan kesiapan usaha sektor pariwisata, baik hotel, restoran, maupun obyek wisata. Semua wajib menerapkan protokol kesehatan dengan standar kebersihan, kesehatan, keamanan, dan kelestarian lingkungan (CHSE).
”Karena vaksin dan obat Covid-19 belum ada, penting upaya menjaga kesehatan, salah satunya dengan menerapkan protokol kesehatan secara disiplin,” kata Astawa, Jumat (23/10/2020).
Terkait Surat Edaran Menteri Dalam Negeri tentang Antisipasi Penyebaran Covid-19 pada Libur dan Cuti Bersama Tahun 2020, yang dikeluarkan tanggal 21 Oktober 2020, Astawa menyatakan bahwa arahan dari Mendagri tersebut berkaitan dengan upaya pencegahan penyebaran Covid-19. Liburan juga memberi kesempatan dan peluang bagi warga mengunjungi tempat wisata.
Karena vaksin dan obat Covid-19 belum ada, penting upaya menjaga kesehatan, salah satunya dengan menerapkan protokol kesehatan secara disiplin.
”Pemerintah mengimbau masyarakat untuk memastikan kondisi kesehatannya dan meyakini kunjungannya aman dari risiko penularan penyakit,” ujar Astawa. Surat edaran tersebut juga memberi arahan kepada pengelola usaha pariwisata agar menjalankan protokol kesehatan secara baik. ”Jangan sampai gara-gara kunjungan ramai, nantinya justru terjadi penambahan kasus,” ujarnya.
Secara umum, situasi pandemi Covid-19 di Bali dinilai membaik. Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menyebutkan, Bali termasuk provinsi prioritas di Indonesia yang mengalami penurunan jumlah kasus Covid-19 dan juga penurunan jumlah kematian terkait Covid-19.
Laporan dari Satgas Penanganan Covid-19 Bali menyebutkan, jumlah keseluruhan kasus Covid-19 di Bali yang terkonfirmasi sampai Jumat (23/10/2020) tercatat sebanyak 11.203 kasus dengan jumlah kasus aktif sebanyak 787 kasus (7,02 persen). Adapun jumlah pasien sembuh secara kumulatif sebanyak 10.055 orang sehingga kesembuhan di Bali sebesar 89,75 persen.
Mempromosikan
Secara terpisah, Ketua Bali Hotel Association (BHA) Ricky Putra menyatakan, pihaknya juga mempromosikan pentingnya penerapan protokol kesehatan sebagai bagian dari tanggung jawab pelancong melalui serangkaian video kampanye berjudul ”Bali, A New Kind of Adventure” yang diluncurkan BHA lewat media sosial. Melalui video kampanye itu, asosiasi hotel di Bali juga menunjukkan kesiapan menerima kedatangan tamu.
Ricky menerangkan, tujuan kampanye itu adalah memberikan informasi yang baik kepada calon pengunjung. Selanjutnya, pelancong bisa membuat keputusan yang bertanggung jawab terkait rencananya berlibur dan melangsungkan perjalanan ke destinasi wisata, khususnya Bali.
Wisatawan diharapkan kembali ke Bali dan menikmati Bali dengan bersama-sama menjalankan dan menerapkan protokol kesehatan. ”Kami tetap mengimbau anggota BHA agar tegas dan tetap melaksanakan protokol kesehatan berbasis CHSE,” katanya.
Ia menyatakan, rata-rata tingkat keterisian kamar hotel di Bali masih di bawah 10 persen. Menurut dia, langkah pemerintah membuka kembali Bali secara terbatas dengan penerapan protokol kesehatan yang konsisten memberikan peluang bagi masyarakat untuk kembali berwisata.
Ricky menyebutkan, kunjungan wisatawan dalam negeri atau wisatawan domestik secara perlahan mulai membaik. ”Kami selalu berpegang pada protokol kesehatan demi meminimalkan risiko. Jika perlu, menghilangkan risiko penularan Covid-19 di sektor pariwisata Bali,” ujar Ricky.