Rekor kemenangan 100 persen Aston Villa pada Liga Inggris diakhiri oleh tim promosi, Leeds United. Momentum yang sudah dibangun Villa sejak awal musim ini akhirnya kandas. Mereka kalah 0-3, Sabtu dini hari WIB.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
BIRMINGHAM, SABTU — Rekor sempurna Aston Villa di Liga Inggris musim ini akhirnya kandas. Setelah memenangi empat laga beruntun, skuad asuhan Dean Smith ini diremukkan tim promosi Leeds United lewat hattrick fenomenal dari Patrick Bamford. Villa kini menatap realitas, momentum bagus yang dijadikan topangan sejak awal musim, telah berakhir.
”The Villans” sempat di atas angin karena mengawali musim dengan mengulangi rekor cemerlang, yaitu sempurna dalam empat laga. Performa menawan itu kali terakhir terjadi pada musim 1930-1931. Namun, modal berharga tersebut tidak menghasilkan apa pun.
Mereka justru diremukkan oleh tim tamu, Leeds, 0-3, pada Sabtu (24/10/2020) dini hari WIB, di Stadion Villa Park. Pertahanan kokoh Villa, yang sedang naik daun, diacak-acak aksi Bamford yang mencetak tiga gol hanya dalam 20 menit pada babak kedua.
Manajer Leeds United Marcelo Bielsa menilai, Bamford sebagai pembeda dalam laga ini. Dia sukses menerjemahkan permainan menyerang timnya yang menghasilkan total 27 tembakan. ”Sangat bahagia dengan Bamford. Dia mencetak gol-gol indah. Dia pemain berkualitas yang bisa menciptakan sendiri peluang berbahaya,” katanya.
Korban Bamford
Tuan rumah mampu menahan Leeds hingga menit ke-55. Mereka bahkan nyaris bisa unggul lebih dulu lewat sepakan Jack Grealish, jika saja tidak ada yang menyapu bola di garis gawang pertahanan Leeds.
Namun, semua berubah ketika gol pertama datang dari kaki Bamford. Striker berusia 27 tahun ini membuka keunggulan dengan memanfaatkan bola muntah di depan gawang Villa.
Dia (Bamford) mencetak gol-gol indah. Dia pemain berkualitas yang bisa menciptakan sendiri peluang berbahaya.
Seusai gol, Leeds semakin bersemangat menggempur benteng pertahanan Villa. Bamford, yang sedang percaya diri, dalam waktu singkat menambah dua gol lewat aksi individunya. Skema gol tersebut nyaris sama. Striker kidal ini dua kali menghasilkan tembakan melengkung yang menembus kerumunan pemain tuan rumah.
”Sangat membuat frustrasi. Saya mengatakan kepada pemain sangat kecewa pada 40 menit terakhir. Saya kecewa karena reaksi kami setelah gol pertama mereka. Kami cukup mengimbangi, tetapi gol itu mengubah segalanya. Kami bermain semakin buruk,” kata Smith.
Menurut Smith, hasil pertandingan mungkin saja berbeda seandainya sepakan Grealish berubah gol. Pada laga ketat seperti ini, satu gol bisa mengubah momentum pertandingan. Hal tersebut terbukti dengan momentum yang datang pada babak kedua ke pasukan Bielsa.
”Sayangnya, kami tidak bisa menyelesaikan peluang dengan baik. Setelah gol itu, kami menjadi tim yang sangat buruk. Kami beruntung hanya kebobolan tiga gol dengan cara bermain seperti tadi pada 25 menit terakhir. Anda harus memberi kredit kepada Leeds. Umpan sekali sentuhan mereka sangat efektif,” ujar Smith.
Kekalahan telak ini membuat Villa tertahan di peringkat kedua klasemen sementara. Setelah melewati hadangan Liverpool dan Leicester, Grealish dan rekan-rekan akhirnya takluk juga musim ini. Dengan begitu, tidak ada tim lagi di Liga Inggris musim ini yang mencatatkan rekor kemenangan 100 persen.
”The Villans” sekarang punya banyak pekerjaan rumah untuk memperbaiki penampilannya. Jika tidak, tren buruk tim yang musim lalu sangat dekat dengan jurang degradasi ini akan terus berlanjut. Mimpi mereka untuk bisa melanjutkan momentum awal musim pun dalam tanda tanya.
Sementara itu, kemenangan mengantar Leeds terbang dari peringkat ke-10 jadi ke-3. Bielsa bisa sedikit tenang melihat performa anak asuhnya. Mereka masih bisa bermain bagus meskipun kehilangan gelandang berbakat, Kalvin Philips, yang menepi akibat cedera. (AP/REUTERS)